Struktur dan Interpretasi Makna Simbolik dalam Cerita Rakyat Kunaung oleh Iskandar Zakaria

Authors

  • Reska Wati Universitas Jambi
  • Maizar Karim Universitas Jambi
  • Liza Septa Wilyanti Universitas Jambi

DOI:

https://doi.org/10.22437/kalistra.v2i1.23290

Keywords:

struktur, interpretasi, makna, simbolik, kunaung

Abstract

Abstract

This study aims to describe the structure and interpretation of Symbolic meaning. The structure is a story building element including: elements of theme, plot, setting, characters, and characterizations, as well as the mandate. Interpreting the symbolic meaning in the story is expected to increase knowledge. This research uses descriptive qualitative research method. The data are in the form of words, sentences, and paragraphs in the story of Belalai Raja, Beranak Beruk story, and the story of Nek Demang Nunggit in Kunaung by Iskandar Zakaria 1981. The data collection technique used in this research is literature study technique. The data analysis technique is done by classifying the data related to the structure and interpreting the symbolic meaning. Then describe the structure and symbolic meaning and finally draw conclusions from the data that has been describe. The results obtained in this study are the structure of the theme, plot, setting, characters and characterizations, as well as mandate. The three stories contain different themes. The story of the king’s trunk contains the theme of injustice, the story of giving birth to a monkey bears the theme of patience and gratitude and the story of Nek Demang Nunggit contains the theme of a gamble ending in disaster. All three stories use a forward plot. The setting used includes the setting of place, time, and atmosphere. Characters in the story are grouped into main characters, protagonists, antagonists, developing, and additional. The story of the king’s trunk contains a mandate that is to be a fair and wise leader, the story of the berak bears contains a mandate that is to accept the test patiently and not give up. The story of Nek Demang Nunggit contains a mandate that is not to bet anything in a prohibited game such as fighting cocks. The symbols contained in the story of the king’s trunk are the elephant symbol which means wisdom, the story of Beranak Beruk has a ring symbol which means magical power and the Nek Demang Nunggit story has a rooster symbol which means strength. The three stories can be concluded to have a complete structure. The three stories contain interpretations of life views and character values that provide good values.

Abstrak

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan struktur dan interpretasi makna simbolik. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik studi pustaka. Teknik analisis data dilakukan dengan mengklasifikasikan data terkait struktur dan menginterpretasikan makna simbolik. Kemudian mendeskripsikan struktur dan makna simbolik dan yang terakhir menarik kesimpulan dari data-data yang telah dideskripsikan. Hasil penelitian yaitu ketiga cerita mengandung tema yang berbeda. Cerita Belalai Raja mengandung tema ketidakadilan, cerita Beranak Beruk mengandung tema kesabaran dan rasa syukur dan cerita Nek Demang Nunggit mengandung tema pertaruhan berakhir malapetaka. Ketiga cerita menggunakan alur maju. Latar yang digunakan meliputi latar tempat, waktu, dan suasana. Tokoh dalam ketiga cerita dikelompokan atas tokoh utama, protagonis, antagonis, berkembang, dan tambahan. Cerita Belalai Raja mengandung amanat yaitu jadilah seorang pemimpin yang adil dan bijaksana. Cerita Beranak Beruk mengandung amanat yaitu menerima ujian dengan sabar dan tidak berputus asa. Cerita Nek Demang Nunggit mengandung amanat yaitu jangan mempertaruhkan sesuatu dalam permainan yang dilarang seperti mengadu ayam. Adapun simbol yang terdapat dalam cerita Belalai Raja yaitu simbol gajah yang bermakna kebijaksanaan, cerita Beranak Beruk terdapat simbol cincin yang bermakna kekuatan magis dan cerita Nek Demang Nunggit terdapat simbol ayam jago yang bermakna kekuatan. Mengandung interpretasi pandangan hidup dan nilai karakter yang memberikan nilai kebaikan.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Afria, R. (2017). Variasi dan Rekontruksi Fonologis Isolek Kerinci: Studi Dialektologi Diakronis di Kecamatan Bukitkerman. Genta Bahtera: Jurnal Ilmiah Kebahasaan, 3(1). 107 – 120. https://doi.org/10.47269/gb.v3i1.9

Afria, R. (2019). Variasi Leksikal Isolek Tiga Desa di Kecamatan Bukitkerman Kabupaten Kerinci: Kajian Dialektologi. Genta Bahtera: Jurnal Ilmiah Kebahasaan, 5(2), 88 – 108. https://doi.org/10.47269/gb.v5i2.73

Afria, R., & Warni. (2020). The Hermeneutic Study in Jambi Malay Phrases as a Local Genius Culture. Proceeding International Conference on Malay Identity, 1(1), 146-149. Retrieved from https://www.conference.unja.ac.id/ICMI/article/view/92

