This is an outdated version published on 2018-12-31. Read the most recent version.

KAJIAN SENI ISLAM ARSITEKTUR DAN RAGAM HIAS MESJID KUNO DI DATARAN TINGGI JAMBI: SUATU KAJIAN ARKEOLOGI ISLAM DALAM UPAYA MELESTARIKAN DAN MENGEMBANGKAN ISLAM MELAYU JAMBI.

DOI:

https://doi.org/10.22437/titian.v2i02.5813

Keywords:

Arsitektur, Mesjid, Kuno, Jambi.

Abstract

Islam adalah agama yang sangat tegas dalam akidah, kesesuaian Tuhan (Tauhid) serta ibadat. Tetapi dalam masalah-masalah kemasyarakatan (mu’amalat), Islam bersikap akomodatif. Demikiannlah terhadap hukum adat, misalnya Islam dapat menerima sepanjang tidak bertentangan dengan kaidah-kaidah dasar. Dalam sejarah Islam, hal di atas bisa dilihat misalnya dalam perkembangan komunitas Muslim di wilayah Indonesia yang mulai tumbuh dari kantung-kantung pemukiman berskala kecil. Pada masa-masa awal perkembangannya, proses Islamisasi ditandai dengan konversi keislaman para penguasa di wilayah pesisir atau kota pelabuhan, yang kemudian disusul peran mereka sebagai pelindung dan pengembangan pusat-pusat penyiaran agama Islam di wilayah masing-masing. Indonesia sebagai suatu negara dengan beragam suku bangsa, tentulah mempunyai beraneka ragam bentuk arsitektur mesjid kuno yang apabila dijumlahkan secara keseluruhan kurang lebih sama banyak dengan jumlah kabupaten/kota yang ada di Indonesia. Satu sama lain memiliki ragam bentuk, ornament yang berbeda-beda, namun diantaraya terkadang terdapat juga kesamaan. Ciri khas yang menjadi persamaan ini bisa kita lihat pada bagian umpak, lantai yang ditinggikan, atap berkemucak dengan bubungan pada atap yang dipanjangkan. Melalui penelitian ini, keberagaman arsitektur masjid kuno di wilayah dataran tinggi Jambi akan diungkap dengan metode arkeologi, ang lebih sepsifik arsitektur arkeologi. Adapun permasalahan yang dicoba diungkap meliputi, bagiamana ragam bentuk arsitketur, bagaiamana ragam hias dan ornament, bagaimana pola tata ruang,dan pemaknaan dibalik motif dan tataruang masjid. Hasil akumulasi analysis data, akan mampu menjawab nilai-nilai penting dan kearifan lokal masyarakat dataran tinggi kerinci dalam hal seni arsitektur islam.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Ambary, Hasan Muarif. 1998. Menemukan Peradaban Arkeologi dan Islam di Indonesia. Jakarta: Pusat Penelitian Arkeologi Nasional.
Baiduri, Ratih. 2012. Masjid Raya Al Ma’shun Medan: Tinjauan Arsitektural dan Ornamental. Yogyakarta: Eja Publisher.
Bellwood, Peter. 2007. Prehistoric Indo-Malaya. Canberra: ANU Press.
Davison, Julian. 2002. Rumah Sebagai Ruang Yang Ditata Secara Upacara. Dalam Buku Indonesian Heriatge: Arsitektur. Jakarta: Grolier International Inc.
Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Gemoek, Abdullah. 2016. Penegenalan Adat Bersandi Syarak Bersandi Kitabulla, Adat Melayu Bumi Tali Undang Tambang Teliti Kabupaten Merangin. Merangin: Lembaga Adat Melayu Jambi Kabupaten Merangin.
Geertz, Clifford. 1996. Tafsir Kebudayaan. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
Hermawan, Iwan. 2011. Pola Tata Ruang Permukiman Tradisional Sunda. Dalam buku Arkeologi: Pola Pemukiman dan Lingkungan Hidup. Bandung: Balai Arkeologi Bandung.
Kleden, Ignas. 1987. Filsafat Kebudayaan: Sebuah Pengantar. Jakarta: LP3ES.
Lembaga Adat Propinsi Jambi. 2001. Pokok-Pokok Adat Oucuk Jambi Sembilan Lurah. Jambi: Lembaga Adat Propinsi Jambi.
Noble, Allen G. 2007. Traditional Building: A Global Survey of Structural Forms and Cultural Function. London: I.B Tauris & Co. Ltd
Pusat Penelitian Arkeologi Nasional. 1999. Metode penelitian Arkeologi. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Said, Chaksana A.H & Utomo, Bambang Budi. 2006. Permukiman Salam Perspektif Arkeologi. Dalam Buku Permukiman Di Indonesia: Perspektif Arkeologi. Jakarta: Departemen Kebudayaan dan Pariwisata.
Said, Chaksana A.H. 2006. Karakteristik Masa Sejarah Dalam Perspektif Arkeologi. Dalam Buku Permukiman Di Indonesia: Perspektif Arkeologi. Jakarta: Departemen Kebudayaan dan Pariwisata.
Scovill, D.H, dkk. 1977. Guidelines for The Preparation of Statemant of the environmental impact on archaeological resources. Dalam M.B Schiffer dan G.J Gumerman ‘Concervastion Archaelogy’. New York: Academic Press.
Sunaryo, Arya. 2009. Ornamen Nusantara: Kajian Khusus Tentang Ornamen Indonesia. Semarang: Dahara Prize.
Takakusu, J. 1896. A Record of the Budhist Religion as Practised in India and The Malay Archipelago (A.D. 671-695). Inggris: Oxford.
Tjahyono, Gunawan. 2002. Indonesian Heriatge: Arsitektur. Jakarta: Grolier International Inc.
Toikio, Soegeng. 1993. Mengenal Ragam Hias Indonesia. Bandung: Penerbit Angkasa.
Undang-Undang No.11 Tahun 2010 Tentang Cagar Budaya
Utomo, Bambang Budi. 2006. Sriwijaya. Dalam Buku Permukiman Di Indonesia: Perspektif Arkeologi. Jakarta: Departemen Kebudayaan dan Pariwisata.
Wirjosuparto, Sutjipto. 1961-1962. “Sejarah Bangunan Masjid di Indonesia,” Alamanak Muhammadiyah tahun 1381 H. No. XXII. hlm. 67-64. Jakarta: Pimpinan Pusat Muhammadiyah Madjlis Taman Pustaka.
Wiryoprawiro, Zein M. 1986. Perkembangan Arsitektur Masjid di Jawa Timur. Surabaya: Bina Ilmu.

Downloads

Published

2018-12-31

Versions

Most read articles by the same author(s)