Seni Pertunjukan Guru Besyair: Model Pemajuan Seni Warisan Budaya Melayu Batanghari

Authors

  • Mahdi Bahar Universitas Jambi
  • Indra Gunawan Universitas Jambi
  • Hartati Hartati Universitas Jambi

DOI:

https://doi.org/10.22437/titian.v6i2.21748

Keywords:

syair, potensi, kreatif, senipertunjukan, pemajuan

Abstract

Guru Besyair merupakan suatu bentuk seni pertunjukan produk pemajuan seni budaya, berupa perpaduan nyanyian syair, gerak, dan permainan marawis, serta keterampilan berolah sastra berisi ajaran. Sumber objek pemajuan ialah Syair Guru Syukur warisan Guru Syukur, ulama masyarakat Batanghari. Syair dinyanyikan berisi ajaran-ajaran agama Islam, moral, serta nasehat-nasehat yang biasa dibawakan sebagai bagian dari cara berdakwah pada masa lalu. Dua aspek yang dipandang potensial dalam Syair Guru Syukur untuk dijadikan sumber pemajuan adalah melodi dan bentuk teks berupa syair. Untuk memajukannya dilakukan berbagai olahan secara kreatif mencakup olah komposisi nyanyian, teks nyanyian, gerak sambil bernyanyi, permainan marawis, serta keterampilan bersoal jawab antara dua kelompok penampil dengan jumlah sekira 15 – 20 orang perkelompok. Genre seni Guru Besyair disajikan dalam bentuk nyanyian sambil duduk bersimpuh, berdempetan bahu, dalam formasi garis melengkung.

Kata kunci: syair, potensi, kreatif, seni pertunjukan, pemajuan.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Bahar, Mahdi. (2017). Cultural Uniformity and Diversity of Talempong Music. Medwell Journals: International The Social Sciences, 12 (10): p. 1898. http://dx.doi.org/10.36478/sscience.2017.1897.1910

Chen, Yiâ€Ju and Yanâ€Kai Fu. (2019). An Evaluation Model For Island Tourism Competitiveness: Empirical Study on Pengu Island. International Journal of Tourism Research, 21(3), p. 132. https://doi.org/10.1002/jtr.2288

Franklin, Adrian. (2018). Art tourism: A new field for tourist studies. Tourist Studies,18(4) 399–416. https://doi.org/10.1177/1468797618815025

Gall, Meredith D., Joyse P.Gall, and Walter R. Borg. (2003). Educational Research: An Introduction, seven edition. Boston: Pearson Education.

Muntholib SM., dkk. (1996). Syair H. Syukur: Suatu Model Metode Pendidikan Islam Non-Formal di Jambi. Laporan Penelitian. Jambi: Balai Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat IAIN Sulthan Thaha Saifuddin.

Ribeth, Nurvijayanto. (2018). Kreativitas dan Spritualitas dalam Pertunjukan Goro-Goro Diponegoro Karya Mantradisi. Jurnal Kajian Seni, 4(2), h. 175. https://doi.org/10.22146/jksks.43117

Ruastiti, Ni Made. (2019). Keterpinggiran Kelompok Kesenian Cak Bedulu Dalam Seni Pertunjukan Pariwisata Bali. MUDRA Jurnal Seni Budaya, 34(2), 186 – 198. https://doi.org/10.31091/mudra.v34i2.700

https://www.facebook.com/batangharitangguh/videos/syair-guru-syukur-oleh-ustadz-mahfuz-majid-terusan-kecamatan-maro-sebo-ilirakhla/226887978949681/

https://drive.google.com/file/d/1hbD0PcIlCq5belRdT88IADr-_RZMAdS2/view?usp=sharing

https://www.youtube.com/watch?v=hMMxcmubMrU

Published

2022-12-08

How to Cite

Bahar, M., Gunawan, I., & Hartati, H. (2022). Seni Pertunjukan Guru Besyair: Model Pemajuan Seni Warisan Budaya Melayu Batanghari . Titian: Jurnal Ilmu Humaniora, 6(2), 107-117. https://doi.org/10.22437/titian.v6i2.21748