Pandemi Covid-19 dan Transformasi Budaya Digital di Indonesia
DOI:
https://doi.org/10.22437/titian.v5i2.15309Kata Kunci:
Covid-19, Transformasi, Budaya Digital, Media Sosial, Covid-19, Transformation, Digital Culture, Social MediaAbstrak
Artikel ini bertujuan mengelaborasi dampak pandemi Covid-19 terhadap transformasi budaya digital di Indonesia. Meski selama ini transformasi digital telah terjadi, tetapi pandemi Covid-19 turut memperkuat perubahan budaya ditingkat masyarakat Indonesia yang kemudian menciptakan budaya digital. Dalam konteks ini budaya digital merupakan hasil dari olah pikir, kreasi dan cipta karya manusia berbasis digital. Kendati demikian, kemunculan budaya digital telah memberikan dampak positif seperti berkembangnya ekosistem ekonomi digital dan penguatan komunikasi digital kewargaan. Sedangkan dampak negatif tampak dari perubahan gaya hidup karena tingginya ketergantungan terhadap media sosial. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kepustakaan dalam mengelaborasi topik penelitian. Pada akhirnya, penelitian ini menyatakan bahwa dampak pandemi Covid-19 telah menciptakan perubahan budaya dari konservatif menuju budaya digital. Kendati begitu, perubahan budaya digital di tingkat publik harus segera diantisipasi melalui program penguatan literasi digital.
Unduhan
Referensi
Agre, P. E. (2002). Real-time politics: The Internet and the political process. The information society, 18(5), 311-331.
Agung, I. M. (2020). Memahami Pandemi Covid-19 Dalam Perspektif Psikologi Sosial. Psikobuletin: Buletin Ilmiah Psikologi, 1(2), 68-84.
Al-Zaman, M. S. (2021). Social media and COVID-19 information in Bangladesh. Media Asia, 1-8.
Aziz, A., Islam, M. M., & Zakaria, M. (2020). COVID-19 exposes digital divide, social stigma, and information crisis in Bangladesh. Media Asia, 47(3-4), 144-151.
Bell, D. (2007). Cyberculture. The Blackwell Encyclopedia of Sociology.
Cvjetièanin, B. (2008). Challenges for cultural policies: the example of digital culture. Digital culture: The changing dynamics, 103.
Deuze, M. (2006). Participation, remediation, bricolage: Considering principal components of a digital culture. The information society, 22(2), 63-75.
Fitriarti, E. A. (2019). Urgensi Literasi Digital Dalam Menangkal Hoax Informasi Kesehatan Di Era Digital. Metacommunication: Journal of Communication Studies, 4(2), 234-246.
Gabryelczyk, R. (2020). Has COVID-19 Accelerated Digital Transformation? Initial Lessons Learned for Public Administrations. Information Systems Management, 37(4), 303-309.
Gere, C. (2009). Digital culture. Reaktion Books.
Khan, G. F., Swar, B., & Lee, S. K. (2014). Social media risks and benefits: A public sector perspective. Social science computer review, 32(5), 606-627.
Kompas.com. (2020). https://www.kompas.com/tren/read/2020/03/29/113704465/corona-dan-revolusi-ruang-virtual?page=all.
Kompas.com. (2021). https://tekno.kompas.com/read/2021/02/23/11320087/berapa-lama-orang-indonesia-akses-internet-dan-medsos-setiap-hari?page=all
Kim, R. Y. (2020). The impact of COVID-19 on consumers: Preparing for digital sales. IEEE Engineering Management Review, 48(3), 212-218.
Muskania, R., & Zulela, M. S. (2021). Realita Transformasi Digital Pendidikan di Sekolah Dasar Selama Pandemi Covid-19. Jurnal Pendidikan Dasar Nusantara, 6(2), 155-165.
Ngafifi, M. (2014). Kemajuan teknologi dan pola hidup manusia dalam perspektif sosial budaya. Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi, 2(1).
Pradana, Y. (2018). Atribusi kewargaan digital dalam literasi digital. Untirta Civic Education Journal, 3(2).
Pratiwi, N., & Pritanova, N. (2017). Pengaruh literasi digital terhadap psikologis anak dan remaja. Semantik, 6(1), 11-24.
Sabrina, A. R. (2018). Literasi Digital Sebagai Upaya Preventif Menanggulangi Hoax. Communicare: Journal of Communication Studies, 5(2), 31-46.
Theresia, M. (2021). Peribahan Sosial Budaya Masyarakat Korea Selatan Akibat Pandemi covid-19. OISAA Journal of Indonesia Emas, 4(1), 21-27.
Van de Donk, W., Loader, B. D., Nixon, P. G., & Rucht, D. (Eds.). (2004). Cyberprotest: New media, citizens and social movements. Routledge.
Wienarni, L. (2019). Pengembangan Birokrasi Digital Di Indonesia. Jurnal Ekonomi, Sosial & Humaniora, 1(02), 24-32.
Zed, Mestika. 2008. Metode Penelitian Kepustakaan, Cetakan 1. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
##submission.downloads##
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2021 Bambang Arianto
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.