Peran Mikroorganisme Lokal Rebung Bambu Terhadap Pertumbuhan Dan Kandungan Protein Tanaman Kedelai
DOI:
https://doi.org/10.22437/jiituj.v4i2.11610Abstract
Kedelai (Glycine Max L. Merrill) merupakan tanaman pangan ketiga setelah padi dan jagung di Indonesia. Umumnya, kedelai dimanfaatkan sebagai bahan makanan manusia, pakan ternak maupun bahan baku industri. Namun, terdapat beberapa masalah dalam pengelolaan penanamannya, salah satunya adalah kondisi lahan yang tidak optimal untuk mendukung pertumbuhan kedelai, terutama di Jambi. Hal ini karena lahan di jambi umumnya didominasi oleh tanah ultisol yang tingkat kesuburan yang rendah. Tujuan khusus dari penelitian yang direncanakan adalah mempelajari peran mol rebung bambu terhadap pertumbuhan dan kandungan protein tanaman kedelai. Penelitan akan dilaksanakan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan satu faktor yaitu pemberian berbagai konsentrasi MOL rebung bambu dengan 6 taraf perlakuan, yaitu : m0 : tanpa perlakuan Mol rebung bambu, m1 50 ml/L air, m2 : 75 ml/L air, m3 : 100 ml/L air, m4 : 125 ml/L air dan m5: 150 ml/L air. Variabel yang diamati tinggi tanaman, jumlah polong berisi per tanaman, bobot biji per tanaman, bobot 100 biji, hasil per plot dan kandungan protein kedelai. Berdasarkan hasil pengamatan maka dapat disimpulkan bahwa Pemberian MOL rebung bambu dapat memberikan pengaruh yang nyata terhadap bobot 100 biji pertanaman tetapi tidak memberikan pengaruh pada variabel lainnya, akan tetapi pemberian MOL memiliki kecendrungan untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai. Disamping itu didapat bahwa pemberian MOL rebung bambu dengan konsentrasi 75 ml/L air merupakan konsentrasi terbaik dalam upaya meningkatkan hasil tanaman kedelai.
Downloads
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2020 Jurnal Ilmiah Ilmu Terapan Universitas Jambi
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.