ISLAM DAN BUDAYA (NILAI-NILAI ISLAM DALAM PROSES PERNIKAHAN MASYARAKAT BUGIS)
DOI:
https://doi.org/10.22437/titian.v2i1.5217Abstract
Masyarakat Bugis di Malangke sangat kental sifat kebersamaan dan rasa solidaritasnya, jika di suatu kampung ada yang melakukan acara perkawinan, maka semua masyarakat turun ikut andil agar acara tersebut berjalan dengan lancar tanpa ada halang rintangan. Di dalam proses pelamaran hanya diwakili oleh orang-orang yang dituakan bukan orang tuanya, dan bahasanya aga’ sindiran misalnya perempuan di ibaratkan bunga yang mekar di taman dan laki-lakinya sabagai kumbang yang menghampiri bunga tersebut. Kegiatan yang dibayangkan, bahkan dipercayai sebagai perwujudan ideal hubungan cinta antara dua individu dan telah menjadi urusan banyak orang atau institusi, mulai dari orang tua, keluarga besar, institusi agama sampai negara. Perkawinan tidak hanya menjadi aktivitas sosial saja tetapi juga memiliki nilai-nilai sakral. Perkawinan merupakan ikatan sosial atau ikatan perjanjian hukum antar pribadi yang membentuk hubungan kekerabatan dan yang merupakan suatu pranata dalam budaya setempat yang meresmikan hubungan pribadi. Dalam pernikahan masyarakat Bugis banyak nilai-nilai Islam diantara nilai kekerabatan, tolong menolong bahkan ada tentang mengingatkan kepada kejujuran dan Nabi Muhammad saw yang terdapat dalam mappaci. Masyarakat Bugis langsung mengajarkan dan membimbing kepada mempelai wanita tentang makna dan simbol yang terkandung dalam acara pernikahan masyarakat Bugis di Kecamatan Malangke Kabupaten Luwu Utara.
Downloads
Downloads
Published
Versions
- 2018-06-30 (1)
- 2018-06-30 (1)