Perbandingan Bentuk Perlawanan Mahasiswa Pasca Kemerdekaan dalam Novel Lelaki di Tengah Hujan Karya Wenri Wanhar dengan Novel Lelaki yang Membunuh Kenangan Karya Faisal Tehrani

Penulis

  • Diah Octavia Kusuma Wardani Universitas Jambi
  • Yundi Fitrah Universitas Jambi
  • Liza Septa Wilyanti Universitas Jambi

DOI:

https://doi.org/10.22437/kalistra.v3i3.30539

Kata Kunci:

Perlawanan, Sastra Bandingan

Abstrak

This research aims to compare the forms of resistance in the novel "Lelaki di Tengah Hujan" by Wenri Wanhar with the novel "Lelaki yang Membunuh Kenangan" by Faisal Tehrani. Both novels focus on the post-independence setting, specifically the second resistance carried out by students in Indonesia and Malaysia. Comparative literary research with a qualitative descriptive approach is used to present the necessary data. Data collected after reading and recording, along with the tested validity of the descriptions, will be analyzed by comparing the forms found in both novels. The dominance of the comparison between the two novels tends towards similarity, where the majority of 14 forms of similarity are found, namely student equality, acceptance attitude, and the application of left-wing theories, group study and activist transitions, student conferences and associations, movement efficiency, issue adoption, campus occupation, pro-people actions, institutional and governmental demonstrations, student attitudes towards press limitations, press function emphasis, counter-student press avoidance tactics, and the use of art and literature. Meanwhile, three forms of differences are identified based on student leadership movements, the direction of resistance goals, and the functional role of student press.

Abstrak

Penelitian ini bertujuan membandingkan bentuk perlawanan dalam novel Lelaki di Tengah Hujan karya Wenri Wanhar dengan novel Lelaki yang Membunuh Kenangan karya Faisal Tehrani. Kedua novel ini menitik fokuskan latar pasca kemerdekaan, yaitu perlawanan kedua yang dilakukan mahasiswa di negara Indonesia dan Malaysia. Penelitian sastra banding dengan pendekatan berbentuk deskriptif kualitatif digunakan untuk memaparkan data yang diperlukan. Data yang dikumpulkan setelah melalui hasil pembacaan dan pendataan, deskripsi yang telah diuji validitasnya tersebut akan dianalisis dengan membandingkan bentuk-bentuk yang ditemukan dalam kedua novel tersebut. Dominasi perbandingan terhadap kedua novel tersebut cendrung ke arah kemiripan, yang mana ditemukan sebanyakan 14 (empat belas) bentuk kesamaan, yaitu ekualitas mahasiswa, sikap penerimaan dan aplikasi teori kiri, transisi kelompok studi dan aktivis, konferensi dan asosisasi mahasiswa, efisiensi pergerakan, pengangkatan isu, pendudukan kampus, aksi pro rakyat, demonstrasi instansi dan pemerintahan, sikap mahasiswa terhadap keterbatasan pers, penekanan fungsi pers, siasat penghindari pers kontra mahasiswa, penggunaan seni dan sastra. Sedangkan perbedaan ditemukan sebanyak 3 (tiga) bentuk yaitu berdasarkan pergerakan kepemimpinan mahasiswa, arah tujuan perlawanan, serta fungsional pers mahasiswa.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

Anggradinata, L. Prima. (2020). Model Kajian Sastra Bandingan Berperspektif Lintas Budaya (Studi Kasus Penelitian Sastra di Asia Tenggara). Salaka: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Budaya Indonesia 2(2): 76-85.

Anggoro, M. Grisa. (2019). Studi Tentang Pergerakan Mahasiswa Tahun 1960an Sebagai Motor Penggerak Perubahan Politik di Indonesia. Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri.

Arifin, Bambang S. (2015). Psikologi Sosial. Bandung: Pustaka Setia.

Artati, Y. Budi. (2018). Ensiklopedia Bahasa dan Sastra Indonesia Kesastraan Melayu dan Indonesia. Klaten: Intan Pariwara.

Ardhianti, M. (2016). Kajian New Historicism Novel Hatta: Aku Datang karena Sejarah Karya Sergius Sutanto. Jurnal Ilmiah Buana Bastra, 3(1), 1-10.

Badio, S., Nurgiyantoro, B., & Hartono, H. (2019). Nilai Perjuangan dalam Novel Arus Balik Karya Pramoedya Ananta Toer. Indonesian Language Education and Literature 5(1): 33-46.

Cahyono, Habib. (2019). Peran Mahasiswa di Masyarakat. De Banten-Bode: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Setiabudhi, 1(1), 32-41.

Chenoweth, E. (2019). Reform, Resistance, and Revolution. Journal of Human Rights, 18(1): 138-145.