Afria, R., Harianto, N., & Izar, J. (2022). Explanation of Prohibitions on Agricultural Culture in the Structure, Social Function, and Trust of Kerinci Community. Proceeding International Conference on Malay Identity, 3, 170-179. Retrieved from https://www.conference.unja.ac.id/ICMI/article/view/185

Ambarini., Umaya, N. M. (2012). Semiotika. IKIP PGRI Semarang Press

Indhra, F. M., Karim, M., & , N. (2018). Sastra Lisan Krinok : Kajian Struktural dan Semiotik. DIKBASTRA: Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra, 1(1), 65-78. https://doi.org/10.22437/dikbastra.v1i1.5834

Karim, M. (2007). Sastra Melayu Jambi. Jambi: Unja.

Karim, M. (2014). Syair Mambang Jauhari: Telaah Strukrural-Semiotik. LINGUA : Jurnal Bahasa, Sastra, Dan Pengajarannya, 11(1), 83-94. https://doi.org/10.30957/lingua.v11i1.31

Karim, M. (2015). Menyelisik sastra melayu. Histokultura.

Karim, M. (2016). Syair romantik Melayu klasik: menjemput konvensi merebut makna. Histokultura.

Kusmana, A., & Afria, R. (2018). Analisis Ungkapan Makian dalam Bahasa Kerinci: Studi Sosiolinguistik. Titian: Jurnal Ilmu Humaniora, 2(02), 173 -. https://doi.org/10.22437/titian.v2i02.6090

Moleong, L.J. (2021). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung. PT. Remaja Rosda Karya.

Ramaili, R., Karim, M., & Nazurty, N. (2022). Seloko Adat Perkawinan Masyarakat Melayu Bungo: Kajian Struktural-Semiotik. DIKBASTRA: Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra, 2(1). https://doi.org/10.22437/dikbastra.v2i1.5839

Rengki Afria, Ade Kusmana, & Supian. (2021). Eksistensi Kosakata Budaya Jambi Sebagai Pemertahanan Identitas Sosial. Prosiding Seminar Nasional Humaniora, 1, 153-157. Retrieved from https://www.conference.unja.ac.id/SNH/article/view/126

Sawita, N., Fitrah Y., Karim, M. (2022). Struktur Kunun Masyarakat Siulak Kerinci Sebagai Pembelajaran Apresiasi Sastra Di Sekolah. VOX EDUKASI: Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, 13(2), 412-419. https://doi.org/10.31932/ve.v13i2.2013

Suryani, I., Izar, J., Warni., Afria, R. Susanti, N. (2022). Alih Wahana Cerita Rakyat Daerah Jambi ke Naskah Drama untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Sastra di SDN 217 Kota Jambi. Jurnal PKM Linggau: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat, 2(3). 22-30. https://doi.org/10.55526/pkml.v2i3.335

Ulina, S., Karim, M., & Wilyanti, L. S. (2022). Struktur dan Fungsi Kunaung Pralogis Kerinci. Kalistra: Kajian Linguistik Dan Sastra, 1(2), 221 -. Retrieved from https://mail.online-journal.unja.ac.id/kal/article/view/20305

Warni, W., & Afria, R. (2019). Menelisik Kearifan Lokal Masyarakat Melayu Jambi Berbasis Cerita Rakyat dalam Membangun Peradaban. Titian: Jurnal Ilmu Humaniora, 3(2), 295-313. https://doi.org/10.22437/titian.v3i2.8222

Warni, W., Afria, R. (2020). Analisis Ungkapan Tradisional Melayu Jambi: Kajian Hermeneutik. Sosial Budaya, 17(2), 83-94, http://dx.doi.org/10.24014/sb.v17i2.10585

Warni, W., Suryani, I., Afria, R., & Maghfiroh, A. (2022). Structural and Meaning Analysis of Pantun Melayu in Malay Arabic Script Texts. Proceeding International Conference on Malay Identity, 3, 105-115. Retrieved from https://www.conference.unja.ac.id/ICMI/article/view/183

Warni, W., Suryani, I., Afria, R., & Wardhani, A. K. (2022). Analisis Struktural Gurindam 12: Kajian Filologi. Prosiding Seminar Nasional Humaniora, 2, 38-47. Retrieved from https://www.conference.unja.ac.id/SNH/article/view/209

Downloads

Published

2023-01-31

How to Cite

Wati, R., Karim, M., & Wilyanti, L. S. (2023). Struktur dan Interpretasi Makna Simbolik dalam Cerita Rakyat Kunaung oleh Iskandar Zakaria. Kajian Linguistik Dan Sastra, 2(1), 72-82. https://doi.org/10.22437/kalistra.v2i1.23290

Most read articles by the same author(s)