Struktur, Makna, dan Fungsi Mantra Pengobatan Tradisional Masyarakat Desa Kumun Mudik dan Desa Kumun Hilir, Kec. Kumun Debai, Kota Sungai Penuh

Authors

  • Fitriyanti Fitriyanti Universitas Jambi
  • Irma Suryani Universitas Jambi
  • Dwi Rahariyoso Universitas Jambi

DOI:

https://doi.org/10.22437/kalistra.v2i1.23289

Keywords:

struktur, fungsi, makna, mantra, pengobatan

Abstract

Abstrak

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan struktur, makna, dan fungsi mantra pengobatan tradisional Desa Kumun Mudik dan Kumun Hilir Kecamatan Kumun Debai Kota Sungai Penuh. Pendekatan penelitian adalah deskriptif kualitatif. Objek penelitian yang menjadi data dalam penelitian yaitu, mantra pengobatan, mantra tawo capo, mantra dipanah setan/kuping sakit, mantra luka bakar, mantra sakit perut, mantra kena racun, mantra penawar racun, tawa mantra semua penyakit, tawar terkena angin duduk, dan sakit gigi. Sumber data dukun atau orang yang mengerti mantra.Sebanyak dua informan yaitu, Mamok Yani dan Mamok HamdaniHasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa mantra pengobatan tradisional di Desa Kumun Mudik dan Desa Kumun Hilir menemukan sembilan mantra dan masing-masing terdapat struktur, makna, dan fungsi mantra yaitu, ditemukan struktur irama (datar atau lembut) yang ditemukan irama sama,  rima (asonansi, aliterasi, sempurna, tak sempurna akhir, awal, horizontal dan rima vertikal), terdapat 10 bait dan 57 larik, serta ditemukan sembilan diksi. Selanjutnya, makna yang ditemukan di dalam mantra pengobatan tradisional masyarakat Kumun Mudik dan Kumun Hilir yaitu, makna denotasi dan makna konotasi. Fungsi mantra pengobatan tidak hanya untuk pengobatan melainkan digunakan untuk penangkal tubuh, acara rumah atau syukuran rumah yang mau ditempatkan, dan untuk pawang hujan, pembacaan mantra dapat memberikan rasa aman di lingkungan yang memungkinkan timbulnya marabahaya, pembacaan mantra dapat dipercaya mengusir roh jahat yang sering mengganggu kehidupan manusia.

Abstract

This study aims to describe the structure, meaning, and function of traditional healing mantras in Kumun Mudik and Kumun Hilir villages, Kumun Debai district, Sungai Penuh City. The research approach is descriptive qualitative. The objects of research that become the data in the study are healing spells, tawo capo spells, devil arrow arrow spells/painful ears, burns spells, stomach pain spells, poisoned spells, antidote spells, laughter X spells for all diseases, bargaining with the wind sitting, and XX toothache. Data sources are shamans or people who understand mantras. A total of two informants, namely, Mamok Yani and Mamok Hamdani The results in this study indicate that traditional healing spells in Kumun Mudik Village and Kumun Hilir Village found nine mantras and each of them has the structure, meaning, and function of the mantra, namely, rhythm structure (flat or soft) found the same rhythm, rhyme (assonance) , alliteration, perfect, incomplete ending, beginning, horizontal and vertical rhyme), there are 10 stanzas and 57 lines, and nine dictions are found. Furthermore, the meanings found in the traditional healing mantras of the Kumun Mudik and Kumun Hilir communities are denotative meaning and connotative meaning. The function of healing spells is not only for treatment but is used for antidote to the body, house events or house celebrations that are to be placed, and for rain handlers, chanting mantras can provide a sense of security in an environment that allows for distress. human life.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Afria, R., & Warni. (2020). The Hermeneutic Study in Jambi Malay Phrases as a Local Genius Culture. Proceeding International Conference on Malay Identity, 1(1), 146-149. Retrieved from https://www.conference.unja.ac.id/ICMI/article/view/92

Afria, R., Harianto, N., & Izar, J. (2022). Explanation of Prohibitions on Agricultural Culture in the Structure, Social Function, and Trust of Kerinci Community. Proceeding International Conference on Malay Identity, 3, 170-179. Retrieved from https://www.conference.unja.ac.id/ICMI/article/view/185

Anggoro, Hendri. (2011). Struktur Mantra Primbon Ajimantrawara. Skripsi. Universitas Negeri.

Hutomo, Suripan Sadi. (1991). Mutiara yang Terlupakan: Pengantar Studi Sastra Lisan. Jawa Timur: Himpunan Sarjana Kesusastraan Indonesia.

Karim Maizar. (2015). Menyelisik Sastra Melayu. Yogyakarta: Histokultura.

Meleong, Lexy J. (2012). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Rengki Afria, Ade Kusmana, & Supian. (2021). Eksistensi Kosakata Budaya Jambi Sebagai Pemertahanan Identitas Sosial. Prosiding Seminar Nasional Humaniora, 1, 153-157. Retrieved from https://www.conference.unja.ac.id/SNH/article/view/126

Sugiarto, Eko. (2012). Pantun dan Puisi Lama Melayu. Yogyakarta: Khittah Publishing.

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kualitatif, Kualitatif dan R&d. Bandung: Alfabeta.

Waluyo. Herman. (2002). Apresiasi Puisi. Jakarta: Gramedia.

Warni, W., & Afria, R. (2019). Menelisik Kearifan Lokal Masyarakat Melayu Jambi Berbasis Cerita Rakyat dalam Membangun Peradaban. Titian: Jurnal Ilmu Humaniora, 3(2), 295-313. https://doi.org/10.22437/titian.v3i2.8222

Warni, W., Afria, R. (2020). Analisis Ungkapan Tradisional Melayu Jambi: Kajian Hermeneutik. Sosial Budaya, 17(2), 83-94, http://dx.doi.org/10.24014/sb.v17i2.10585

Downloads

Published

2023-01-31

How to Cite

Fitriyanti, F., Suryani, I. ., & Rahariyoso, D. (2023). Struktur, Makna, dan Fungsi Mantra Pengobatan Tradisional Masyarakat Desa Kumun Mudik dan Desa Kumun Hilir, Kec. Kumun Debai, Kota Sungai Penuh. Kajian Linguistik Dan Sastra, 2(1), 30-49. https://doi.org/10.22437/kalistra.v2i1.23289

Most read articles by the same author(s)

1 2 > >>