Damono, Sapardi Djoko. (2015). Pegangan Penelitian Sastra Bandingan. Jakarta: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional.

Eksan, M. Hamzah. (2022). Cinta Hari-Hari Rusuhan: Suatu Analisis Teks dan Konteks. https://www.academia.edu/26141131/

Endraswara, Suwardi. (2011). Sastra Bandingan Pendekatan dan Teori Pengkajian. Yogyakarta: Lumbung Ilmu.

Endraswara, Suwardi. (2014). Metodologi Penelitian Sastra Bandingan. Jakarta: Bukupop.

Fahreyza, A. Y. (2020). Perbandingan Motif, Tipe, dan Tema Pada Film Crazy Rich Asians (USA) Dengan Film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck (Indonesia): Kajian Sastra Bandingan. Disertasi, Universitas Diponegoro, Semarang.

Fauzi, W.I & Santosa, A.B. (2020). Kehidupan Sosial Budaya Masa Pergerakan Nasional di Indonesia dari Sudut Pandang Novel Sejarah (1900-1942). HISTORIA: Jurnal Pendidik dan Peneliti Sejarah, 3(2), 187-196.

Ford, M. (2013). Social Activism in Southeast Asia: An Introduction. In MicheleFord (Eds.), Social Activism in Southeast Asia, (pp. 1-21). London and New York: Routledge.

Garwe, E. C. (2017). Student Voice: Embracing Student Activism as a Quality Improvement Tool in Higher Education. Global Voices in Higher Education. doi:10.5772/intechopen.68669

Geleuk, B. Maria. (2020). Bentuk-Bentuk Hegemoni pada Tokoh Periferal dalam Novel Pasung Jiwakarya Okky Madasari. Diglosia: Jurnal Kajian Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya 3(1): 65-78.

Ghony, M. Djunaidi. (2017). Model Penelitian Kualitatif. Yogjakarta: Ar-ruzz Media.

Gunawan, R., Bandarsyah, D., & Fauzi, W.I. (2019). Chaos, Dekandensi Moral, dan Pengkhianatan (Satir dalam Novel di Tepi Kali Bekasi Karya Pramoedya Ananta Toer). LITERA: Jurnal Penelitian Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya, 18(1), 71-91.

Gungwu, W. (2013). Student movements: Malaya as outlier in Southeast Asia. Journal of Southeast Asian Studies, 44(3), 511-518.

Husin, L. Hamzah. (2014). Gerakan Mahasiswa Sebagai Kelompok Penekan Studi Kasus Keluarga Mahasiswa UGM dari Masa Orde Lama hingga Pasca Reformasi. Yogyakarta: Research Centre of Politics and Government

Jaarvis, Matt. (2021). Psikologi Sosial: Seri Teori Psikologi. Jakarta: Nusamedia.

Jubaedah, Siti. (2019). Gerakan Mahasiswa (Kajian tentang Peranan Mahasiswa Universitas Trisakti Pada Mei 1998 Dalam Proses Pergantian Kekuasaan Orde Baru). Criksetra: Jurnal Pendidikan Sejarah 8(2): 18-40.

Kartikasari, Apri & Edy Suprapto. (2018). Kajian Kesusastraan (Sebuah Pengantar). Magetan: AE Media Grafika.

Kusumastuti, A. & Ahmad M. Khoiron. (2019). Metode Penelitian Kualitatif. Semarang: Lembaga Pendidikan Sukarno Pressindo.

Maiwan, M. (2013). Dari Kampus ke Jalanan: Suatu Tinjauan Atas Gerakan Mahasiswa Di Malaysia. Jurnal Ilmiah Mimbar Demokrasi, 13(1), 13-29.

Matulessy, Andik. (2005). Mahasiswa dan Gerakan Sosial. Surabaya: Srikandi.

Mumtaz, F. (2014). Membongkar Kubur Sugiarti Siswadi (Sebuah Kajian New Historicism). Doctoral dissertation, Tesis, Universitas Sanata Dharma

Murtini, M., Wiranta, W., & Prasojo, A. (2019). Fakta Sejarah dalam Novel-Novel Pandir Kelana. Jurnal Sastra Indonesia, 8(3), 203-210.

Mustafidah, Z. (2016). Gerakan Mahasiswa Dan Kebijakan Nkk/Bkk Tahun 1978–1983. Avatara, 4(1), 99-106.

Nugraha, Dipa. (2021). Perkembangan Sejarah dan Isu-Isu Terkini dalam Sastra Bandingan. Diglosia: Jurnal Kajian Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya 4(2): 163-176.

