Ungkapan Pantang Larang dalam Masyarakat Bugis Desa Simbur Naik Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Kajian Semiotika)
DOI:
https://doi.org/10.22437/kalistra.v1i2.20302Keywords:
ungkapan, pantang larang, suku bugisAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna ungkapan pantang larang masyarakat Bugis Desa Simbur Naik Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Metode dalam penelitian bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Kemudian data yang digunakan berupa ungkapan pantang larang yang diujarkan/dituturkan oleh informan dan menjadi objek penelitian. Data diperoleh dari dua informan. Adapun teknik yang digunakan untuk memperoleh data melalui dua cara yaitu: wawancara dan teknik rekam. Kemudian data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan teori semiotika Roland Barthes mengenai makna rasional dan irasional. Hasil dari penelitian ini merupakan Makna rasional dan irasiona dalam ungkapan Pantang Larang yang diperoleh dari informan sebanyak 42 buah ungkapan pantang larang dalam masyarakat Bugis Desa Simbur Naik yang dikategorikan sebagai tiga kategori yaitu: (1) Tiga belas data ungkapan pantang larang sebagai penebal emosi keagamaan atau kepercayaan, (2) Tiga belas data ungkapan pantang larang sebagai sebagai alat pendidikan anak dan remaja, dan (3) Enam belas data ungkapan pantang larang sebagai alat pemaksa dan pengawas agar norma-norma masyarakat akan selalu dipatuhi oleh anggota kolektifnya.
Downloads
References
Adung, Narsela. 2020. Pemali Dalam Budaya Etnik Manggarai Nusa Tenggara Timur Di Samarinda: Tinjauan Semiotika. Jurnal Ilmu Budaya Universitas Mulawaman. Vol. 4 No. 2.
Afria, R., & Warni. (2021). The Hermeneutic Study in Jambi Malay Phrases as a Local Genius Culture. International Conference on Malay Identity, 1(1), 150-153. Retrieved from https://www.conference.unja.ac.id/ICMI/article/view/92
Annisa, Akhlak. 2019. Pemali Dalam Masyarakat Etnik Banjar Di Kota Samarinda: Suatu Tinjauan Semiotika. Jurnal Ilmu Budaya Universitas Mulawarman. Vol. 3 No. 2 April.
Ardesya, Frenky Daromes. 2016. Kepercayaan Rakyat Masyarakat Enim; Memaknai Tanda Sebagai Representasi Makna. Jurnal Kelasa, Vol. 11 No. 2.
Asih, Ria Ningsih, Makna Tuturan Pantang Larang dalam Masyarakat Minang Daerah Ujungbatu Kabupaten Rokan Hulu. Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol 14 No. 1.
Barthes, Rolland. 2017. Elemen-Elemen Semiologi. Yogyakarta: Jalasutra.
Berger, Arthur Asa. 2000. Median Analysis Techniques. Alih Bahasa Setio Budi. Yogyakarta: Andi Offset.
Budiman, K. 2010. Semiotika Visual: Konsep, Isu dan Problem Ikonisitas. Yogyakarta: Jalasutra.
Budiman, Manneke. 2001. Semiotika Dalam Riset Tafsir Sastra: Antara Riffatere dan Barthes. Jakarta: Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Pengabdian Masyarakat.
Dahana, R. P. 2001. Kajian Bahasa, Sastra Indonesia dan Pembelajarannya. Magelang: Indonesia.
Danandjaja, James. 2007. Foklor Indonesia, Ilmu Gosip, Dongeng, dan Lain-lain. Jakarta: Grafiti.
Effendy. 2017. Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti.
Ernawati. 2010. Cerita Rakyat di Kota Salatiga dan Sekitarnya (Tinjauan Struktur dan nilai Pendidikan). Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia: Unversitas Sebelas Maret.
Hasanatang. 2021. Sejarah Desa Simbur Naik Kecamatan Muara Sabak Timur Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Fakultas Adab dan Humaniora: Universitas Islam Negeri Sultan Thaha Saifuddin Jambi.
Hoed. B.H .2008. Semiotika dan Dinamika Sosial Budaya. Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB) Universitas Indonesia.
Ibrahim dkk. 2012. Pantang larang Melayu Di Kalimantan Barat. Pontianak: STAIN Pontianak Press.
