Penerapan Pidana Denda terhadap Pelaku Tindak Pidana Memperniagakan Satwa Dilindungi di Pengadilan Negeri Jambi
Main Article Content
Abstract
The use of fine categories is intended to provide a clear pattern for the highest sanctions set for various offenses, in this case offenses against protected animals. Protected animals are animals that are protected by the government. The decision of Jambi District Court Judge is considered to have exceeded the maximum penalty provided for in Article 40 (2) Law Number 5 of 1990 concerning Conservation of Natural Resources and Ecosystems, so that it becomes Article 65 (2) KUHP. The problem discussed in this work is how the judge uses legal considerations in imposing a fine exceeding the maximum limit the amount of the verdict and the judge's consideration in imposing a fine exceeding the maximum pada Putusan Nomor: 401/Pid.Sus.LH/2021/PN Jmb. The research was conducted using a prescriptive legal approach. Data collection was carried out by means of literatures study. This research resulted in conclusions. That is, the judge's decision is considered to exceed the maximum criminal limit of Article 40 (2) Law Number 5 of 1990. Based on the conclusions, it’s recommended that prosecutors be more careful in determining the punishment and be more specific in preparing the prosecution. The need to change the criminal provisions in the judge's decision.
Abstrak
Tujuan penggunaan kategori denda adalah untuk memiliki pedoman yang jelas mengenai jumlah denda maksimal yang dapat dikenakan untuk berbagai jenis tindak pidana, seperti dalam kasus tindak pidana terhadap satwa yang dilindungi. Satwa yang dilindungi adalah satwa yang mendapatkan perlindungan dari pemerintah. Putusan hakim dari Pengadilan Negeri Jambi dianggap melampaui batas maksimum pidana denda yang ditetapkan dalam Pasal 40 ayat (2) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya, sehingga bertentangan dengan Pasal 65 ayat (2) KUHP. Fokus dari skripsi ini adalah untuk menganalisis pertimbangan hukum yang digunakan oleh hakim dalam menjatuhkan pidana denda yang melebihi batas maksimum, serta melakukan analisis hukum terhadap pertimbangan hakim dalam kasus Putusan Nomor: 401/Pid.Sus.LH/2021/PN Jmb. Penelitian ini dilakukan melalui pendekatan yuridis normatif dan pengumpulan data dilakukan melalui studi pustaka. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa Putusan hakim tersebut melewati batas pidana denda maksimum yang ditetapkan dalam Pasal 40 ayat (2) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Dan Ekosistem. Berdasarkan kesimpulan ini, disarankan agar Jaksa Penuntut Umum lebih teliti dalam menetapkan ketentuan pidana dan menyusun surat dakwaan dengan tepat. Juga diperlukan revisi terhadap ketentuan pidana dalam Putusan hakim yang melampaui batas maksimum pidana denda tersebut.
Downloads
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
This work is licensed under Creative Commons Attribution 4.0 International License. All writings published in this journal are personal views of the authors and do not represent the views of this journal and the author's affiliated institutions. Author(s) retain copyrights under the licence of Creative Commons 4.0 International (CC BY 4.0).
References
Dokumen Hukum
Republik Indonesia. Undang-Undang Tentang Kekuasaan Kehakiman. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2004.
__________. Undang-Undang Tentang Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981.
__________. Undang-Undang Tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati Dan Ekosistemnya. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1990 Nomor 49. Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 3419.
Buku
Rifai, Ahmad. Penemuan Hukum Oleh Hakim Dalam Perspektif Hukum Progresif, Sinar Grafika, Jakarta, 2010.
Sofyan, Andi Muhammad dan Abdul Asis. Hukum Acara Pidana (Suatu pengantar). PT. Balebat Dedikasi Prima. Cet.3. Jakarta: 2017.
Waluyo, Bambang. Pidana dan Pemidanaan. Sinar Grafika. Cet. 4. Jakarta: 2014.
Hardjasoemantri, Koesnadi. Hukum Perlindungan Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistemnya, Cet 1, Gajah Mada University Press, Yogyakarta, 2009.
