Analisis Wacana Kritis Theo van Leeuwen dalam Pemberitaan Mengenai Isu Rasisme Terhadap Boyband Korea BTS (Beyond The Scene) pada Media Pemberitaan Daring Kompas, Kumparan dan Republika
DOI:
https://doi.org/10.22437/kalistra.v2i2.23271Kata Kunci:
BTS, Isu Rasisme, Analisis Wacana KritisAbstrak
This study aims to describe the forms of exclusion from the issue of racism in reporting on the Korean boyband BTS (Beyond The Scene) in Kompas, Kumparan, and Republika Indonesian online news media using Theo van Leeuwen's Critical Discourse Analysis approach. This research uses a qualitative approach with descriptive methods. The data sources in this study were obtained directly from several news stories in Kompas, Kumparan, and Republika Indonesian online news media. The results of this study indicate that there are 10 exclusion data in the passivation form, and there are no forms of nominalization and substitution of clauses. Through an exclusion analysis of the three online news media, a common view was found on the issue of racism experienced by BTS. The three media do not support the acts of racism experienced by BTS, this is shown by how the three media report on individuals or social groups outside of BTS, by framing and marginalizing, even though these social actors are not shown.
Â
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk eksklusi terhadap isu rasisme pemberitaan boyband Korea BTS (Beyond The Scene) pada media pemberitaan daring Indonesia Kompas, Kumparan, dan Republika menggunakan pendekatan Analisis Wacana Kritis milik Theo van Leeuwen. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Sumber data yang ada di dalam penelitian ini penulis peroleh langsung dari beberapa berita dalam media-media pemberitaan daring Indonesia Kompas, Kumparan, dan Republika. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat sebanyak 10 data eksklusi dalam bentuk pasivasi, serta tidak ada bentuk nominalisasi dan bentuk penggantian anak kalimat. Melalui analisis eksklusi terhadap ketiga media pemberitaan daring tersebut, ditemukanlah pandangan yang sama terhadap isu rasisme yang dialami oleh BTS. Ketiga media tersebut tidak mendukung tindakan rasisme yang dialami oleh BTS, hal tersebut ditunjukkan melalui bagaimana ketiga media tersebut dalam memberitakan individu atau kelompok sosial di luar BTS, dengan cara memberikan framing dan melakukan pemarginalan, meski aktor sosial tersebut tidak ditampilkan.
Unduhan
Referensi
Dijk, T. A. V. (1943). Ideology and Discourse: A Multidisciplinary Introduction. Barcelona: Pompeu Fabra University.
Dijk, T. A. V. (2005). Contextual knowledge management in discourse production: A CDA perspective. In R. Wodak., & P. Chilton (Eds.), A new agenda in (critical) discourse analysis: Theory, methodology and interdisciplinarity (Pp. 71-100). The Netherlands: John Benjamins B.V.
Fauziyah, Y. (2021). Representasi pemberitaan isu tindak rasisme terhadap Mahasiswa Papua pada Kompas.com dan Republika.co.id. Jurnal Bahtera Sastra Indonesia, 3(2). http://repository.upi.edu/id/eprint/53984
Leeuwen, T. V. (2005). Three models of interdisciplinarity. In R. Wodak., & P. Chilton (Eds.), A new agenda in (critical) discourse analysis: Theory, methodology and interdisciplinarity (Pp. 3-18). The Netherlands: John Benjamins B.V.
Leeuwen, T. V. (2008). Discourse and practice: New tools for critical discourse analysis. New York: Oxford University Press.
Masitoh. (2020). Pendekatan dalam analisis wacana kritis. Edukasi Lingua Sastra, 18(1), 66-76. https://doi.org/10.47637/elsa.v18i1.221
Maulana, R. (2019). “Persepsi maskulinitas boyband Bangtan Boys/BTS di kalangan penggemar (Studi deskriptif kualitatif pada komunitas Adorable Representative MC for Youth (ARMY) Yogyakarta)â€. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.
Misbahusurur, S. (2021). “Pemberitaan isu rasisme terhadap mahasiswa Papua di media online Kompas.com dan Republika.co.id (Analisis framing William Andre Gamson dan Modigliani terhadap Kompas.com dan Republika.co.id)â€. Skripsi. Purwokerto: Institut Agama Islam Negeri.
Rachmawati, A. N. (2017). “Wacana rasisme dalam tayangan penghargaan Film Academy Awards ke-88â€. Thesis. Surabaya: Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi.
Santhi, M. S. (2019). Mengembangkan wacana. Yogyakarta: PT Penerbit Intan Pariwara.
Sihombing, D. A., dkk. (2020). Stop rasisme dan tegakkan keadilan di kalangan mahasiswa Universitas Internasional Batam. Prosiding National Conference for Community Service Project (NaCosPro), 2(1), 276-282. http://dx.doi.org/10.37253/nacospro.v2i1.1194
##submission.downloads##
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2023 Olivia Virginia, Ernanda Ernanda, Anggi Triandana

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Kalistra: Kajian Linguistik dan Sastra is licensed under Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish their manuscripts in Kajian Linguistik dan Sastra agree to the following terms:
1. The copyright in each article belongs to the author.
2. The author acknowledges that Kajian Linguistik dan Sastra reserves the right to be the first to publish under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License (Attribution 4.0 International CC BY-SA 4.0).
3. Authors may submit articles separately, arranging for non-exclusive distribution of manuscripts that have been published in this journal to other versions (e.g., delivery to the author's institutional repository, publication into a book, etc.), acknowledging that the manuscript has been first published in Kajian Linguistik dan Sastra.