Representasi Tokoh Perempuan dalam Film 3 Srikandi Karya Iman Brotoseno: Kajian Analisis Wacana Kritis Norman Fairclough
DOI:
https://doi.org/10.22437/kalistra.v3i3.28779Keywords:
representasi, tokoh, perempuan , film, analisis wacana kritisAbstract
This research aims to find out and understand how female characters are represented in the film 3 Srikandi using Norman Fairclough's critical discourse analysis approach. The primary data source in this research is the feature film 3 Srikandi by Iman Brotoseno. The second source of data in this research is writing which contains information about the true story of the character Srikandi which is relevant to the research topic and interviews with sources who made the film 3 Srikandi. Data collection techniques were carried out by watching films periodically, changing films in the form of transcriptions, and conducting interviews with the screenwriter of the film 3 Srikandi to find out the film production process. Data analysis was carried out in three stages, namely text analysis, discourse practice analysis and sociocultural analysis. At the text analysis stage, 34 linguistic feature data were found that were used to represent women, including 15 rhetorical question data, 11 repetition data, 6 cynicism data and 2 symbolic data. In discourse practice, the text production section shows that this film wants to appreciate female athletes who have contributed to Indonesia and introduce to the public that there are three Indonesian women who won their first medals in the sport of archery. Meanwhile, text consumption shows that this film wants to show how the female characters struggle to achieve victory, shows the problems of women who want freedom to determine their own dreams and life choices, and conveys the message that to become a successful athlete you have to go through hard training, discipline, sacrifice and struggle. Then, in the sociocultural analysis of the film 3 Srikandi, we want to convey that women are individuals who also have rights and freedoms in society. Women also have the right to make their own choices and make their dreams come true. Through this film, it is hoped that society will no longer look at gender in terms of providing opportunities and support for each individual.
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan memahami bagaimana representasi tokoh perempuan dalam film 3 Srikandi menggunakan pendekatan analisis wacana kritis Norman Fairclough. Sumber data utama dalam penelitian ini adalah film layar lebar 3 Srikandi karya Iman Brotoseno. Sumber data kedua dalam penelitian ini yaitu tulisan yang memuat informasi mengenai kisah nyata dari tokoh Srikandi yang relevan dengan topik penelitian dan wawancara dengan narasumber pembuat film 3 Srikandi. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menonton film secara berkala, mengubah film dalam bentuk transkripsi, dan melakukan wawancara dengan penulis skenario film 3 Srikandi untuk mengetahui proses produksi film. Analisis data dilakukan melalui tiga tahapan, yaitu analisis teks, analisis praktik wacana dan analisis sosiokultural. Pada tahapan analisis teks ditemukan 34 data fitur linguistik yang digunakan untuk merepresentasikan perempuan, diantaranya 15 data pertanyaan retoris, 11 data repetisi, 6 data sinisme dan 2 data simbolik. Pada praktik wacana, bagian produksi teks menunjukkan bahwa film ini ingin mengapresiasi sosok atlet perempuan yang telah berjasa untuk Indonesia dan memperkenalkan pada masyarakat bahwa terdapat tiga perempuan Indonesia yang meraih medali pertama melalui cabang olahraga panahan. Sementara konsumsi teks menunjukkan film ini ingin menampilkan bagaimana perjuangan para tokoh perempuan meraih kemenangan, memperlihatkan permasalahan perempuan yang ingin kebebasan dalam menentukan impian dan pilihan hidup sendiri, serta menyampaikan pesan untuk menjadi atlet yang sukses harus melalui latihan keras, disiplin, pengorbanan dan perjuangan. Kemudian pada analisis sosiokuktural film 3 Srikandi ingin menyampaikan bahwa perempuan merupakan individu yang juga memiliki hak dan kebebasan dalam kehidupan masyarakat. Perempuan juga berhak untuk menentukan sendiri pilihannya dan mewujudkan impiannya. Melalui film ini masyarakat diharapkan tidak lagi memandang gender dalam hal memberikan kesempatan dan dukungan pada setiap individu.
Downloads
References
Adithia, R. (2016). Ulasan 3 Srikandi. Diakses dari https://raditherapy.com/2016/08/review-3-srikandi/
Alfathoni, M. A. & Manesah, D. (2020). Pengantar teori film. Depublish.
Bungin, B. (2006). Sosiologi komunikasi: teori, paradigma dan diskursus teknologi komunikasi di masyarakat. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Cintya, B. (2022). Perlawanan perempuan terhadap korporasi perusak alam dalam film dokumenter Tanah Ibu Kami: Pendekatan Analisis Wacana Kritis Norman Fairclough. Skripsi Gelar Sarjana SI Sastra Indonesia. Universitas Jambi.
CNNIndonesia. (2021). Kisah tiga srikandi, medali pertama Indonesia di olimpiade. Diakses dari https://www.cnnindonesia.com/olahraga/20210715150301-178-668173/kisah-tiga-srikandi-medali-pertama-indonesia-di-olimpiade
Darusalam, Z. (2016). Kajian feminisme novel Maimunah “Cinta Sang Perawan” karya Charisma W. Inovasi Pendidikan. Sumatera Barat: Jurnal Ilmiah Pendidikan FKIP Universitas Muhammadiyah. 2 (15), 18-25.
Detik.com (2022). Google doogle Donald Pandiangan: putus kuliah, jadi peraih medali emas. Diakses dari https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6456401/google-doogle-donald-pandiangan-putus-kuliah-jadi-peraih-medali-emas
Eriyanto. (2018). Media dan opini publik. Depok: PT. Raja Grafindo Persada.
