Profil Higher Order Thinking Skills dan Literasi Sains Siswa dalam Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Berbantuan Virtual Lab

(Profile of Students' Higher Order Thinking Skills and Scientific Literacy in Virtual Lab Assisted Guided Inquiry)

Authors

  • Neng Yuli Hentian Universitas Muhammadiyah Sukabumi
  • Billyardi Ramdhan Universitas Muhammadiyah Sukabumi
  • Setiono Universitas Muhammadiyah Sukabumi

DOI:

https://doi.org/10.22437/bio.v8i3.19003

Abstract

This study aims to determine the profile of students' higher order thinking skills and scientific literacy in guided inquiry learning. ) assisted by a virtual lab, seeing the relationship between higher order thinking skills and scientific literacy based on the data obtained, as well as knowing the increase in higher order thinking skills and scientific literacy based on class groupings. The method used is descriptive quantitative analysis. The research subjects were students of SMAN 1 Nagrak totaling 30 students. The sampling technique is purposive sampling using an instrument in the form of multiple choice questions. The results of this study show the percentage of HOTS with a percentage of 87% (excellent criteria), and 81% scientific literacy (very good criteria). The two abilities are not influenced by gender because the average percentage of the value of the two is not much different. higher order thinking skills correlated with scientific literacy at the sig value. 0.000 and correlation coefficient 0.684 with a strong relationship strength. Guided inquiry learning is suitable for student asor groups in improving students' higher order thinking skills and superior groups for improving scientific literacy.

Key words: Higher Order Thinking Skills, Scientific Literacy, Guided Inquiry, Virtual Lab

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil higher order thinking skills dan literasi sains siswa pada pembelajaran inkuiri terbimbing (guided inquiry) berbantuan virtual lab, melihat hubungan higher order thinking skills dengan literasi sains berdasarkan data yang didapat, serta mengetahui peningkatan higher order thinking skils dan literasi sains berdasarkan pengelompokan kelas. Metode yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian adalah siswa SMAN 1 Nagrak berjumlah 30 peserta didik. Teknik sampling yaitu purposive sampling dengan menggunakan instrumen berupa soal pilihan ganda. Hasil penelitian ini menunjukan presentase HOTS dengan presentase 87% (kriteria sangat baik), dan literasi sains 81% (kriteria sangat baik).Dari data tersebut disimpulkan HOTS dan literasi sains siswa dalam pembelajaran inkuiri terbimbing  berbantuan virtual lab termasuk kedalam kriteria sangat baik. Kedua kemampuan tersebut tidak dipengaruhi oleh gender karena rata-rata presentase nilai keduanya tidak jauh berbeda. higher order thinking skills berkorelasi dengan literasi sains berada pada nilai sig. 0,000 dan correlation coefficient 0,684 dengan kekuatan hubungan kuat. Pembelajaran inkuiri terbimbing cocok untuk kelompok asor siswa dalam meningkatkan higher order thinking skills siswa dan kelompok unggul untuk meningkatkan literasi sains.

Kata kunci: Higher Order Thinking Skills, Literasi Sains, Inkuiri Terbimbing (Guided Inquiry), Virtual Lab

Downloads

Download data is not yet available.

References

Abdullah, A. R. (2019). Capailah Prestasimu. Guepedia.

Abdurrahman, M. (2003). Pendidikan bagi anak berkesulitan belajar. Rineka Cipta.

Ambusaidi, A., Al Musawi, A., Al-Balushi, S., & Al-Balushi, K. (2018). The impact of virtual lab learning experiences on 9th grade students’ achievement and their attitudes towards science and learning by virtual lab. In Journal of Turkish Science Education (Vol. 15, Issue 2, pp. 13–29). Ekip Buro Makineleri A. https://doi.org/10.12973/tused.10227a

Anderson, L. W., & Krathwohl, D. R. (2001). A taxonomy for learning, teaching, and assessing: A revision of Bloom’s taxonomy of educational objectives. Longman,.

Ardani, S. H. (2017). Profil Berfikir Kritis Siswa SMP Dalam Memecahkan Masalah Matematika Ditnjau dari Gaya Kognitif dan Jenis Kelamin. MATHEdunesa, 6(2).

Arikunto, S. (2013). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik.

Astutik, S., Nur, M., & Susantini, E. (2019). Pengembangan Model Hipotetik untuk Mengajarkan Keterampilan Kreativitas Ilmiah Siswa pada Pembelajaran IPA". http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/89513

Ayu, A. R. (2016). Pengaruh Pendekatan Kontekstual Terhadap Kemampuan Koneksi Dan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Sekolah Dasar Pada Materi Keliling Dan Luas Persegipanjang Dan Segitiga. 1(1). https://doi.org/DOI: https://doi.org/10.23819/pi.v1i1.3052

Dalman, R. P., & Junaidi, J. (2022). Penyebab Sulitnya Siswa Menjawab Soal HOTS dalam Pembelajaran Sosiologi di Kelas XI IPS SMAN 1 Batang Kapas Pesisir Selatan. Naradidik: Journal of Education and Pedagogy, 1(1), 103–112. https://doi.org/https://doi.org/10.24036/nara.v1i1.12

Hermansyah, H., Gunawan, G., Harjono, A., & Adawiyah, R. (2019). Guided inquiry model with virtual labs to improve students’ understanding on heat concept. Journal of Physics: Conference Series, 1153(1). https://doi.org/10.1088/1742-6596/1153/1/012116

Huda, M. (2012). Metode, Teknik, Struktur dan Model Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Ibe, H. (2013). Effects of guided-inquiry and expository teaching methods on senior secondary school students’ performances in Biology in Imo State. Journal of Education Research and Behavioral Sciences, 2(4), 51–57.

