AKTIVITAS ANTIBAKTERI MINYAK ESENSIAL KULIT KAYU MANIS (CINNAMOMUM ZEYLANICUM) IN VITRO
DOI:
https://doi.org/10.22437/jmj.v9i3.15670Abstract
ABSTRACT
Background: Cinnamon bark has long been used as a traditional medicine. Cinnamon is also used as an aromatic spice and a flavoring additive in many cuisines around the world. Cinnamon contains cinnamaldehyde which is known to have antibacterial activity
The aim of the study: to test the antibacterial effect of Cinnamon bark essential oil invitro.
Methods: The antibacterial activity test was carried out in vitro using the disc diffusion method (Kirby-Bauer), with six concentrations of cinnamon bark essential oil, namely 1, 2, 4, 8, 16, and 32Ï€l / ml. The bacteria used were Escherichia coli ATCC 25922, Streptococcus pneumoniae ATCC 49619 and Pseudomonas aeruginosa ATCC 27853
Results: The diameter of the clear zone formed was different at each concentration (p<0.05), both for E. coli S. pneumoniae or P. aeruginosa bacteria.
Conclusion: Cinnamon bark essential oil have antibacterial activity against E.coli, S. Pneumoniae and P. Aeruginosa bacteria
Keyword: Cinnamon bark, Essential oil, Antibacterial activity
ABSTRAK
Latar Belakang: Kulit kayu manis sudah sejak lama digunakan sebagai obat tradisional. Kayu manis juga digunakan sebagai bumbu aromatik dan aditif penyedap dalam berbagai masakan hampir di seluruh dunia. Kayu manis memiliki kandungan cinnamaldehyde yang diketahui memiliki aktivitas antibakteri.
Tujuan penelitian: Menguji efek antibakteri minyak esensial kulit kayu manis secara invitro.
Metode: Uji aktivitas antibakteri dilakukan secara in vitro menggunakan metode difusi cakram (Kirby-Bauer), dengan enam konsentrasi minyak esensial kulit kayu manis yaitu 1, 2, 4, 8, 16, dan 32Ï€l / ml. Bakteri yang digunakan adalah Escherichia coli ATCC 25922, Streptococcus pneumoniae ATCC 49619 dan Pseudomonas aeruginosa ATCC 27853
Hasil: Diameter zona bening yang terbentuk berbeda pada masing-masing konsentrasi (p<0,05), baik pada bakteri E. coli S. Pneumoniae ataupun P. Aeruginosa .
Kesimpulan: Minyak esensial kulit kayu manis memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri E. coli S. Pneumoniae dan P. Aeruginosa
Kata kunci: Kulit kayu manis, Minyak esensial, Aktivitas antibakteri