Toponimi Dusun-Dusun di Desa Wanurejo Kecamatan Borobudur Kabupaten Magelang
DOI:
https://doi.org/10.22437/kalistra.v3i3.36215Keywords:
linguistik, toponimi, dusunAbstract
This research aims to reveal and explain the aspects behind the naming of hamlets in Wanurejo Village, Borobudur District, Magelang Regency. This research also wants to explore the historical and socio-cultural context in the naming of hamlets in Wanurejo Village, Borobudur District, Magelang Regency. Thus, the formulation of this research problem includes exploring the language forms and aspects behind the naming of hamlets in Wanurejo Village, Borobudur District, Magelang Regency. This research uses a qualitative descriptive approach with interview techniques with traditional leaders to obtain in-depth information. Through a qualitative descriptive approach, this research highlights the significance of toponymy in understanding local identity and cultural heritage of local communities. Based on the results of data analysis, this research reveals that there are three categories of hamlet names in Wanurejo Village based on their morphological process, namely polymorphemic base words with affixes, polymorphemic two base words, and polymorphemic two base words with affixes. The category of hamlet names in Wanurejo Village, Borobudur District, Magelang Regency includes two aspects, namely the embodiment aspect and the social aspect.
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan dan menjelaskan aspek-aspek yang melatar belakangi penamaan dusun-dusun di Desa Wanurejo Kecamatan Borobudur Kabupaten Magelang. Penelitian ini juga ingin menggali konteks historis dan sosial budaya dalam penamaan dusun-dusun di Desa Wanurejo Kecamatan Borobudur Kabupaten Magelang. Dengan demikian, rumusan masalah penelitian ini meliputi penelusuran bentuk bahasa dan aspek-aspek yang melatar belakangi penamaan dusun di Desa Wanurejo Kecamatan Borobudur Kabupaten Magelang. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan teknik wawancara terhadap tokoh adat untuk memperoleh informasi yang mendalam. Melalui pendekatan deskriptif kualitatif, penelitian ini menyoroti signifikansi toponimi dalam memahami identitas lokal dan warisan budaya masyarakat setempat. Berdasarkan hasil analisis data, penelitian ini mengungkapkan bahwa nama-nama dusun di Desa Wanurejo terdapat tiga kategori berdasarkan proses morfologisnya, yaitu polimorfemis kata dasar berimbuhan, polimorfemis dua kata dasar, dan polimorfemis dua kata dasar berimbuhan. Adapun kategori nama-nama dusun di Desa Wanurejo Kecamatan Borobudur Kabupaten Magelang mencakup dua aspek, yaitu aspek perwujudan, dan aspek kemasyarakatan.
Downloads
References
Burgess, R. G. (1982). Field Research: a Sourcebook and Field Manual. London: Unwin Hyman.
Chaer, A. (2007). Leksikologi & Leksikografi Indonesia. PT. Rineka Cipta. Jakarta.
Chaer, A. (2009). Fonologi Bahasa Indonesia. PT Rineka Cipta. Jakarta.
Hartono, A. (2016). Toponimi dan Sistem Kepercayaan di Kabupaten Bantul. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.
Hough, Carole. (2016). The Oxford Handbook of Names and Naming. Oxford University Press.
Izar, J., Kusmana, A., Triandana, A. (2021). Toponimi dan Aspek Penamaan Desa-desa di Kabupaten Muaro Jambi. Diglosia: Jurnal Pendidikan, Kebahasaan, dan Kesusastraan Indonesia, 5(1). http://dx.doi.org/10.31949/diglosia.v5i1.2522
Kridalaksana, H. (2008). Kamus Linguistik . Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Padmosoekotjo, S. (1958). Ngengrengan Kasusastran Djawa. Hien Hoo Sing.
Poerwadarminta, W. J. S., Hardjasoedarma, C. S., & Poedjasoedira, J. C. (1939). Baoesastra djawa.
Prasetya, B. (2017). Perubahan Nama Tempat di Kecamatan Jatinom, Kabupaten Klaten: Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Klaten: Universitas Sebelas Maret.
Putri, M. S., Kusmana, A., & Izar, J. (2023). Toponimi Desa-Desa di Kecamatan Muara Bulian Kabupaten Batang Hari. Kajian Linguistik dan Sastra, 1(3), 354-362. https://doi.org/10.22437/kalistra.v1i3.23285
Putri, Y. E., Afria, R., & Fardinal, F. (2024). Penamaan Tempat dan Jalan di Kuala Tungkal Kabupaten Tanjung Jabung Barat : Kajian Toponimi Etnolinguistik. Titian: Jurnal Ilmu Humaniora, 8(1), 159-163. https://doi.org/10.22437/titian.v8i1.32873
Sudaryanto. (2015). Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa. Sanata Dharma University Press.
Sudaryat, Yayat, Gugun Gunardi, and Deni Hadiansyah. (2009). Toponimi Jawa Barat (Berdasarkan Cerita Rayat). Bandung: Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: Alf abeta.2.
Suhardi, D. (2018). Toponimi di Kecamatan Tembalang, Kota Semarang: Kajian Sejarah dan Budaya. Semarang: Universitas Diponegoro.
Ullman, S. (2014). Pengantar Semantik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Zoetmulder, P. J. dan I. R. Poedjawijatna. (1992). Bahasa Parwa I. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Ahmad Nafiul Walid, Vina Hidayah
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Kalistra: Kajian Linguistik dan Sastra is licensed under Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish their manuscripts in Kajian Linguistik dan Sastra agree to the following terms:
1. The copyright in each article belongs to the author.
2. The author acknowledges that Kajian Linguistik dan Sastra reserves the right to be the first to publish under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License (Attribution 4.0 International CC BY-SA 4.0).
3. Authors may submit articles separately, arranging for non-exclusive distribution of manuscripts that have been published in this journal to other versions (e.g., delivery to the author's institutional repository, publication into a book, etc.), acknowledging that the manuscript has been first published in Kajian Linguistik dan Sastra.