Makna Tradisi Lisan Plaho di Desa Koto Aro Kecamatan Siulak Kabupaten Kerinci
DOI:
https://doi.org/10.22437/kalistra.v1i2.20304Keywords:
makna, tradisi lisan, plahoAbstract
Folklore adalah adat istiadat tradisi tradisional dan cerita rakyat yang diwariskan secara turun temurun. Ada 3 macam folklore yaitu foklore lisan, folklore sebagian lisan, dan folklore bukan lisan. Jenis penelitian plaho ini merupakan jenis penelitian foklore sebagian lisan yang mencampurkan dua unsur yaitu upacara dan mantra. Makna yang di pakai adalah makna kultural yang mana penelitian ini berfokus pada makna leksikal dan kultural dari mantra dan bahan alat tradisi lisan plaho ini. Hasil dari penelitian ini adalah makna dari mantra dan alat bahan yang terdapat dalam pelaksanaan tradisi lisan plaho. Di temukan 10 mantra dan 35 macam bahan dan alat dalam penelitian ini.
Downloads
References
A, Teeuw. 1984. Sastra dan Ilmu Sastra: Pengantar Teori Sastra. Jakarta: Dunia Pustaka Jaya.
A. Strauus and J. Corbin. 1990. Qualitative Reserch; Grounded Theory Procedure and Techniques. London: Sage Publication.
Afria, R. (2016). Peristiwa Tutur, Campur Kode, Dan Alih Kode Antara Pedagang Dan Pembeli Di Pasar Tanjung Bajure Kota Sungai Penuh. Tsaqofah dan Tarikh: Jurnal Kebudayaan dan Sejarah Islam, 1(2), 143-154. doi:http://dx.doi.org/10.29300/ttjksi.v1i2.722
Afria, R. (2017). Inventarisasi Kosakata Arkais Sebagai Upaya Penyelamatan dan Perlindungan Bahasa Melayu Kuno Di Provinsi Jambi. Titian: Jurnal Ilmu Humaniora, 1(2), 254 - 265. https://doi.org/10.22437/titian.v1i2.4232
Afria, R., & Sanjaya, D. (2020). Leksikon-Leksikon Tradisional dalam Permainan Ekal dan Layangan di Jambi. Titian: Jurnal Ilmu Humaniora, 4(1), 135-147. https://doi.org/10.22437/titian.v4i1.9555
Afria, Rengki. (2016). Warisan Migrasi Bahasa Austronesia dalam Bahasa Kerinci. Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Jakarta. (Unpublished)
Akh. Muwafik Saleh. 2012. Membangun Karakter dengan Hati Nurani: Pendidikan Karakter untuk Generasi Bangsa. Jakarta: Erlangga.
Bogdan dan Taylor. 1975. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remadja Karya.
Brunvan, J. H. 1968. The Study of American Folklore An introduction.New York: W.W. Norton & Company Ine.
Danandjaja, J. 1988. Pendidikan Folklore dalam Penelitian Bahan-Bahan Tradisi Lisan. Makalah Lokakarya Internasional metodologi Kajian Tradisi Lisan, Kinasih, Bogor, Bogor, 8-11.
Danandjaja, J. 1990. Metode Penelitian Kualitatif dan Penelitian Faktor dalam Aminudin (ed), Pengembangan Penelitian Kualitatif Dalam Bidang Bahasa dan Sastra. Malang: Yayasan Asih Asah Asuh.
Danandjaja, J. 2002. Folklor Indonesia: Ilmu Gosip, Dongeng dan lain-lain. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti.
Djamaris, Edwar. 1993. Menggali Khasanah Melayu Klasik (Sastra Indonesia Lama). Jakarta: Balai Pustaka.
Dundes, Alan. 1965. The study of Folklore. Englowood Cliffs. N. J. Prentice 2.
Endraswara, Suwardi. 2013. Metodologi Penelitian Sastra, Epistimologi, Model, Teori, dan Aplikasi. Yogyakarta: CAPS (Central For Academic Publishing Service).
Koentjaraningrat. 1988. Indonesia Antara Kelisanan dan Keberaksaraan. Jurnal Basis. November. XXXVII- 11.
Koentjaraningrat. 2009. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta.
Kusmana, A., & Afria, R. (2018). Analisis Ungkapan Makian dalam Bahasa Kerinci: Studi Sosiolinguistik. Titian: Jurnal Ilmu Humaniora, 2(02), 173 -. https://doi.org/10.22437/titian.v2i02.6090
Leach, J. 1994. Survivar Psychology. Palgrave Macmillan UK: University of Michigan.
Miles, M.B & Huberman A.M. 1984. Analisis data Kualitatif. Diterjemahkan oleh Tjetjep Rohendi Rohidi. 1992. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia.
Moleong, Lexy J. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Edisi Revisi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Pateda, Mansoer. 1990. Semantik Leksikal. Jakarta: Ende Nusa Indah.
Poerwadaminta W.J.S. 1976. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: PN Balai Pustaka.
Spradley. P. James. 1997. Metode Etnografi. Yogyakarta: Tiara Wacana.
Sugiono. 2014. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Supriyati. 2011. Metodologi Penelitian. Bandung: Labkat Press.
Sweeney, Amin. 1977. “Who are the Folk†Frontiers of Folklore, American Association for the Advancement of Science. Selected Symposium, Boulder Colorado: West View Press.
Sweeney, Amin. 1980. Authors and Audiences in Traditional Malay Literature. Barkeley: University of Colifornia Press.
Waluyo, Herman J. 1987. Teori dan Apresiasi Puisi. Jakarta: Erlangga.
Warni, W., & Afria, R. (2019). Menelisik Kearifan Lokal Masyarakat Melayu Jambi Berbasis Cerita Rakyat dalam Membangun Peradaban. Titian: Jurnal Ilmu Humaniora, 3(2), 295-313. https://doi.org/10.22437/titian.v3i2.8222
Warni, W., Afria, R. (2020). Analisis Ungkapan Tradisional Melayu Jambi: Kajian Hermeneutik. Sosial Budaya, 17(2), 83-94, http://dx.doi.org/10.24014/sb.v17i2.10585
Yadnya, Ida Bagus Putra. 1984. “Folklor Esoterik dan Eksoterik,†Widya Pustaka, Th II No 1 Agustus, Denpasar: FS Udayana.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2022 Oktania, Nazurty, Nurfitri Susanti
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Kalistra: Kajian Linguistik dan Sastra is licensed under Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish their manuscripts in Kajian Linguistik dan Sastra agree to the following terms:
1. The copyright in each article belongs to the author.
2. The author acknowledges that Kajian Linguistik dan Sastra reserves the right to be the first to publish under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License (Attribution 4.0 International CC BY-SA 4.0).
3. Authors may submit articles separately, arranging for non-exclusive distribution of manuscripts that have been published in this journal to other versions (e.g., delivery to the author's institutional repository, publication into a book, etc.), acknowledging that the manuscript has been first published in Kajian Linguistik dan Sastra.