Jurnal/ Majalah Ilmiah
Abdullah, iSaid. i“Penegakan iHukum iTerhadap iPelaku iTindak iPidana iPerburuan iDan iPerdagangan iSatwa iLiar iYang iDilindungi iDi iWilayah iBalai iKonservasi iSumber iDaya iAlam iJambi i(Analisis iKasus iNo.644/Pid.Sus/Pn.Jmb)”, iLegalitas, iVolume i8 iNo.2 i(2016) ihlm, i51. ihttp://legalitas.unbari.ac.id/index.php/Legalitas/article/view/23
Al iArif, iM.Yasin. i“Penegakan iHukum idalam iPerspektif ihukum iProgresif”. iUndang:Jurnal iHukum, iVolume i2 iNo.1 i(2019) ihlm, i178. ihttps://ujh.unja.ac.id/index.php/home/article/view/66.
Dewi, iWijayanti iPuspita. i“Penjatuhan iPidana iPenjara iAtas iTindak iPidana iNarkotika iOleh iHakim iDi iBawah iKetentuan iMinimum iDitinjau iDari iUndangUndang iNomor i35 iTahun i2009 iTentang iNarkotika”, iJurnal iHukum iMagnum iOpus, iVolume i2 iNo.1 i(2019) ihlm, i64. ihttps://media.neliti.com/media/publications/276602-penjatuhan-pidana penjara -atas-tindak-pi-37cbae49.
Halilintar, iFadhel idan iSlamet iTri iWahyudi. i“Penerapan iDouble iTrack iSystem iTerhadap iPelaku iTindak iPidana iPerdagangan iDan iPerburuan iSatwa iYang iDilindungi”. iJURNAL iHUKUM iDan iKENOTARIATAN, iVolume i6 iNo i1 i(2022) ihlm, i330.
Rahayu, iSri idan iDheny iWahyudhi. i“Penegakan iHukum iKetentuan iPidana iPasal i158 iUndang-Undang iNomor i4 iTahun i2009 itentang iPertambangan iMineral idan iBatubara iTerhadap iKegiatan iPertambangan iTanpa iIzin idi iKabupaten iMuaro iJambi”. iJurnal iIlmu iHukum, iVolume i6 iNo. i2( i2013) ihlm, i121. ihttps://online-journal.unja.ac.id/jimih/article/view/2122.
Rahayu, iSri iDewi idan iYulia iMonita, i“Pertimbangan iHakim iDalam iPutusan iPerkara iTindak iPidana iNarkotika”, iPAMPAS, iJournal iOf iCriminal iLaw, iVol.1, iNo. i1, i2020. ihlm i131. iHttps://Online-Journal.Unja.Ac.Id/ Pampas/ Article/ View/8314.
Sari, iMeli iIndah idan iHafrida. i“Penerapan iPidana iPenjara iSebagai iPengganti iPidana iDenda idalam iPutusan iPerkara iTindak iPidana iNarkotika”. iPAMPAS: iJournal iof iCriminal iLaw, iVolume i1 iNo. i1(2020). ihlm. i30. ihttps://online-journal.unja.ac.id/Pampas/article/view/8260
Sembiring, iRaynaldo idan iWenni iAdzkia. i“Memberantas iKejahatan iAtas iSatwa iLiar: iRefleksi iAtas iPenegakan iHukum iUndang-Undang iNomor i5 iTahun i1990”. iJurnal iHukum iLingkungan iIndonesia, iVolume i2 iNo.2 i(2015) ihlm, i58. ihttps://jhli.icel.or.id/index.php/jhli/article/view/25
Taliak, iWilhelmus. i“Akibat iHukum iSurat iDakwaan iBatal idan iSurat iDakwaan iDinyatakan iTidak iDapat iDiterima idalam iPerkara iPidana”. iJournal iarticle//Lex iCrimen, iVolume iIV iNo. i1 i(2015) ihlm, i81. ihttps://www.neliti.com/publications/3222.
Wijayanto, iIndung. i“Kebijakan iPidana iDenda idi iKUHP idalam iSistem iPemidanaan iIndonesia”. iPandecta, iVolume i10 iNo. i2 i(2015) ihlm, i250. ihttps://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/pandecta.
Zulkumardan, iRudika idan iAinal iHadi. i“Tindak iPidana iMemperniagakan iSatwa iYang iDilindungi iJenis iLandak iDan iPenegakan iHukumnya i(Suatu iPenelitian iDi iKabupaten iAceh iBarat)”, iJurnal iIlmiah iMahasiswa, iFakultas iHukum iUniversitas iSyiah iKuala, iVolume i1 iNo. i1 i(2017) ihlm, i47. ihttps://jim.usk.ac.id/pidana/article/viewFile/14378/6054.