Nurgiyantoro, Burhan. (2013). Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Nugrahani, Farida. (2014). Metode Penelitian Kualitatif dalam Penelitian Pendidikan Bahasa. Surakarta: Cakra Books.

Sahliyah, C. (2017). Kajian New Historicism Novel Kubah Karya Ahmad Tohari. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra UPI, 17(1), 111-119.

Sartika, Y. D., & Hudaniah, H. (2018). Gaya Hidup Hedonis dan Intensi Korupsi pada Mahasiswa Pengurus Lembaga Intra Kampus. Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan, 6(2), 213-231.

Satari, D. & Aan Komariah. (2014). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Sita, F. N., Jamal, H. S., & Hartati, D. (2021). Kajian Sastra Bandingan Novel Salah Asuhan Dengan Novel Layla Majnun: Pendekatan Psikologi Sastra. Lingua Franca: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya, 5(2), 131-148.

Tehrani, Faisal. (2019). Lelaki yang Membunuh Kenangan. Yogyakarta: Bentang.

Umaya, Naza Maharani & Harjit. (2017). Penelitian Pembelajaran Sastra. Semarang: Universitas PGRI Semarang Press

Pamungkas, E. B., & Mandarani, V. (2021). Kemanusiaan dan Kearifan Sejarah dalam Pemikiran Pramoedya Ananta Toer (Kajian Historiografi). KAMBOTI: Jurnal Sosial dan Humaniora, 1(2), 166-172.

Prasetyo, Eko. (2015). Bangkitlah Gerakan Mahasiswa. Malang: Intrans Publishing.

Putra, Dimas. (2014). Identitas Mahasiswa. https://www.academia.edu/5173358/ Identitas_Mahasiswa. Diakses pada tanggal 30 Januari 2022.

Rahayu, S., Diah K., & Lailan S. (2022). Sociological Analysis of Literature in The Novel Negeri di Ujung Tanduk By Tere Liye. Lumbung Aksara: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 1(1): 1-5.

Ratna, Nyoman Kutha. (2015). Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Penulis.

Rodiah, I. (2020). New Historicism: Kajian Sejarah dalam Karya Imajinatif Ukhruj Minha Ya Mal’un Saddam Hussein. Jurnal Kajian Islam Interdisipliner, 4(2), 125-142.

Romli, F., dkk. (2016). Kuasa dan Autoriti Universiti Awam Menurut Undang-Undang: Isu Dan Prospek. UUM Press: Jurnal Undang-Undang Dan Tadbir Urus Sumber Manusia, 1(1), 127-146.

Utama, A. S., & Dewi, S. (2018). Pancasila sebagai Ideologi Bangsa Indonesia serta Perkembangan Ideologi Pancasila pada Masa Orde Lama, Orde Baru, dan Era Reformasi. Jurnal PPKn & Hukum, 13(1) 17-36.

Wang, D. J., & Soule, S. A. (2012). Social movement organizational collaboration: Networks of learning and the diffusion of protest tactics, 1960–1995. American Journal of Sociology, 117(6), 1674-1722.

Wanharr, Wenri. 2019. Lelaki di Tengah Hujan. Jakarta Selatan: Milestone.

Wellek, Rene & Austin Warren. 2016. Teori Kesusasteraan (Terj. Melani Budianto). Jakarta: Gramedia.

Weiss, M. L., & Aspinall, E. (Eds.). (2012). Student activism in Asia: Between protest and powerlessness. London: Minnesota Press.

Widayati, Sri. 2020. Buku Ajar Kajian Prosa Fiksi. Sulawesi Tenggara: LPPM Universitas Muhammadiyah Buton Press.

Wulandari, M. Putri & Heny Subandiyah. (2021). Kekuasaan dan Perlawanan Intelektual dalam Novel Lelaki di Tengah Hujan Karya Wenri Wanharr: Kajian Hegemoni Gramsci. Jurnal Mahasiswa., 1(1): 1-12.

Zanynu, M. A. (2019). Soeharto dan Gerakan 30 September (G30s) dalam Narasi Memori Media Berita Daring Indonesia. Inter Komunika: Jurnal Komunikasi, 4(1), 27-43.

##submission.downloads##

Diterbitkan

2024-09-07

Cara Mengutip

Wardani, D. O. K., Fitrah, Y., & Wilyanti, L. S. (2024). Perbandingan Bentuk Perlawanan Mahasiswa Pasca Kemerdekaan dalam Novel Lelaki di Tengah Hujan Karya Wenri Wanhar dengan Novel Lelaki yang Membunuh Kenangan Karya Faisal Tehrani. Kajian Linguistik Dan Sastra, 3(3), 246-259. https://doi.org/10.22437/kalistra.v3i3.30539

Terbitan

Bagian

Articles

Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama