This is an outdated version published on 2019-06-26. Read the most recent version.

SIMETRIS PRESISI: WAJAH ARSITEKTUR KOLONIAL KOTA TAMBANG SAWAHLUNTO

DOI:

https://doi.org/10.22437/titian.v3i1.7025

Keywords:

arsitektur, kolonian, tambang, sawahlunto

Abstract

Banyak kota di dunia yang secara massive mengembangkan konsep arsitektur yang dilandasi oleh beragam faktor, semisal konsep arsitketur yang dipengaruhi faktor lingkungan, gaya hidup filosofis religi, aspek simbolis tradisional, juga terkiat fungsi guna lahan semisal pertambangan. Pada landasan faktor terkahir, mamunculkan beberapa contoh kota tambang yang secara konsep oleh para arsiteknya diberi wajah kota yang khas sesuai dengan fungsi lahan ‘yakni tambang’. Pada pendalaman kajian arsitektur yang dilakukan, maka dalam hal ini peneliti menguraikan data arkeologi berupa bangunan kolonial dengan menggunakan metode arkeologi, yang selanjutnya secara spesifik terdiri dari tahap pengumpulan data pustaka, pengumpulan data arkeologi, identifikasi data arsitektur, analysis data (morfologi, fungsi bangunan, dan gaya arsitektur), sehingga kemudian dapat ditarik suatu kesimpulan. Hipotesa yang ditemukan bahwa wajah kota tambang kolonial Sawahlunto dihiasi oleh gaya bangunan yang lahir dari adaptasi antara gaya Eropa, dan campuran lokal, namun besar juga dipengauruhi efiseinsi fungsi bangunan. Aspek seni estetis tidak terlalu dimunculkan, sehingga bentuk presisi simetris adalah gaya yang paling menonjol dalam wajah-wajah orang-orang tambang Sawahlunto tempo dulu.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Asoka, Andi. Sawahlunto Dulu, Kini dan Esok: Menjadi Kota Wisata Tambang yang Berbudaya. Minangkabau Press. Sumatera Barat.
Cherish, Rika. The Picture op Mining Town of Sawahlunto in The Past.Kota Sawahlunto.
Laporan Penelitian Metode Arkeologi II. 2018. Penelitian Arkeologi Kolonial Di Kota Tambang Kolonial Sawahlunto. Program Studi Arkeologi Universitas Jambi: Jambi.
Lindayanti, dkk. 2017. Kota Sawahlunto, Jalur Kereta Api dan Pelabuhan Teluk Bayur: Tiga Serangkai dalam Sejarah Pertambangan Batubara Ombilin di Sumatera Barat. Minangkabau Press. Sumatera Barat.
--------------, Pertambangan dan Pengangkutan Batubara Ombilin Sawhlunto pada Masa Kolonial. Minangkabau Press. Sumatera Barat.
Sadzali, A., & Anra, Y. (2018). RAGAM ARSITEKTUR RUMAH TRADISIONAL MELAYU JAMBI: SUATU KAJIAN ARKEOLOGI ARSITEKTUR DALAM UPAYA PELESTARIAN WARISAN BUDAYA DAN PEMAJUAN KEBUDAYAAN MELAYU JAMBI. Titian: Jurnal Ilmu Humaniora, 2(02), 300 -. Retrieved from https://online-journal.unja.ac.id/titian/article/view/5812
Sadzali, A., & Fitrah, Y. (2018). KAJIAN SENI ISLAM ARSITEKTUR DAN RAGAM HIAS MESJID KUNO DI DATARAN TINGGI JAMBI: SUATU KAJIAN ARKEOLOGI ISLAM DALAM UPAYA MELESTARIKAN DAN MENGEMBANGKAN ISLAM MELAYU JAMBI. Titian: Jurnal Ilmu Humaniora, 2(02), 323 -. Retrieved from https://online-journal.unja.ac.id/titian/article/view/5813
Soekiman, Djoko. 2011. Kebudayaan Indis: Dari Zaman Kompeni Sampai Revolusi. Komunitas Bambu. Jakarta.
Sukendar, Haris. 1999. Metode Penelitian Arkelogi. Pusat Penelitian Arkeologi Nasional: Jakarta.
Sumalyo, Yulianto. 1993. Arsitektur Kolonial Belanda di Indonesia. Gadjah Mada University Press.Yogyakarta.
Suprayoga, Gede Budi. 2008. Identitas Kota Sawahlunto Paska Kejayaan Pertambangan Batubara. Dalam Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota, Vol.19/No.2 Agustus, 2008.
Tim. 1999. Metode Penelitian Arkeologi. Jakarta. Departemen Pendidikan Nasional Pusat Penelitian Arkeologi Nasional.

Downloads

Published

2019-06-26

Versions

How to Cite

SIMETRIS PRESISI: WAJAH ARSITEKTUR KOLONIAL KOTA TAMBANG SAWAHLUNTO. (2019). Titian: Jurnal Ilmu Humaniora, 3(1), 134 - 151. https://doi.org/10.22437/titian.v3i1.7025

Issue

Section

Articles

Most read articles by the same author(s)