Pengaturan Jaksa Penuntut Umum Dalam Penanganan Tindak Pidana Korupsi Berdasarkan Asas Dominus Litis

Main Article Content

Naomi Artadinata
Sahuri Lasmadi

Abstract

This study aims 1) to find out the role of the Public Prosecutor in handling criminal acts in the justice system in Indonesia 2) To find out the consequences of the existence of legal ambiguity regarding the authority of the Public Prosecutor to handle criminal acts based on the principle of dominus litis. Whereas the authority investigate and prosecute in the Indonesian criminal justice system related to the dominus litis KUHAP principle is only limited to prosecution. Because the prosecutor's office only present at the preliminary examination, the investigative actions of the public prosecutor can be reflected and become the responsibility of the public prosecutor. The research method used is a type of normative legal research. The research approach used is the Statutory Approach and the Conceptual Approach. The results of the study show that the principle of dominus litis is functionalized in the arrangement the authority to stop prosecution that belongs the prosecutor's office, as stipulated in Article 140 paragraph (2) of the Criminal Procedure Code. The article regulates three components of the reasons that form the basis for stopping the prosecution, namely there isn’t enough evidence, the incident is not a crime, the case is closed by law.

Abstrak


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis peran Jaksa Penuntut Umum dalam menangani tindak pidana dalam sistem peradilan di Indonesia serta akibat dari adanya kekaburan hukum tentang kewenangan Jaksa Penuntut Umum menangani tindak pidana berdasarkan asas dominus litis. Bahwa kewenangan penyidikan dan penuntutan dalam sistem peradilan pidana Indonesia terkait dengan asas dominus litis KUHAP hanya terbatas pada penuntutan. Karena kejaksaan hanya hadir dalam pemeriksaan pendahuluan, maka tindakan penyidikan penuntut umum dapat tercermin dan menjadi tanggungjawab penuntut umum. Metode penelitian yang digunakan adalah tipe penelitian hukum normatif. Pendekatan Penelitian yang digunakan adalah Pendekatan Perundang-undangan (Statute Approach) dan Pendekatan Konseptual (Conceptual Approach). Hasil penelitian menunjukkan bahwa prinsip dominus litis terfungsionalisasi dalam pengaturan kewenangan untuk menghentikan penuntutan yang dimiliki oleh kejaksaan, sebagaimana diatur dalam Pasal 140 ayat (2) KUHAP. Pasal tersebut mengatur tiga komponen alasan yang menjadi dasar penghentian penuntutan, yaitu tidak terdapat cukup bukti, peristiwa tersebut bukan merupakan tindak pidana, perkara ditutup demi hukum.

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

How to Cite
Artadinata, N., & Lasmadi, S. . (2023). Pengaturan Jaksa Penuntut Umum Dalam Penanganan Tindak Pidana Korupsi Berdasarkan Asas Dominus Litis. PAMPAS: Journal of Criminal Law, 4(3), 311-321. https://doi.org/10.22437/pampas.v4i3.28637
Section
Articles

References

Dokumen Hukum

Republik Indonesia, Undang-Undang tentang Kekuasaan Kehakiman. UU Nomor 4 Tahun 2004. LN RI Nomor 8, TLN RI Nomor 4358.

.Undang-Undang tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan Republik Indonesia Undang-Undang. UU Nomor 11 Tahun 2021. LN RI Nomor 298, TLN RI Nomor 6755.

Buku

Effendy, Marwan, Kejaksaan RI : Posisi dan FungsinyadariPerspektif Hukum, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2005

Harahap, M. Yahya. Pembahasan Permasalahan Dan Penerapan KUHAP: Penyidikan Dan Penuntutan. Jakarta: SinarGrafika, 2006.

Hari, Sasongko, Penuntutan dan TehnikMembuat Surat Dakwaan, Dharma Surya Berlian, Surabaya 1996

Hamzah, Andi. Pengantar Hukum Acara Pidana di Indonesia. Jakarta: Ghalia Indonesia, 1984

Kaligis, O.C, Antologi Tulisan Ilmu Hukum Jilid 6. Bandung: PT Alumni, 2011.

Muhammad, Rusli. Hukum Acara PidanaKontemporer, Citra Aditya Bakti, Bandung 2007

Nasution, Bahder Johan. Metode Penelitian Ilmu Hukum. Bandung: Mandar Maju, Bandung, 2008.

Surachman RM. Mozaik Hukum I: 30 Bahasa Terpilih, Jakarta: Sumber Ilmu Jaya, 1996.

Jurnal

Anggieta Sormin Yohana, Herry Liyus, Nys Arfa “Peranan Jaksa dalam Melakukan Pengawasan Terhadap Narapidana yang Mendapat Pembebasan Bersyaratâ€, PAMPAS: Journal Of Criminal, 2, 3 (2021). Diakses dari https://online-journal.unja.ac.id/Pampas/article/view/16326/13093, pada tanggal 24 November 2022, pukul 23:14 WIB.

Kurnia Vani, SahuriLasmadi, Elizabeth Siregar, “TinjauanYuridisTerhadapTugas dan KewenanganJaksasebagaiPenyidikdalamPerkaraTindakPidanaKorupsiâ€, PAMPAS: Journal Of Criminal, 1, 3 (2020), diakses pada https://online-journal.unja.ac.id/Pampas/article/view/11084/10230, tanggal 24 November 2022, pukul 14:27 WIB.

Mulya Budi “Asas Dominus Litis Bagi Kejaksaan dalam Penuntutan Tindak Pidana Berdasarkan Undang-Undangâ€, Jurnal Fakultas Hukum Universitas Batanghari Jambi, 6, 2, (2022). Diakses dari http://wajahhukum.unbari.ac.id/index.php/wjhkm/article/view/950 pada tanggal 21 Februari 2023, pukul 08.55 WIB.

Pradana M. Jordan, Syofyan Nur, Erwin, “Tinjauan Yuridis Peninjauan Kembali yang Diajukan oleh Jaksa Penuntut Umum Terhadap Putusan Lepas dari Segala Tuntutan Hukumâ€, PAMPAS: Journal Of Criminal, 1, 2 (2020). Diakses dari https://online-journal.unja.ac.id/Pampas/article/view/9615/6397 , pada tanggal 24 November 2022, pukul 14:08 WIB.

Pasaribu Johanes et al., “Peranan Jaksa Terkait Asas Dominus Litis Berdasarkan Sistem Peradilan Pidana Di Indonesiaâ€, USU Law Journal, 6, 2 (2018), diakses darihttp://download.garuda.kemdikbud.go.id/article.php?article=1423801&val=4099&title=PERANAN%20JAKSA%20TERKAIT%20ASAS%20DOMINUS%20LITIS%20BERDASARKAN%20SISTEM%20PERADILAN%20PIDANA%20DI%20INDONESIA, pada tanggal 24 November 2022, pukul 12:26 WIB.

Trianggara Rangga Paonganan, “Kewenangan Penuntutan Komisi Pemberantasan Korupsi Dan Kejaksaan Dalam PenangananTindak Pidana Korupsi Di Indonesiaâ€, 3171-ID-kewenangan-penuntutan-komisi-pemberantasan-korupsi-dan-kejaksaan-dalam-penangana.pdf (neliti.com), II, di akses pada tanggal 03 Februari 2023 pukul 13.06.

Most read articles by the same author(s)

1 2 > >>