Naskah ini versi lama yang diterbitkan pada 2019-12-09. Baca versi terbaru.

Quo Vadis Sastra Lisan Etnis: Profanisasi Fungsi Paseng dalam Komunitas Bugis Perantauan di Kota Jambi

DOI:

https://doi.org/10.22437/titian.v3i2.8078

Kata Kunci:

transformasi, tradisi lisan, tradisionalitas, modernitas

Abstrak

Paseng sebagai tutur lisan masyarakat Bugis dengan fungsinya sebagai gugus nilai ternyata tidak lagi lestari, paseng di dihadapkan pada tantangan modernitas yang menjadi gugus nilai baru, sehingga paseng sebagai tradisi lisan mengalami hambatan dalam proses transmisinya kepada generasi ke dua. Hal ini juga terkait dengan proses profanisasi atau desakralisasi terhadap fungsi paseng yang menjadi persoalan yang coba penulis ketengahkan dalam artikel ini, dengan menggunakan teori dampak modernitasnya Anthony Gramsci dan transformasi budayanya Riene Eisler. Adapun metode yang penulis gunakan dalam analisa karya ini adalah metode penelitian kualitatif dalam pendekatan folklor yang dinaungan ethnography, sehingga penelitian ini dapat memberikan gambaran holistik yang dapat merinci kejadian. Hasilnya penulis menemukan bahwa telah terjadi profanisasi terhadap fungsi paseng dalam komunitas masyarakat Bugis perantauan Kota Jambi yang disebabkan oleh beberapa kondisi, khususnya sebagai dampak modernitas yang telah menggerus tradisi lokal dalam kehidupan generasi muda Bugis Kota Jambi, yang memberikan sumbangsih pada kurangnya penggunaan bahasa induk sebagai bahasa keseharian, yang akhirnya mengakibatkan tidak terwariskannya tradisi pada generasi kedua. Kondisi inilah yang kemudian membutuhkan revitalisasi terhadap tradisi paseng dalam kehidupan masyarakat Bugis perantauan di Kota Jambi.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

Abbas, Irwan. “Pappaseng: Kearifan Lokal Manusia Bugis yang terlupakan”. Sosiohumaniora. Vol. 15, No. 3, November 2013.
Berman, M. All That is Solid Melts into Air. New York: Simon & Schuster, 1982.
Freshwater, David. “The Evolution of Rural Policy and Agricultural Policy in North America”. Paper, Prepared for the World Bank Conference on The Challenge of Rural Development in the EU (Accession Process), Sofia, June 2000. http://www.uky.edu/Ag/AgriculturalEconomics/pubs/resbulgaria49.padf. Diunduh 17 September, 2016.
Giyarto. Selayang Pandang Jambi. Klaten: Intan Pariwara, 2008.
Haraway, Dona. Netralisme Teknologi: Sabda Alam atau Agenda Politik? Dalam Balada Manusia dan Mesin. Bandung: Mizan, 2002.
Harun, Makmur Haji, Buchari Katutu, Sitti Rachmawati Yahya. “Diaspora Bugis di Sumatra: Menyelusuri Seni dan Budaya Bugus di Provinsi Jambi”, https://www.researchgate.net/publication/272945694. Diunduh 5 November 2018.
Hasil pengamatan penulis terhadap kehidupan keseharian komunitas masyarakat Bugis Kota Jambi.
Hasil pengamatan penulis terhadap perilaku generasi nuda Bugis di beberapa daerah di Kota Jambi.
Hasil wawancara penulis dengan Agus Salim, 24 Novemver 2018, di Patimura.
Hasil wawancara penulis dengan H. M. Mujahid, 20 Desember 2018, di di Telanai Pura.
Hasil wawancara penulis dengan Masyarakat Bugis Kota Jambi, M. Noor, 19 Desember 2017, di Terminal Baru.
Hasil wawancara penulis dengan salah seorang tokoh Masyarakat Bugis Kota Jambi, 16 Desember 2018, di Daerah Kampung Bugis.
Hasil wawancara penulis dengan Tokoh Adat Masyarakat Bugis Kota Jambi, H. Rafiq. 14 Desember 2017, di Telanai Pura.
Inglehart, Ronald dan Baker, Wayne E. “Modernization, Cultural Change, and the Persistance of Traditional Values”. American Sociological Review. 2000, Vol. 65. (Februari: 19-51).
Iswanto. Selayang Pandang Sulawesi Selatan. Klaten: Intan Pariwara, 2008.
Iwao, Munakata. “The Ambivalent Effects of Modernization on the Traditional Folk Religion of Japan”. Japanese Journal of Religious Studies. 3/2-3 June-September, 1976: 99-126.
Jumrana, “Pappseng sebagai Karakter Masyarakat Bugis Sulawesi Selatan”. http://jumranaanha.blogspot.com/2017/11/pappaseng-to-ugi.html. Diunduh 3 Juni 2018.
Koentjaraningrat. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta, 2015.
MG., A. Moein. Menggali Nilai-nilai Budaya Bugis Makassar dan Sirik Na Pacce. Ujung Pandang: Yayasan Mapress, 1990.
Ola, Adeyi Emmanuel. “Perspectives on the Impact of Modern Society on the Indigenous/Traditional Society of Nigeria”. Journal 0f Humanities and Social Sciences (IOSR-JHSS), Vol. 20, Issue 4, Ver. III. April, 2015: 64-74.
Pyrkorz, Damian S. “The Role of Culture in the Process of Modernization –the Case of American Agricultural Policy. http://www.ur.edu.pl/pliki/Zeszyt19/08.pdf Diunduh 17 September, 2016.
Rahim, A. Rahman. Nilai-nilai Utama Kebudayaan Bugis. Yogyakarta: Ombak, 2011.
Said, Zainal. “Aksilologi Budaya Bugis Makassar terhadap Produk Peraturan Daerah (Perda) di Sulawesi Selatan (Studi Politik Hukum)”. Jurnal Hukum Diktum, Vol. 9, No. 1, Januari 2011.
Ueda, Akiko. Culture and Modernisastion: From the Perspectives of Young People in Bhutan, Thimpu: The Centre for Bhutan Studies, 2003.

##submission.downloads##

Diterbitkan

2019-12-09

Versi

Cara Mengutip

Quo Vadis Sastra Lisan Etnis: Profanisasi Fungsi Paseng dalam Komunitas Bugis Perantauan di Kota Jambi. (2019). Titian: Jurnal Ilmu Humaniora, 3(2), 314-331. https://doi.org/10.22437/titian.v3i2.8078

Terbitan

Bagian

Articles