‘Praat’ Sebagai Media Pembelajaran Ton Bahasa Mandarin Pada Tuturan Deklaratif Bahasa Mandarin: Fonetik Akustik

Authors

  • Sheyla Silvia Siregar Jakarta State Universyty
  • Sheyra Silvia Siregar Universitas Negeri Semarang

DOI:

https://doi.org/10.22437/titian.v7i2.27291

Keywords:

tuturan, interogatif, Mandarin, praat, fonetik, akustik

Abstract

The learning process is basically a communication process through interaction between teachers and students. In the communication process the message is conveyed by the communicator (teacher) to the recipient of the message or the so-called communicant (student). The use of digital media as learning has undergone significant development. The presence of digital media provides a variety of educational innovations, where conventional learning that is rigid and monotonous will be replaced by learning using digital media which is considered more practical, flexible, not limited by space and time. Learning media with digital technology cannot be denied as a sophisticated media or meet the novelty that is usually familiar to students. 'Praat' is one type of software that helps researchers to analyze sound. 'Praat' as one of the current innovations of foreign language learning media, especially Mandarin. This study is entitled 'This study aims to describe the frequency of interrogative speech in Mandarin native speakers and learners of basic Chinese, describe the interrogative utterances of native speakers and learners of basic Mandarin and describe the patterns of interrogative speech patterns in Mandarin native speakers and learners of basic Chinese. Data retrieval was done by recording the voice of interrogative Chinese speech by native speakers and basic Chinese learners. Respondents were then divided into two based on gender and ethnicity. The results of the recorded voice ton patterns that have been analyzed are then compared with native speakers. The students taken are foreign students of basic-intermediate Mandarin (Zhongji Shang). The theory used in this study is the ton theory of Mandarin by 'Chao Yuan Ren' and 'Praat'.

Abstrak

Proses pembelajaran pada dasarnya merupakan proses komunikasi melalui interaksi antara guru dengan murid. Dalam proses komunikasi pesan disampaikan olek pihak komunikator (pengajar) kepada penerima pesan atau yang disebut komunikan (peserta didik). Pemanfaatan media digital sebagai pembelajaran sudah mengalami pengembangan yang signifikan. Hadirnya media digital ini memberikan beragam inovasi pendidikan, dimana pembelajaran kovensional yang kaku dan monoton akan digantikan dengan pembelajaran mengunakan media digital yang dianggap lebih praktis, fleksibel, tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. Media pembelajaran dengan teknologi digital tidak dapat dipungkiri sebagai media yang canggih atau memenuhi kebaruan (novelty) yang biasanya akrab dengan peserta didik. ‘Praat’ merupakan salah satu jenis perangkat lunak yang membantu peneliti untuk menganalisis suara. ‘Praat’ sebagai salah satu inovasi masa kini media pembelajaran Bahasa asing khususnya Bahasa Mandarin. Penelitian ini berjudul ‘Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan frekuensi tuturan interogatif bahasa Mandarin penutur asli dan pemelajar bahasa Mandarin dasar, mendeskripsikan ton tuturan interogatif penutur asli dan pemelajar bahasa Mandarin dasar dan mendeskripsikan pola ton tuturan interogatif dalam bahasa Mandarin penutur asli dengan pembelajar bahasa Mandarin dasar. Pengambilan data dilakukan dengan cara merekam suara tuturan interogatif bahasa Mandarin oleh penutur asli dan pemelajar bahasa Mandarin dasar. Responden kemudian dibagi menjadi dua berdasarkan jenis kelamin dan  suku. Hasil rekaman pola ton suara yang telah dianalisis kemudian dibandingkan dengan penutur asli. Pemelajar yang diambil adalah pemelajar asing bahasa Mandarin dasar-menengah (Zhongji Shang). Teori yang digunakan dalampenelitian ini adalah teori ton bahasa Mandarin oleh ‘Chao Yuan Ren†dan ‘Praat’.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Chao, Yuenren. (1948). Mandarin Primer. Oxford: Oxford University Press.

Chao, Yuenren. (1968). A Grammar of Spoken Chinese. California: University of California Press.

Clark, John dan Collin Yallop. (1997). An Introduction to Phonetucs and Phonology, 2nd ed. Oxford: Blackwell Publishing.

Erwina, Emmy. (2014). Intonasi dan Durasi Dalam Tuturan Bahasa Melayu Langkat: Kajian Fonetik Akustik Eksperimental. Medan: Universitas Sumatera Utara.

Hana Nurul Hasanah. (2011). Analisis Kesalahan Tonal Pembelajar Bahasa Mandarin: Studi Kasus Di Sebuah Universitas Negeri di Jakarta. Jakarta: Universitas Indonesia.

Jalaluddin, Nor Hasimah. (1998). Asas Fonetik. Kuala Lumpur: Dewan Pustaka dan Bahasa.

Jin, Youjing. (2007). 普通è¯è¯­éŸ³. Beijing: Shangwu Yinshuguan.

Keraf, Gorys. (1982). Tata Bahasa Indonesia. Ende Flores: Nusa Indah.

Lapoliwa, Hans. (1988). Pengantar Fonologi: Fonetik. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Lass, Roger. Fonologi: Sebuah Pengantar Untuk Konsep-Konsep Dasar (terj). Cambridge: Cambridge University Press.

Lehiste, Ilse. (1979). Suprasegmentals. England: The M.I.T Press.

Muslich, Masnur. (2008). Fonologi Bahasa Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara.

Nan, Yang. (2006). 汉语åˆè¯¾æ•™å­¦æ³•. Beijing: Beijing Language and Culture University Press.

Parera, Jos Daniel. (1986). Linguistik Edukasional. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Wen. (2000). Han Yu Fa Yin Yu Jiu Yin. Beijing: Beijing Da Xue Chu Ban.

Yuan, Minxing. (2012). The Influence Of L1 On Learning Mandarin Tones. Shanghai: Shanghai University.

Downloads

Published

2023-12-01

How to Cite

Siregar, S. S., & Siregar, S. S. . (2023). ‘Praat’ Sebagai Media Pembelajaran Ton Bahasa Mandarin Pada Tuturan Deklaratif Bahasa Mandarin: Fonetik Akustik. Titian: Jurnal Ilmu Humaniora, 7(2), 215 -226. https://doi.org/10.22437/titian.v7i2.27291