PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETHANOL BIJI BUAH PINANG (ARECA CATECHU L.) TERHADAP PERTUMBUHAN STAPHYLOCOCUS AUREUS SECARA IN VITRO

Authors

  • MIftakhul Baiti
  • Solha Elfrida
  • Lipinwati Lipinwati

DOI:

https://doi.org/10.22437/jmj.v6i1.4817

Abstract

ABSTRACT

Background: Infectious disease is known as a global concern because of the irrational, excessive and long term use of antibiotics especially in Staphylococcus aureus infection. The unecessarily use of antibiotics can creat a resistance issue such as MSSA, MRSA, VISA and VRSA. So as a new alternative that is being developed in medicine, herbal plants are used. Areca nut (Areca catechu. L) is a herbal plant that is found in Indonesia, especially in Province of Jambi, betel nut is one of the best in the world. The aim of this study are to investigate phytochemical components and inhibition effect Staphylococcus aureus ATCC 25923 using dry ethanol extract of betel nuts at concentrations 20%, 30%, 40% and 50% in vitro.

Method: Antibacterial sensitivity tests against Staphylococcus aureus ATCC 25923 were performed using dry ethanol extract of betel nuts (Areca catechu. L) with various concentrations on each group. Group I is treated nut with a concentration of 20%, Group II with a concentration of 30%, Group III with a concentration of 40%, Group IV with a concentration of 50%, the group V as a negative control (distilled) and group VI as a positive control that was given amoxicillin clavulanate 30μg. Then the inhibitory effects of these treatments are measeure and classified by the Davis and Stout classification in 1971. The data analysis began with Saphiro Wilk test and then with levent test statistic. Because distributed data is not normal, the analysis continued with Kruskal Wallis test and Post Hoc test.

Results: Results of this study showed that the ethanol extract of betel nuts can inhibit the growth of S. aureus, which is a concentration of 20% with a diameter of 13,63mm, concentration of 30% with a diameter of 15mm, concentration of 40% with a diameter of 15,5mm, concentration of 50% with a diameter of 14,7mm compared to the positive control 30μg amoxicillin clavulanate in inhibiting the growth of S. aureus with a diameter of 34,25mm.

Conclusion: The ethanol  extract of betel nuts can inhibit the growth of Staphylococcus aureus in vitro. Areca seed extract with concentration of 40% is the optimum concentration to inhibit the growth of Staphylococcus aureus.

Keywords: Staphylococcus aureus, Areca catechu. L,  Sensitivity Test.

 

ABSTRAK

Latar Belakang : Penyakit infeksi merupakan masalah yang menjadi perhatian global, oleh karena penggunaan antibiotik yang irasional, berlebihan dan dalam jangka waktu yang lama, terurama infeksi yang disebabkan oleh Staphylococcus aureus. Hal ini dapat menimbulkan masalah baru resistensi antibiotik seperti MSSA, MRSA, VISA dan VRSA. Maka sebagai alternatif baru yang sedang dikembangkan dalam pengobatan yaitu dengan menggunakan tanaman herbal. Pinang (Areca catechu. L) merupakan tanaman herbal yang banyak ditemukan di Indonesia terutama Propinsi Jambi, pinang ini merupakan salah satu pinang terbaik di dunia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui komponen fitokimia dan daya hambat ekstrak ethanol biji buah pinang terhadap pertumbuhan Staphylococcus  aureus ATCC 25923 secara in vitro pada konsentrasi 20%, 30%, 40% dan 50%.

Metode : Ekstrak ethanol biji buah pinang kering (Areca catechu. L) dilakukan uji sensitifitas antibakteri terhadap Staphylococcus  aureus ATCC 25923 dengan berbagai konsentrasi pada masing – masing kelompok. Kelompok I yaitu perlakuan pinang dengan konsentrasi 20%, kelompok II dengan konsentrasi 30%, kelompok III dengan konsentrasi 40%, kelompok IV dengan konsentrasi 50%, kelompok V sebagai kontrol negatif (Aquades) dan kelompok VI sebagai kontrol positif dengan diberikan Amoksisilin Klavulanat 30µg. Kemudian diukur efek inhibisi dari perlakuan tersebut dan digolongkan berdasarkan penggolongan Davis and Stout 1971. Analisis data diawali dengan uji Saphiro-Wilk dan dilanjutkan dengan uji Levene, oleh karena data terdistribusi tidak normal maka dilakukan uji Kruskal Wallis  dan uji  Post Hoc.

Hasil : Hasi penelitian menunjukkan bahwa ekstrak ethanol  biji buah pinang dapat menghambat pertumbuhan S. aureus, yaitu konsentrasi 20%  dengan diameter 13,63mm, konsentrasi 30%  dengan diameter 15mm, konsentrasi 40%  dengan diameter 15,5mm, konsentrasi 50% dengan diameter 14,7mm. Terdapat pengaruh  Areca catechu. L dalam menghambat pertumbuhan Staphylococcus  aureus ATCC 25923.

Kesimpulan : Ekstrak ethanol biji buah pinang dapat menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus secara in vitro. Konsentrasi ekstrak biji buah pinang 40% merupakan konsentrasi optimum dalam menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus.

Kata Kunci : Staphylococcus aureus, Areca catechu. L,  Uji Sensitifitas.

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2018-04-04 — Updated on 2018-04-04

Versions

How to Cite

Baiti, M., Elfrida, S., & Lipinwati, L. (2018). PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETHANOL BIJI BUAH PINANG (ARECA CATECHU L.) TERHADAP PERTUMBUHAN STAPHYLOCOCUS AUREUS SECARA IN VITRO. Jambi Medical Journal : Jurnal Kedokteran Dan Kesehatan, 6(1), 10-19. https://doi.org/10.22437/jmj.v6i1.4817

Most read articles by the same author(s)