Alih Kode Dialek Kecamatan Danau Kerinci dengan Bahasa Korea: Studi Kasus pada Penggemar Budaya Korea
DOI:
https://doi.org/10.22437/kalistra.v2i3.24358Keywords:
sociolinguistic, code switching, Kerinci language, KoreanAbstract
This study aims to describe the form of dialect code switching in Danau Kerinci District with Korean and to find out the factors behind the occurrence of dialect code switching in Danau Kerinci District to Korean among fans of Korean culture. The research method is descriptive qualitative. The data in this study are in the form of utterances that contain dialect code switching from Danau Kerinci District to Korean by speakers of the Danau Kerinci District dialect who are fond of Korean culture. The data collection techniques used consisted of: observation, recording, utilizing online communication media, interviews and questionnaires. Then the data obtained were analyzed using several techniques, namely: transcription, codification, description, and finally drawing conclusions. The results of this study indicate that the form of dialect code switching in Danau Kerinci District with Korean which is carried out by speakers who are fond of Korean culture consists of tag switching found in 10 data, intra-sentential switching found in 29 data, and no code switching between sentences (inter-sentential switching) was found. The factors behind the occurrence of code switching consist of 9 factors, namely: 1) speakers, 2) opponents, 3) informal situations, 4) changes in topic of discussion, 5) knowing Korean vocabulary, 6) following trends, 7) explaining something, 8) quoting other people's words, and 9) to greet in a distinctive way.
Â
Abstrak
Â
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk alih kode dialek Kecamatan Danau Kerinci dengan bahasa Korea dan untuk mengetahui faktor yang melatarbelakangi terjadinya alih kode dialek Kecamatan Danau Kerinci dengan bahasa Korea pada penggemar budaya Korea. Metode penelitian bersifat deskriptif kualitatif. Data dalam penelitian ini berupa tuturan yang mengandung alih kode dialek Kecamatan Danau Kerinci dengan bahasa Korea yang dilakukan oleh penutur dialek Kecamatan Danau Kerinci yang menggemari budaya Korea. Teknik pengumpulan data yang digunakan terdiri atas: observasi, rekam, memanfaatkan media komunikasi online, wawancara dan kuesioner. Kemudian data yang diperoleh dianalisis menggunakan beberapa teknik yaitu: transkripsi, kodifikasi, deskripsi, dan terakhir menarik kesimpulan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa bentuk alih kode dialek Kecamatan Danau Kerinci dengan bahasa Korea yang dilakukan oleh penutur yang menggemari budaya Korea terdiri dari alih kode tag (tag switching) ditemukan sebanyak 10 data, alih kode intra kalimat (intra-sentential switching) ditemukan sebanyak 29 data, dan tidak ditemukan alih kode antar kalimat (inter-sentential switching). Adapun faktor yang melatarbelakangi terjadinya alih kode terdiri atas 9 faktor, yaitu: 1) penutur, 2) lawan tutur, 3) situasi informal, 4) perubahan topik pembahasan, 5) mengetahui kosakata bahasa Korea, 6) mengikuti trend, 7) menjelaskan sesuatu, 8) mengutip perkataan orang lain, dan 9) untuk menyapa dengan cara yang khas.
Downloads
References
Adeline, A. (2021). Analisis bentuk dan fungsi alih kode keluarga multikultur Indonesia-Korea pada saluran youtube “Tarawoni Tvâ€. Skripsi. Fakultas Budaya. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
Afria, R. (2016). Peristiwa Tutur, Campur Kode, dan Alih Kode Antara Pedagang dan Pembeli di Pasar Tanjung Bajure Kota Sungai Penuh. Tsaqofah dan Tarikh: Jurnal Kebudayaan dan Sejarah Islam, 1(2), 143-154. DOI: http://dx.doi.org/10.29300/ttjksi.v1i2.722.
