Bahasa Indonesia Sebagai Produk Budaya dan Bagian Dari Bahasa Austronesia: Suatu Tinjauan Linguistik Historis Komparatif
DOI:
https://doi.org/10.22437/kalistra.v3i1.30518Keywords:
bahasa Indonesia, linguistik historis komparatif, austronesiaAbstract
This research explores a comparative historical linguistic analysis of the Indonesian language, focusing on the Austronesian language family in the Nusantara region. Employing historical linguistic methods, the study delineates significant changes from Old Malay to modern Indonesian, with a specific emphasis on the evolution of spelling, vocabulary, and writing style. The influence of Dutch colonialism and the impact of globalization are key focal points, shedding light on the language's adaptation to social and cultural dynamics. Research findings highlight the complexity of linguistic transformations, guiding an understanding of how language functions as a guardian of identity and a bearer of cultural heritage. These results make a crucial contribution to understanding the history and culture of the Nusantara region. The research conclusion asserts that comprehending the historical factors shaping the Indonesian language is imperative, with implications encompassing identity aspects and societal changes. Going beyond linguistic aspects, this study remains relevant in addressing the complexity of language dynamics amid global and local challenges. By integrating a historical linguistic perspective, the research not only deepens linguistic literature but also provides profound insights into language changes in an increasingly interconnected global and local context.Â
Abstrak
Penelitian ini mengeksplorasi analisis linguistik historis komparatif terhadap Bahasa Indonesia, memfokuskan pada konteks rumpun bahasa Austronesia di wilayah Nusantara. Dengan melibatkan metode linguistik historis, penelitian ini memaparkan perubahan signifikan dari Bahasa Melayu Kuno hingga Bahasa Indonesia modern, dengan penekanan khusus pada evolusi ejaan, kosakata, dan gaya penulisan. Pengaruh kolonialisme Belanda dan dampak globalisasi menjadi titik fokus, membuka cakrawala terkait adaptasi bahasa terhadap dinamika sosial dan budaya. Temuan penelitian menyoroti kompleksitas transformasi linguistik, memandu pemahaman tentang bagaimana bahasa berperan sebagai penjaga identitas dan pembawa warisan budaya. Hasil ini memberikan kontribusi penting pada pemahaman sejarah dan budaya Nusantara. Kesimpulan penelitian menegaskan bahwa memahami faktor-faktor historis yang membentuk Bahasa Indonesia adalah suatu keharusan, dengan implikasi yang mencakup aspek identitas dan perubahan masyarakat. Penelitian ini, dengan melampaui aspek linguistik, menjadi relevan dalam menyikapi kompleksitas dinamika bahasa di tengah tantangan global dan lokal. Dengan mengintegrasikan perspektif linguistik historis, penelitian ini bukan hanya memperdalam literatur linguistik, tetapi juga memberikan wawasan mendalam terhadap perubahan bahasa dalam konteks global dan lokal yang semakin terkait erat.
Downloads
References
Afria, R. (2016). Warisan Migrasi Bahasa Austronesia dalam Bahasa Kerinci. Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Jakarta.
Afria, R., Izar, J., Anggraini, R. D., Fitri, D. H. (2021). Analisis Komparatif Bahasa Bengkulu, Rejang, dan Enggano. Lingua Franca: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya, 5(1), http://dx.doi.org/10.30651/lf.v5i1.4274
Afria, R., Izar, J., Prawolo, I.S., Arezky, B. (2020). Relasi Bahasa Melayu Riau, Bugis, dan Banjar. Kajian Linguistik Historis Komparatif. Medan Makna: Jurnal Ilmu Kebahasaan dan Kesastraan, 8(1), 94-106. https://doi.org/10.26499/mm.v18i1.2330
Afria, R., Sanjaya, D., & Tiara, M. (2020). Leksikostatistik dan Grotokronologi Bahasa Melayu Palembang, Basemah Lahat, Basemah Pagaralam, dan Kayuagung: Kajian Linguistik Historis Komparatif. Jurnal Bahasa dan Sastra, 11(1), 27-42. https://doi.org/10.31503/madah.v11i1.223
Djajasudarma, Fatimah. (2006). Metode Linguistik. Bandung: Rineka Cipta.
