This is an outdated version published on 2019-06-26. Read the most recent version.

NILAI-NILAI YANG TERKANDUNG DALAM TRADISI LISAN BIDUK SAYAK MASYARAKAT DESA JERNIH

DOI:

https://doi.org/10.22437/titian.v3i1.7028

Keywords:

nilai, tradisi lisan, biduk sayak

Abstract

Tujuan penelitian ini mendeskripsikan nilai-nilai yang terkandung dalam tradisi lisan Biduk Sayak masyarakat desa Jernih. Penelitian ini dilakukan di Desa Jernih Kecamatan Air Hitam Kabupaten Sarolangun Provinsi Jambi.

Unsur-unsur yang terkandung dalam tradisi lisan biduk sayak, terdiri atas seniman tradisi lisan biduk sayak, alat musik, waktu dan tempat pertunjukan, kostum pemain, penonton, dan lagu yang disajikan dalam pementasan tradisi lisan biduk sayak. Keunikan  tradisi lisan biduk sayak antara lain, Senimannya terdiri atas: pemain biola dengan senar tiga, pemain kicer/kecir, penggendang ketipung, penggendang celiti, dan vokalis atau penyanyi. Keunikan selanjutnya yaitu, Lirik lagu bentuk seperti pantun dan satu baid dengan baid lainnya saling terkait. Lirik-lirik suatu lagu pada suatu acara misalnya pernikahan, bisa saja digunakan untuk acara turun mandi, yang penting maknanya sampai dan cocok. Nilai-nilai yang terkandung dalam tradisi lisan biduk sayak yaitu nilai budaya, moral, dan religius. Nilai budaya yang ditemukan yaitu ketakwaan, bersyukur, kerukunan, kasih sayang, harapan, pengorbanan, keikhlasan, kesopanan, dan memberi nasihat, Selanjutnya nilai moral yang ditemukan dalam tradisi lisan biduk sayak yaitu tolong menolong dan saling menghargai. Nilai religius yang ditemukan ialah akhlak, keikhlasan, dan kedisiplinan.

Downloads

Download data is not yet available.

References

_______.1998. Seri Tradisi Lisan Nusantara. Dalam Metodologi Kajian Tradisi Lisan. Editor Pudentia MPSS. Yayasan Obor Indonesia. Jakarta.
A. Safutri, Ria. 2014. Revitalisasi Ataraksi Wisata Sebagai Daya Tarik Dusun Kentingan di Desa Tirtoadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Skripsi. Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
Abdulsyani. 1994. Sosiologi, Skematika, Teori, dan Terapan. Jakarta: Bumi Aksara.
_______. 2015. Sosiologi: Skematika, Teori dan Penerapannya. Jakarta: Bumi Aksara.
Audah, Ali. 2016. Teori Diferensiasi Luhmann dalam Masyarakat Modern: Sebuah Refleksi Fenomenologis pada Kasus Pengkhususan Lahan Parkir di Kawasan RSGM UGM. http://www.reseachgate.net/publication/309630640 diakses 19 januari 2018 (08:45).
Danandjaja, James. 1986. Foklor Indonesia: ilmu gosip, dongen dan lain-lain. Jakarta: PT Pustaka Grafitipers.
Depdiknas. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa. Jakarta: PT Gramedia
Duija, I Nengah. 2005. Tradisi Lisan, Naskah dan Sejarah: Sebuah Catatan Kebudayaan. Depok: Jurnal Wacana. Vol 7, No. 2: 111-124.
Edraswara, Suwardi. 2015. Penulisan Laporan Penelitian Tradisi Lisan. Pelatihan Pelestari Tradisi Lisan Tingkat Dasar.
Hatmiati. 2016. Revitalisasi Pemali Dalam Tradisi Lisan Orang Banjar.Seminar Nasional “Budaya Lokal dalam Sastra” dalam rangka Pelantikan Pengurus Himpunan Sarjana Kesusastraan Indonesia (HISKI) Komisariat Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Periode 2016-2020. 2 Juni (11:58).
Ikbar, Yanuar. 2014. Metode Penelitian Sosial Kualitatif. Bandung: PT Refika Aditama.
Irni, Ismunandar dan Henny Sanulita. ________ Revitalisasi Tari Redad di Kelurahan Tanjung Kecamatan Mempawah Hilir Kabupaten Pontianak. Pontianak: Universitas Tanjungpura.
Kartasasmita, Ginanjar. 1997. Karakteristik dan Struktur Masyarakat Indonesia Modern. Sarasehan uji sahih atas pokok-pokok pikiran Golkar tentang GBHN 1998. 29 Juni.
Liberty, Eva.M.B. 2014. Tradisi Sanggring di Desa Gumeno Kecamatan Manyar Kabupaten Gresik Jawa Timur: Studi atas Makna dan fungsi. Skripsi, Fakultas Adab dan Ilmu Humaniora, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.
Maulid. 2012. Tradisi lisan Kagaa Dalam Masyarakat Muna di Sulawesi Tenggara, Perubahan dan Keberlanjutannya. Tesis, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia.
Mondodalo, Darminton. 2016. Tradisi Kasambu Masyarakat Muna Sulawesi Tenggara: Kajian Struktur, Konteks, Penuturan, Proses Penciptaan, dan Fungsi Serta Pemanfaatan Hasilnya Untuk Menyusun Bahan dan Kegiatan Pembelajaran Sastra di SMA. Repositry.upi.edu. diakses 12 februari 2018 (21.48)
Pudentia. 2012. Pengelolaan Tradisi Lisan Sebagai Warisan Budaya. http://www.academia.edu/9845572/Pengelolaan_Tradisi_Lisan Sebagai_Warisan_Budaya. Diakses pada 26 Desember 2017 (06:50)
_______. 2015. Peran Tradisi Lisan dalam Membangun Peradaban Masyarakat Ekonomi Asean. Konferensi Internasional IKABUDI IV. Jember, 8-9 Oktober 2014
Rohim, Khairir dan Rustam. E. 2012. Nilai Budaya Dalam Mantra Banjar. Banjarmasin: Jurnal Bahasa dan Sastra. Vol 2, No 2: 204-214.
Rosana, Ellya. 2011. Modernisasi dan Perubahan Sosial. Lampung: Jurnal TAPis. Vol 7, No 12: 31-47.
Sari, Darwan. 2011. Revitalisasi tradisi lisan kantola Masyarakat muna Sulawesi Tenggara Pada era globalisasi. Tesis Pascasarjana, Universitas Udayana.
Soehadi. _____. Nilai-Nilai Tradisi Lisan Dalam Budaya Jawa. http://journal.ugm.ac.id/jurnal-humaniora/article/view/763. Diakses 12 januari 2018 (07:43).
Solekah. 2015. Nilai-Nilai Budaya Dalam Cerita Rakyat Dari Jambi Edisi 2. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Jambi. Jambi
Sunarti. 2008. Nilai-Nilai Budaya Dalam Novel Tiba-Tiba Malam Karya Putu Wijaya: Tinjauan Semiotik. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Takari, Muhammad. 2013. Tradisi Lisan di Alam Melayu Arah dan Pewarisannya. Medan: Universitas Sumatera Utara.

Downloads

Published

2019-06-26

Versions

How to Cite

NILAI-NILAI YANG TERKANDUNG DALAM TRADISI LISAN BIDUK SAYAK MASYARAKAT DESA JERNIH. (2019). Titian: Jurnal Ilmu Humaniora, 3(1), 73 - 92. https://doi.org/10.22437/titian.v3i1.7028

Issue

Section

Articles