Ernanda. (2023). Challenging the patriarchal culture: Feminist critical discourse analysis of the Indonesian environmental heroines. Wacana. Vol 24 No (1). 58-86. DOI:10.17510/wacana.v24i1.1173
Gamble, S. (2006). “Postfeminism” dalam The Routledge companion to feminism adn postfeminism. Editor Sarah Gamble. London and New York: Routedge.
HarianHaluan. (2022). Kisah 3 srikandi Indonesia didikan Donald Pandiangan ciptakan sejarah baru panahan. Diakses pada https://www.harianhaluan.com/sport/pr-106033937/kisah-3-srikandi-indonesia-didikan-donald-pandiangan-ciptakan-sejarah-baru-panahan
Headline Bogor. (2016). 3 Srikandi juara box office, Rudy Habibie tembus 2 juta penonton. Diakses pada https://headlinebogor.com/ragam/3-srikandi-juara-box-office-rudy-habibie-tembus-2-juta-penonton#:~:text=Film%20yang%20dibintangi%20Bunga%20Citra,raihan%20jumlah%20penonton%20sebanyak%2083.596
Juanda, J., & Azis, A. (2018). Penyingkapan citra perempuan cerpen Media Indonesia: Kajian Feminisme. LINGUA: Jurnal Bahasa, Sastra dan Pengajarannya. 15 (2). 71-82. https://doi.org/10.30957//lingua.v15i2.478
Kompas. (2016). Tanggal rilis “3 Srikandi” punya makna khusus. Diakses dari https://entertainment.kompas.com/read/2016/04/18/215624310/Tanggal.Rilis.3.Srikandi.Punya.Makna.Khusus
Kompasiana. (2017). Mengenal lebih dekat sineas perempuan pegang kendali di film nasional. Diakses dari https://www.kompasiana.com/riapwindhu/59246a7821afbdac2d24deec/mengenal-lebih-dekat-sineas-perempuan-pegang-kendali-di-film-nasional?page=1&page_image=1
Kusno, A. (2021), Analisis wacana kritis model Fairclough sebagai alternatif pendekatan analisis kasus hukum dugaan pencemaran nama baik. Jurnal Forensik Kebahasaan. Vol (1), No 2. 134-161.
Lail, A. M. (2022). Representasi Ananiah dalam film Ali dan Ratu Ratu Queens (Analisis Wacana Kritis Norman Fairclough). Skripsi Gelar SI Ilmu Sosial. Universitas Islam Negeri Sunan Ampel.
Masdudin, I. (2011). Mengenal dunia film. Jakarta Barat: Multi Kreasi Satudelapan.
Mies, M. (1986). Patriarchy and accumulation on a world scale: women in international division of labour. Zeed Books.
Moleong, L. J. (1994). Metodologi penelitian kualitatif. Penerbit Universitas Indonesia.
Munfarida, E. (2014). Analisis wacana kritis dalam perspektif Norman Fairclough. KOMUNIKA: Jurnal Dakwah dan Komunikasi, 8 (1), 1-19.
NET.NEWSROOM. (2016). Film 3 srikandi, kisah perjuangan atlet bangsa. [Video Youtube]. Diakses dari https://youtu.be/1UI4Tv2YaMM
Nur, A, I. (2020). Problem gender dalam perspektif psikologi. Az-zahra: Journal of Gender and Family Studies. 1 (1), 46-54.
Parapuan.co. (2021). Film 3 Srikandi: dukungan sesama perempuan jadi kunci medali olimpiade pertama Indonesia. Diakses dari https://www.parapuan-co.cdn.ampproject.org/v/s/www.parapuan.co/amp/532826081/film-3-srikandi-dukungan-sesama-perempuanjadi-kunci-medali-olimpiade-pertama-indonesia
Pratista, H. (2017). Memahami film. Edisi 2. Yogyakarta: Montas Pres.
Prime Video. (2016). 3 Srikandi. [Film]. Indonesia: Multivision Plus. Diakses pada www.primevideo.com
Suwastini, N, K, A. (2013). Perkembangan feminisme barat dari abad kedelapan belas hingga Postfeminisme: sebuah tinjauan teoretis. Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora. 2 (1). 198 – 208.
Uljannah, U. N. (2017). Gerakan perlawanan perempuan dalam novel (Analisis Wacana Kritis Sara Mills dalam novel Maryam karya Okky Madasari). Skripsi Gelar Sarjana SI Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah.
Wati, L. & Saifulloh, M. (2020). Subordinat perempuan dalam aplikasi percakapan grup Whatsapp (studi kasus sticker sensual di grup Whatsapp). LUGAS jurnal komunikasi.
Wulansari, D. (2021). Media massa dan komunikasi. Versi Elektronik. Semarang: Penerbit Mutiara Aksara.
Srikandi. (2016). BTS 3 srikandi director interview. [Video Youtube]. Diakses dari https://youtu.be/2bJEwxN7qLw
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Muhammad Hair, Ernanda Ernanda, Julisah Izar
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Kalistra: Kajian Linguistik dan Sastra is licensed under Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish their manuscripts in Kajian Linguistik dan Sastra agree to the following terms:
1. The copyright in each article belongs to the author.
2. The author acknowledges that Kajian Linguistik dan Sastra reserves the right to be the first to publish under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License (Attribution 4.0 International CC BY-SA 4.0).
3. Authors may submit articles separately, arranging for non-exclusive distribution of manuscripts that have been published in this journal to other versions (e.g., delivery to the author's institutional repository, publication into a book, etc.), acknowledging that the manuscript has been first published in Kajian Linguistik dan Sastra.