Afria, R. (2017). Variasi dan Rekontruksi Fonologis Isolek Kerinci: Studi Dialektologi Diakronis di Kecamatan Bukitkerman. Genta Bahtera: Jurnal Ilmiah Kebahasaan, 3(1). 107 – 120. https://doi.org/10.47269/gb.v3i1.9
Afria, R. (2019). Variasi Leksikal Isolek Tiga Desa di Kecamatan Bukitkerman Kabupaten Kerinci: Kajian Dialektologi. Genta Bahtera: Jurnal Ilmiah Kebahasaan, 5(2), 88 – 108. https://doi.org/10.47269/gb.v5i2.73
Afria, R., Harianto, N., & Izar, J. (2022). Explanation of Prohibitions on Agricultural Culture in the Structure, Social Function, and Trust of Kerinci Community. Proceeding International Conference on Malay Identity, 3, 170-179. Retrieved from https://www.conference.unja.ac.id/ICMI/article/view/185
Ami, W. F., Ernanda, E., & Afria, R. (2022). Tindak Tutur Representatif pada Film Surau dan Silek dalam Bahasa Minangkabau. Kalistra: Kajian Linguistik dan Sastra, 1(1), 23 - 36. Retrieved from https://online-journal.unja.ac.id/kal/article/view/18710
Apple & Muysken. (1987). Language Contact and Bilingualism. Oxford: Blackwell.
Bloomfield, L. (1993). Language. New York: Holt, Reinhart, and Winston.
Chaer, A., & Agustina, L. (2010). Sosiolinguistik: Perkenalan Awal. Rineka Cipta.
Ernanda. (2015). Phrasal alternation in the Pondok Tinggi dialect of Kerinci: An intergenerational analysis. Wacana, 16(2), pp.355-382.
Fikri, R. (2021). Analisis alih kode dalam kolom komentar para penggemar korean pop (k-pop) di akun Instagram: kajian sosiolinguistik. Skripsi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara. Medan.
Harmedianti, H., Ernanda, E., & Afria, R. (2023). Variasi Leksikal Bahasa Kerinci Isolek Desa-desa di Kecamatan Depati Tujuh Kabupaten Kerinci: Kajian Dialektologi . Kalistra: Kajian Linguistik Dan Sastra, 1(3), 257-270. Retrieved from https://online-journal.unja.ac.id/kal/article/view/20307
Hoffman, C., (1991). Introduction to Bilingualism. New York: Longman.
Holmes, J. (2001). An Introducion to Sociolinguistics (Second Edicion). Abingdon: Routledge.
Ibrahim, A. S (2014). Kesemestaan Sosiolinguistik. Malang: Departemen Pendidikan Nasional Universitas Negeri Malang.
Kusmana, A., & Afria, R. (2018). Analisis Ungkapan Makian dalam Bahasa Kerinci: Studi Sosiolinguistik. Titian: Jurnal Ilmu Humaniora, 2(02), 173 -. https://doi.org/10.22437/titian.v2i02.6090
Larasati, N. P. E. M., Tantra, D. K., & Utami, I. (2021). Code mixing and switching on ‘Jun Bintang’ captions on the Instagram. Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris Indonesia, 9(1), 37-44. DOI: https://doi.org/10.23887/jpbi.v9i1.216.
Muysken, P. (2000). Bilingual speech: A typology of code-mixing. Cambridge University Press.
Nababan, PWJ. (1993). Sosiolinguistik. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
Poplack, S. (1980). Sometimes I’ll start a sentence in Spanish Y TERMINO EN ESPANOL: toward a typology of code-switching. Linguistics 18: 581-618. DOI: https://doi.org/10.1515/ling.1980.18.7-8.581.
Poplack, S., & Walker, J. A. (2003). Pieter Muysken, Bilingual speech: a typology of code-mixing. Cambridge: Cambridge University Press. Journal of Linguistics, 39(3), 678-683.
Pramitasari, R. I. (2017). Alih kode dan campur kode dalam interaksi berbahasa pada penggemar budaya Korea di fakultas ilmu budaya Universitas Airlangga: kajian sosiolinguistik. Skripsi. Universitas Airlangga.
Rahmah, F. D. (2021). Alih kode dalam video youtube akun Korea Reomit. Skripsi. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Jakarta.
Romaine, S. (1995). Bilingualism. Oxford: Blackwell Publishers.
Sukmadinata, N. S. (2009). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Hesti Endriani, Ernanda, Rengki Afria
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Kalistra: Kajian Linguistik dan Sastra is licensed under Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish their manuscripts in Kajian Linguistik dan Sastra agree to the following terms:
1. The copyright in each article belongs to the author.
2. The author acknowledges that Kajian Linguistik dan Sastra reserves the right to be the first to publish under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License (Attribution 4.0 International CC BY-SA 4.0).
3. Authors may submit articles separately, arranging for non-exclusive distribution of manuscripts that have been published in this journal to other versions (e.g., delivery to the author's institutional repository, publication into a book, etc.), acknowledging that the manuscript has been first published in Kajian Linguistik dan Sastra.