Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Burnout Pada Perawat di Ruang Instalasi Rawat Inap RSUD Raden Mattaher dan Abdul Manap Jambi Tahun 2017
DOI:
https://doi.org/10.22437/jiituj.v2i2.5984Keywords:
Kejenuhan Kerja, Beban kerja, Masa kerja, Jenis kelamin, Status pernikahan perawatAbstract
Perawat adalah orang yang berinteraksi dengan klien selama 24 jam secara terus menerus. Perawat di ruang rawat inap memiliki potensi beban pekerjaan tinggi sehingga cenderung mengalami kelelahan dan kejenuhan. Kejenuhan kerja berdampak pada fisik, mental dan emosional perawat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi burnout pada perawat di ruang instalasi rawat inap Rumah Sakit Umum Raden Mattaher dan rumah Sakit Abdul Manap Jambi. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan desain cross sectional. Sampel yang digunakan 96 perawat di ruang instalasi rawat inap Rumah Sakit Umum Raden Mattaher Jambi dan 101 perawat di Ruang rawat inap Rumah sakit abdul manap Jambi. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat menggunakan uji chi square Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa perawat yang mengalami burnout tingkat ringan sebanyak 77,7%, untuk variabel tingkat pendidikan, jenis kelamin, status pernikahan, dan masa kerja perawat tidak terdapat hubungan dengan burnout (p>0,05), sedangkan beban kerja berhubungan dengan burnout (p<0,05). Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan antara jenis kelamin, tingkat pendidikan,pernikahan, masa kerja dengan burnout pada perawat, sedangkan beban kerja terdapat hubungan dengan burnout pada perawat di ruang instalasi rawat inap Rumah Sakit Umum Raden Mattaher dan Rumah sakit Abdul |manap Jambi. Rumah sakit agar lebih memperhatikan perawat dalam tingkat kejenuhan dan beban kerjanya.
Downloads
Downloads
Published
Versions
- 2018-12-13 (1)
- 2018-12-13 (1)