Kusmana, A., & Afria, R. (2018). Analisis Ungkapan Makian Dalam Bahasa Kerinci: Studi Sosiolinguistik. Titian: Jurnal Ilmu Humaniora, 2(02), 173 -. https://doi.org/10.22437/titian.v2i02.6090
Mahsun. 2017. Metode Penelitian Bahasa. Depok: Rajawali Pers.
Moeleong, Lexy. 2014. Metode Penelitian Kualitatif. Edisi Revisi. PT Remaja Rosdakarya, Bandung.
Mulkan. D. 2008. Pemali Tradisi Lisan Budaya Leluhur Sunda.
http://kabarindonesia.com/berita.php?pil=20&dn=20080907190015.
(diakses pada 27-07-2020).
Nazaruddin, Kahfie. 2015. Pengantar Semiotika. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Nina, Selviana Tudjuka. 2019. Makna Denotasi dan Konotasi Pada Ungkapan Tradisional Dalam Konteks Pernikahan Adat Suku Pamona. Jurnal Bahasa dan Sastra Vol 4 No. 1.
Nurmalina. 2015. Pantang Larang Dalam Masyarakat Kampar dan Relavansinya Dengan pendidikan Karakter. Jurnal Obsesi Vol 1 No. 1.
Pateda. 2001. Linguistic Semantics: An Introduction. Uk: Cambridge University Press.
Rizki, 2018. Konsep Pemikiran Irrasional Albert Ellis dalam Teori Rational Emotive Behavior Therapy Menurut Persepektif Islam. Fakultas Dakwah dan Komunikasi: Universitas Islam Negeri AR-RANIRY Darussalam Banda Aceh.
Sobur, Alex. 2017. Semiotika Komunikasi. Bandung: Rosdakarya.
Stepanus, dkk. 2014. Pantang Larang Masyarakat Dayak Sungkung Kecamatan
Siding Kabupaten Bengkayang (Suatu Kajian Sosiolingustik). Universitas
Tanjungpura Pontianak: Kalimantan Barat.
Sulistyorini, Andalas. 2017. Buku Sastra Lisan: Kajian Teori dan Penerapannya Dalam Penlitian.
Utari, Awanda Hananing. 2018. Makna Mitos Ujaran Larangan Orang Tua/Pemali Di Desa Tiru Kidul Kecamatan Guruh Kabupaten Kediri. Vol. 02 No. 06 .
Vera, Nawiro. 2014. Semiotika Dalam Riset Komunikasi Bogor. Ghalia Indonesia.
Warni, W., & Afria, R. (2019). Menelisik Kearifan Lokal Masyarakat Melayu Jambi Berbasis Cerita Rakyat dalam Membangun Peradaban. Titian: Jurnal Ilmu Humaniora, 3(2), 295-313. https://doi.org/10.22437/titian.v3i2.8222
Warni, W., Afria, R. (2020). Analisis Ungkapan Tradisional Melayu Jambi: Kajian Hermeneutik. Sosial Budaya, 17(2), 83-94, http://dx.doi.org/10.24014/sb.v17i2.10585
Weber, Max. 2006. Sosiologi From Max Weber: Essays in Sosiology. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Zaim, M. 2014. Metode Penelitian Bahasa: Pendektatan Struktural. Padang: Suka
BinaPress.
Zulfadhli. 2014. Ungkapan Kepercayaan Rakyat dalam Upacara Penyelenggaraan Jenazah di Kenagarian Selayo Kecamatan Kubung Kabupaten Solok. Universitas Negri Padang.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2022 Eka Syamsiah, Irma Suryani, Sovia Wulandari
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Kalistra: Kajian Linguistik dan Sastra is licensed under Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish their manuscripts in Kajian Linguistik dan Sastra agree to the following terms:
1. The copyright in each article belongs to the author.
2. The author acknowledges that Kajian Linguistik dan Sastra reserves the right to be the first to publish under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License (Attribution 4.0 International CC BY-SA 4.0).
3. Authors may submit articles separately, arranging for non-exclusive distribution of manuscripts that have been published in this journal to other versions (e.g., delivery to the author's institutional repository, publication into a book, etc.), acknowledging that the manuscript has been first published in Kajian Linguistik dan Sastra.