Representasi Kekerasan Orangtua Terhadap Anak dalam Film My First Client (2019)

Authors

  • Apriliana Salma Salsabila Universitas Jenderal Soedirman
  • Nalfaridas Baharuddin Universitas Jenderal Soedirman
  • Sulyana Dadan Universitas Jenderal Soedirman

DOI:

https://doi.org/10.22437/titian.v7i2.29398

Keywords:

Film, Representation, child, abuse

Abstract

This study analyses the representation of parental violence against children in the film "My First Client" which was released in 2019. The approach used in this research is qualitative descriptive with textual analysis which allows us to understand how the signs in the film communicate messages about violence in contexts. parent-child relationship. The textual analysis method is used to identify and analyse the signs used in the film to represent parental violence against children. These signs include visual elements such as lighting, location selection, facial expressions, as well as auditory elements such as music and dialogue. The results of the analysis show that this film represents parental violence against children in a way that is strong and evocative of emotion. Dark and contrasting lighting was used to create tension and emphasize the intensity of the violence that occurred. The choice of location also contributes to communicating the insecurity and instability experienced by children in contexts of violence. This research provides insight into the representation of parental violence against children in a cinematic context, using a textual approach. This research can also contribute to public awareness about the importance of overcoming and preventing violence in the family, especially against children.

Abstract

Penelitian ini menganalisis representasi kekerasan orangtua terhadap anak dalam film "My First Client" yang dirilis pada tahun 2019. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualiatif dengan analisis tekstual, yang memungkinkan kita untuk memahami tanda-tanda dalam film tersebut mengkomunikasikan pesan-pesan tentang kekerasan dalam konteks hubungan orangtua-anak. Metode analisis tekstual digunakan untuk mengidentifikasi dan menganalisis tanda-tanda yang digunakan dalam film untuk merepresentasikan kekerasan orangtua terhadap anak. Tanda-tanda tersebut mencakup elemen visual seperti pencahayaan, pemilihan lokasi, ekspresi wajah, serta elemen auditif seperti musik dan dialog. Hasil analisis menunjukkan bahwa film ini merepresentasikan kekerasan orangtua terhadap anak dengan cara yang kuat dan menggugah emosi. Pencahayaan yang gelap dan kontras digunakan untuk menciptakan suasana tegang dan menekankan intensitas kekerasan yang terjadi. Pemilihan lokasi juga memberikan kontribusi dalam mengkomunikasikan ketidakamanan dan ketidakstabilan yang dialami oleh anak dalam konteks kekerasan. Penelitian ini memberikan wawasan tentang representasi kekerasan orangtua terhadap anak dalam konteks sinematik, dengan menggunakan pendekatan tekstual. Penelitian ini juga dapat memberikan kontribusi dalam kesadaran masyarakat tentang pentingnya mengatasi dan mencegah kekerasan dalam keluarga, khususnya terhadap anak-anak.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Agee, K. Warren dkk. 2001. Introduction to Mass Communications. New York: Longman.

Rahmat, Jalaludin. 1999. Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Rachman, R. F. (2020). Representasi dalam Film. Jurnal Paradigma Madani, 7(2), 10-18.

Pratista, 2008 : Pratista, H. (2008). Memahami Film. Yogyakarta: Homerian Pustaka.

Shin, 2021 Shin, M. (2021, Januari 11). S. Korea joins list of countries that ban corporal punishment of children. hani.co.kr. http://english.hani.co.kr/arti/english_edition/e_national/978302.htm

Howe, D. (2005). Child Abuse and Neglect: Attachment, Development and Intervention.PALGRAVE MACMILLAN.

Ramadhani, K. S. (2022). Representasi Anak Korban Kekerasan Pada Tokoh Hye Na Dalam Drama Mini-series Korea Selatan Mother (2018).

Bernicka, A. M. (2023). Analisis Semiotika John Fiske Mengenai Perspektif Kekerasan Pada Series Katarsis. JIKA (Jurnal Ilmu Komunikasi Andalan), 6(2), 133-144.

Dahlan, A. (2022). Karakteristik Toxic Parenting Anak dalam Keluarga. DIAJAR: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, 1(2), 190-196.

Jehel, Sophie. 2003. Pascal Lardellier, Violences Mediatiques. Paris: L’ Harmattan

Haryatmoko. (2007). Etika komunikasi: Manipulasi media, kekerasan dan pornografi. Yogyakarta: Kanisius anggota IKAPI

Hananta, E. P. (2013). Konten Kekerasan Dalam Film Indonesia Anak Terlaris Tahun 2009- 2011. Jurnal e-komunikasi, 1(1).

Chaniago, P. (2020). Representasi Pendidikan Karakter dalam Film Surau dan Silek (Analisis Semiotik Ferdinand De Saussure). Journal of Islamic Education Policy, 4(2).

Hall, Stuart. (2005). Culture, Media, Language. Birmigham: CCCS

Hall, S. (1997). Representation: Cultural Representations and Signifying Practices. SAGE Publications

Huraerah, A. (2018). Kekerasan Terhadap Anak (IV; M. A. Elwa, Ed.). Bandung: Penerbit Nuansa Cendeka

ROYANA, R. (2022). Analisis Fungsi Keluarga Dalam Membantu Proses Pemulihan Paca Trauma KorbanKekerasan Seksual Dalam Film Hope (Doctoral dissertation, IAIN SYEKH NURJATI. S1 BKI).

Ayun, Q. (2017). Pola asuh orang tua dan metode pengasuhan dalam membentuk kepribadian anak. ThufuLA: Jurnal Inovasi Pendidikan Guru Raudhatul Athfal, 5(1), 102-122.

Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders. 2000. Fourth Edition Washington, DC: American Psychiatric Association

Hahm, H. C., & Guterman, N. B. (2001). The Emerging Problem of Physical Child Abuse in South Korea. Child Maltreatment, 6(2), 169-179. https://doi.org/10.1177/1077559501006002009

Downloads

Published

2023-12-01

How to Cite

Salsabila, A. S. ., Baharuddin, N. ., & Dadan, S. . (2023). Representasi Kekerasan Orangtua Terhadap Anak dalam Film My First Client (2019). Titian: Jurnal Ilmu Humaniora, 7(2), 264-286. https://doi.org/10.22437/titian.v7i2.29398