Warna Lokal Jawa dan Minang dalam Karya Sastra Indonesia sebagai salah satu upaya Pemertahanan Bahasa Daerah pada Era Globalisasi dan Digitalisasi Informasi
DOI:
https://doi.org/10.22437/titian.v5i1.13107Abstrak
Tulisan ini mengungkap eksistensi warna lokal dalam karya sastra Indonesia. Keberadaan warna lokal dalam sastra Indonesia dapat dikatakan sebagai suatu kreatifitas tersendiri bagi masing-masing pengarang, serta merupakan suatu kreasi baru yang dapat mempengaruhi perkembangan sastra Indonesia serta bahasa daerah yang mengandung warna local para pengarang itu sendiri. Kehadiran warÂna lokal tersebut dapat menimbulkan dampak positif terhadap pemertahanan bahasa daerah. Pengarang yang memasukkan warna lokal atau unsur-unsur kedaerahan sesungguhnya memiliki maksud tertentu, yakni memperkenalkan budaya daerahnya sendiri. Dengan demikian juga akan memperkenalkan bahasa daerahnya sendiri kepada pembaca, dan pada gilirannya akan turut serta mempertahankan bahasa daerahnya sendiri di era globalisasi.
Kata-kata kunci : Warna lokal, pemertahanan, dan bahasa daerah.
Unduhan
Referensi
Adi, Ida Rochani. (2011). Fiksi Populer: Teori dan Metode Kajian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Adji, S.E.Peni. (2003). Karya Religius Danarto: Kajian Kritik Sastra Feminis. Dalam Jurnal Humaniora
Damono, D.S. (1983). Kesusastraan Indonesia Mutakhir. Jakarta: PT. Gramedia.
Eneste P. 1983. Cerpen Indonesia mutakhir. Jakarta: PT. Gramedia.
Hasanuddin, W.S. (1988). Kesusastraan indonesia mutakhir. Padang: Jurusan PBS-FPBS, IKIP Padang.
Hartoko, D. (1988). Bahasa dan kreativitas. Jakarta: Depdikbud.
Kurniawan, Heru. (2012). Teori, Metode, dan Aplikasi Sosiologi Sastra. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Minderop, Albertine. (2010). Psikologi Sastra : Karya Sastra, Metode, Teeori, dan Contoh Kasus. Jakarta : Yayasan Obor Indonesia.
Munir, D. (1988). Dendang. Jakarta: Balai Pustaka.
Rampan, K.L. (1982). Cerita pendek indonesia mutakhir; Sebuah pembicaraan. Bandung: CV. Nurcahaya.
Rokhmansyah, Alfian. (2014). Studi dan Pengkajian Sastra; Perkenalan Awal terhadap Ilmu Sastra.Yogyalkarta: Graha Ilmu.
Suryadi, A.G.L. (1984). Pengakuan Pariyem. Jakarta: Sinar Harapan.
Tohari, A., (1982). Ronggeng Dukuh Paruk. Jakarta: PT. Gramedia.
##submission.downloads##
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2021 Andiopenta Purba
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.