Fitrah, Y., & Afria, R. (2017). Kekerabatan Bahasa-Bahasa Etnis Melayu, Batak, Sunda, Bugis, dan Jawa di Provinsi Jambi: Sebuah Kajian Linguistik Historis Komparatif. Titian: Jurnal Ilmu Humaniora, 1(2), 204-218. https://doi.org/10.22437/titian.v1i2.4228
Halim, Amran. (1979). Pembinaan Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Pembinaaan dan Pengembangan Bahasa.
Ken Satya Dien, Z. (2020). Interaksi Budaya Antara Austronesia Dengan Nonaustronesia Memengaruhi Perkembangan Teknologi Di Masa Austronesia. Prosiding Balai Arkeologi Jawa Barat, 3(1), 167-174. https://doi.org/10.24164/prosiding.v3i1.19
Keraf, G. (1984). Linguistik Bandingan Historis. Jakarta: Gramedia.
Kratz, E. Ultrich. (2000). Sumber Terpilih Sejarah Sastra Indonesia. Jakarta: KPG bekerja sama dengan Yayasan Adikarya IKAPI dan Ford Foundation
Layendecker, L. (1983). Tata, Perubahan, dan Ketimpangan, Suatu Pengantar Sejarah Sosiologi. Jakarta: Gramedia.
Lehmann, Winfref P. (1976). Descriptive Linguistics, An Introduction. New York: Random House.
Marsono. (2016). Morfologis Bahasa Indonesia dan Nusantara. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Parera, Jos Daniel. (1991). Kajian Linguistik Umum, Historis Komparatif, dan Tipologi Struktural. Jakarta: Erlangga.
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. (1981). Politik Bahasa Nasional. Jakarta: PN Balai Pustaka.
Pusposari, D. (2017). Kajian Linguistik Historis Komparatif Dalam Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia. Jurnal Inovasi Pendidikan, 1(1). https://jim.unisma.ac.id/index.php/fkip/article/view/226
Ridho, M., Kusmana, A., & Afria, R. (2023). Kekerabatan Bahasa Banjar Isolek Kuala Betara dan Bahasa Melayu Isolek Tungkal Ilir. Kajian Linguistik Dan Sastra, 2(3), 314-320. https://doi.org/10.22437/kalistra.v2i3.24546
Rizqi, F. A., & Widayati, D. (2021). Perubahan Bunyi Bahasa Proto Austronesia Ke Dalam Bahasa Jawa Dialek Sumatera (Kajian Linguistik Historis Komparatif). Kulturistik: Jurnal Bahasa dan Budaya, 5(2), 29-35. https://doi.org/10.22225/kulturistik.5.2.3380
Siregar, E. D., Ernanda, E., & Afria, R. (2022). Perubahan Bunyi Bahasa Proto Austronesia (PAN) pada Bahasa Karo, Bahasa Toba, Bahasa Pakpak, Bahasa Simalungun, Bahasa Mandailing dan Bahasa Angkola: Kajian Linguistik Historis Komparatif dan Fonologi. Kajian Linguistik Dan Sastra, 1(2), 116 -. https://doi.org/10.22437/kalistra.v1i2.20294
Siti Fitriani, R., & Nabila, R. (2020). Interferensi Bahasa Indonesia Sebagai Bagian Dari Rumpun Bahasa Austronesia. Prosiding Balai Arkeologi Jawa Barat, 3(1), 197-204. https://doi.org/10.24164/prosiding.v3i1.22
Sugiono, Dendy. (2009). Mahir Berbahasa Indonesia dengan Benar. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Suhadi, B. dkk. (1977). Perkembangan Bahasa Indonesia pada Zaman Pergerakan (1920-1945). Jakarta: Pusat Pembinaan dan Perkembangan Bahasa.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Lukman Lukman, Chattri Sigit Widyastuti
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Kalistra: Kajian Linguistik dan Sastra is licensed under Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish their manuscripts in Kajian Linguistik dan Sastra agree to the following terms:
1. The copyright in each article belongs to the author.
2. The author acknowledges that Kajian Linguistik dan Sastra reserves the right to be the first to publish under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License (Attribution 4.0 International CC BY-SA 4.0).
3. Authors may submit articles separately, arranging for non-exclusive distribution of manuscripts that have been published in this journal to other versions (e.g., delivery to the author's institutional repository, publication into a book, etc.), acknowledging that the manuscript has been first published in Kajian Linguistik dan Sastra.