Novitasari, D. (2017). Analisis kreativitas siswa dalam pemecahan masalah visual spasial dan logis matematis ditinjau dari gender. Media Pendidikan Matematika, 5(2), 75–83. https://doi.org/https://doi.org/10.33394/mpm.v5i2.1837

OECD. (2013). PISA 2012 Financial Literacy Framework. PISA 2012 Assessment and Analytical Framework, 139–165. https://doi.org/https://doi.org/10.1787/9789264190511-7-en

Pujiati, A., & Retariandalas, R. (2019). Literasi Sains dan Kecerdasan Adversity Siswa Sekolah Menengah di Cilodong, Kota Depok. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan KALUNI, 2, 28–34. https://doi.org/https://doi.org/10.30998/prokaluni.v2i0.6

Rahayu, S. (2015). Meningkatkan profesionalisme guru dalam mewujudkan literasi sains siswa melalui pembelajaran kimia/IPA berkonteks isu-isu sosiosaintifik (socioscientific issues). Semnas Pendidikan Kimia & Sains Kimia Di Fakultas Pendidikan MIPA FKIP Universitas Negeri Cendana.

Rahayuni, G. (2016). Hubungan keterampilan berpikir kritis dan literasi sains pada pembelajaran IPA terpadu dengan model PBM dan STM. Jurnal Penelitian Dan Pembelajaran IPA, 2(2), 131–146. https://doi.org/https://doi.org/10.30870/jppi.v2i2.926

Ramadhan, G., Dwijananti, P., & Wahyuni, S. (2018). Analisis Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Menggunakan Instrumen Two Tier Multiple Choice Materi Konsep dan Fenomena Kuantum Siswa SMA di Kabupaten Cilacap. UPEJ Unnes Physics Education Journal, 7(3), 85–90. https://doi.org/https://doi.org/10.15294/upej.v7i3.27682

Saputri, R. R., Sugiarti, T., Murtikusuma, R. P., Trapsilasiwi, D., & Yudianto, E. (2018). Analisis kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal materi fungsi berdasarkan kriteria watson ditinjau dari perbedaan gender siswa SMP kelas VIII. Kadikma, 9(2), 59–68. https://doi.org/https://doi.org/10.19184/kdma.v9i2.9710

Sariati, D. (2013). Analisis keterampilan proses pada penggunaan Hierarki Inkuiri dan dampaknya terhadap literasi sains siswa SMP. Universitas Pendidikan Indonesia.

Septiani, D. A., Junaidi, E., & Purwoko, A. A. (2020). Hubungan Antara Keterampilan Berpikir Kritis Dan Kemampuan Literasi Sains Pada Mahasiswa Pendidikan Kimia Di Universitas Mataram. Prosiding Seminar Nasional FKIP Universitas Mataram, 1(1), 15–19. https://jurnalfkip.unram.ac.id/index.php/PSN/article/view/1579

Septikasari, R., & Frasandy, R. (2018). Keterampilan 4C Abad 21 Dalam Pembelajaran Pendidikan Dasar. Jurnal Tarbiyah Al Awlad, VIII, 107–117.

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta.

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.

Sundayana, R. (2014). Statistika penelitian pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Supardi, U. S. (2012). Aplikasi Statistika dalam Penelitian, Cetakan I, Jakarta: PT. Ufuk Publishing House.

Susiati, A., & Miarsyah, M. (2018). Hubungan Kemampuan Membaca Pemahaman Dan Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Dengan Kemampuan Literasi Sains Guru Biologi. Biosfer: Jurnal Pendidikan Biologi, 11(1), 1–12. https://doi.org/https://doi.org/10.21009/biosferjpb.11-1.1

Thahir, R., Magfirah, N., & Anisa, A. (2021). Hubungan Antara High Order Thinking Skills dan Kemampuan Literasi Sains Mahasiswa Pendidikan Biologi. BIODIK, 7(3), 105–113. https://doi.org/https://doi.org/10.22437/bio.v7i3.14386

Trianto, I. B. (2014). Mendesain model pembelajaran inovatif, progresif, dan kontekstual. Jakarta: Prenadamedia Group.

Tulaiya, W. (2020). Analisis Kemampuan Literasi Sains Peserta Didik SMA/MA di Kabupaten Sumenep. Inovasi Pendidikan Fisika, 09(03), 417–427.

Utama, C., & Rahman, A. F. (2020). Kaitan Antara Literasi Sains Dan Hots Untuk Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN DASAR, 2.

Yuliati, Y. (2017). Literasi sains dalam pembelajaran IPA. Jurnal Cakrawala Pendas, 3(2).

Yuriza, P. E., Adisyahputra, A., & Sigit, D. V. (2018). Correlation between higher-order thinking skills and level of intelligence with scientific literacy on junior high school students. Biosfer: Jurnal Pendidikan Biologi, 11(1), 13–21. https://doi.org/https://doi.org/10.21009/biosferjpb.11-1.2

Downloads

Published

2022-09-15

How to Cite

Hentian, N. Y., Ramdhan, B. ., & Setiono, S. (2022). Profil Higher Order Thinking Skills dan Literasi Sains Siswa dalam Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Berbantuan Virtual Lab: (Profile of Students’ Higher Order Thinking Skills and Scientific Literacy in Virtual Lab Assisted Guided Inquiry). BIODIK, 8(3), 79 - 90. https://doi.org/10.22437/bio.v8i3.19003

Most read articles by the same author(s)

1 2 3 > >>