Pengaruh Clibadium Surinamense dan Rhizobium terhadap Pertumbuhan dan Produksi Kedelai Edamame
DOI:
https://doi.org/10.22437/jiituj.v5i2.15953Abstract
Kedelai edamame dapat dibudidayakan pada dataran tinggi maupun rendah, dan dapat tumbuh di semua jenis tanah yang mempunyai drainase dan aerasi yang baik. Edamame sangat cocok untuk dikembangkan di Indonesia karna kondisi alam dari Indonesia itu sendiri. Tujuan penelitian ini nadalah untuk mengetahui interaksi pemberian kompos putihan (Clibadium surinamense) dan rhizobium dengan berbagai dosis terhadap tanaman kedelai edamame dan untuk mengetahui dosis terbaik pemberian kompos putihan dan rhizobium pada tumbuhan kedelai edamame (Glycine max L. Merill). Percobaan ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) pola faktorial dua faktor yakni faktor pertama kompos putihan (k) yang terdiri dari 4 taraf perlakuan: k0 : Tanpa kompos putihan k1 : 5 ton/ha kompos putihan, k2 : 10 ton/ha kompos putihan k3 : 15 ton/ha kompos putihan. Faktor kedua adalah rhizoium (r) yang terdiri dari 4 taraf perlakuan: r0 : Tanpa rhizobium, r1 : 5 g rhizobium r2 : 10 g rhizobium r3 : 15 g rhizobium. Setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali sehingga didapat 48 petak percobaan. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa terdapat interaksi pemberian kompos putihan dan rhizobium terhadap parameter jumlah bintil akar, jumlah polong per tanaman, jumlah polong berisi per tanaman, serta berat polong panen segar per tanaman. Pemberian rhizobium secara tunggal menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata terhadap parameter tinggi tanaman. Pemberian kompos putihan dan rhizobium dengan dosis 15 ton/ha kompos putihan + 10 g rhizobium memberikan pengaruh terbaik terhadap hasil kedelai edamame.
Downloads
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2021 Nerty Soverda, Evita dan Meli Megawati
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.