Nilai-Nilai Kemanusiaan dalam Cerpen Karya Sasti Gotama Semua Yang Mati Harus Dikubur
DOI:
https://doi.org/10.22437/titian.v7i1.24590Keywords:
nilai- nilai kemanusiaan, kritik, Semua Yang Mati Harus Dikubur, Sasti GotamaAbstract
Peristiwa tahun 1965 telah menjadi sejarah kelam bagi nilai-nilai kemanusiaan bangsa Indonesia. Hingga saat ini, masih sering terdengar pembahasan seputar peristiwa ini, tidak terkecuali di dalam karya sastra. Salah satunya yaitu cerpen Semua Yang Mati Harus Dikubur karya Sasti Gotama. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengungkapkan nilai-nilai kemanusiaan yang ada di dalam cerpen serta menarik pemaknaan darinya. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan analisis deskriptif. Data bersumber data kutipan teks cerpen Semua Yang Mati Harus Dikubur. Data kemudian dianalisis dengan menggunakan teori Sosiologi Sastra. Kemudian dilakukan pemaknaan teks melalui interpretasi teks. Hasil penelitian menunjukkan bahwa cerpen Semua Yang Mati Harus Dikubur mengungkapkan nilai-nilai kemanusiaan yang diperlihatkan melalui representasi manusia dan kemanusiaan, serta kritik dan seruan kemanusiaan di dalam ceritanya. Representasi manusia dan kemanusiaan diungkapkan cerpen melalui media hewan yaitu seekor kucing dan garangan. Analisis mengungkapkan bahwa cerpen ini mengandung kritik tentang kemanusiaan sekaligus seruan untuk menghidupkan kembali rasa kemanusiaan dan nurani untuk dapat memanusiakan sesama.
Abstract
The tragedy of 1965 have been a dark history for the humankind ​​in Indonesia. Until now, the discussion about the 1965 tragedy is still continue, including in literary works. One of them is Semua Yang Mati Harus Dikubur, a short story  written by Sasti Gotama. The purpose of this research is to reveal the values of humankind ​​in Semua Yang Mati Harus Dikubur and to conclude the meaning of the whole text. This research is a qualitative research that using descriptive analysis to reveal the meaning. The resource of the data is the text of Semua Yang Mati Harus Dikubur. The data had been analyzed by using the theory of Sociology of Literature. Then, the meaning of the whole text is revealed through text-interpretation. The results of the study shows that Semua Yang Mati Harus Dikubur expresses the values of humankind. It is shown through the representations of humans and humanities, as well as criticism and calls for humanity in the story. The representation of humans and humanities is expressed in the short story through animal, namely a cat and a mongoose. The analysis reveals that this short story contains criticism about humanity as well as a call to revive humanity and conscience to be able to humanize others.
Downloads
References
Amelia, Radesvi., Marsis., Saibi E.A. (2013). Persoalan Hidup Manusia: Nilai Moral Kemanusiaan dalam Cerpen-Cerpen Surat Kabar Kompas. Jurnal Fakultas Keguruan dan Ilmi Pendidikan, 1 (6).
Gotama, Sasti. (2022). Segala Yang Mati Harus Dikubur. Diakses pada https://www.jawapos.com/cerpen/01411075/segala-yang-mati-harus-dikubur
Kammen, Douglas & Zkaria, Faizah. (2012). Detention in Mass Violence Policy and Practice in Indonesia, 1965–1968. Critical Asian Studies, 44 (3), 441-466.
Lizawati & Agustin, Ria. (2017). Nilai Kemanusiaan Pada Tokoh dalam Cerpen Gadis Karya Asma Nadia (Kajian Mimetik). Jurnal Pendidikan Bahasa, 6 (2), 235-245.
McGregor, Katherine., dkk. (2017). The Indonesian Genocide of 1965: Causes, Dynamics, and Legacies. Australia: Palgrave Macmillan.
McGregor, Katharine & Setiawan, Ken. (2019). Shifting from International to “Indonesian†Justice Measures: Two Decades of Addressing Past Human Rights Violations. Journal of Contemporary Asia, 49 (5), 837-861.
Munsi, Hardiyanti. (2016). Dari Masa Lalu ke Masa Kini:Memori Kolektif, Konstruksi Negara dan Normalisasi Anti-Komunis. Jurnal Etnosia, 1 (1), 30-43.
Nafisah., Muchtar A., Jati G.P. (2022). Peristiwa 1965 dalam Cerpen-Cerpen Pilihan Kompas: Analisis Wacana Kritis. Jurnal Puitika, 18 (1).
Pradjoko, Didik. (2012). Peristiwa Sekitar KrisisNasional 1965 Sebagai Latar Sosial-Politik dalam Karya Sastra 1966-1974: Kajian Awal Atas Cerpen-Cerpen dalam Majalah Sastra dan Majalah Horison. Jentera, 1 (1), 22-42.
Robinson, Geoffrey. (2017). “Down to the Very Rootsâ€: The Indonesian Army’sRole in the Mass Killings of 1965–66. Journal of Genocide Research, 19 (4), 465-486.
Robinson, Geoffrey B. (2018). The Killing Season: A History of The Indonesian Massacres, 1965-1966. New Jersey: Princeton University Press.
Slamet, Y. B. M. (2018). Fungsi dan Peran Karya Sastra dari Masa ke Masa. PRAXIS, 1 (1), 24-40.
Sulistyo, Hary. (2018). Representasi Konflik Politik 1965: Hegemoni dan Dominasi Negara dalam Cerpen Susuk Kekebalan karya Han Gagas. Poetika: Jurnal Ilmu Sastra, 6 (1), 26-43.
Sutejo & Kasnadi. (2016). Sosiologi Sastra: Menguak Dimensionalitas Sosial dalam Sastra. Yogyakarta: Tera Kata.
Wiyatmi. (2013). Sosiologi Sastra. Yogyakarta: Kanwa Publisher.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Diantri Seprina Putri, Aditya Rachman, Hanifah Yulia Sari, Mita Domi Fella Henanggil
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.