Islam dan Ekslusi Dalam Budaya Rantau Masyarakat Bawean Abad ke- 20 Sampai Awal Abad ke- 21
Isi Artikel Utama
Abstrak
Kajian sejarah lokal mengenai masyarakat Bawean ini menganalisis mengenai faktor-faktor pembentuk budaya eksklusi masyarakat Bawean di perantauan. Penelitian menggunakan metode sejarah (heuristik, kritik, interpretasi, historiografi) berbasis studi pustaka dengan mengawali dari pertanyaan terbuka. Kemudian melakukan interpretasi dari literatur-literatur yang ada seperti kajian-kajian ilmiah pendahuluan tentang Bawean dan kemudian menarik interpretasi untuk menghasilkan jawaban berupa historiografi sejarah lokal. Penelitian ini menghasilkan simpulan bahwa faktor-faktor pembentuk budaya eksklusi masyarakat Bawean di daerah asal hingga perantauan didukung beragam faktor seperti budaya lokal, ketimpangan pendidikan hingga akses yang tidak merata terhadap pengetahuan dan nilai-nilai hidup. Simpulan ini merupakan bagian dari penulisan sejarah lokal Bawean yang menggabungkan penulisan sejarah lokal dengan sejarah kebudayaan.
Â
Kata kunci: Bawean, Budaya, Eksklusi,
Â
Unduhan
Rincian Artikel
![Creative Commons License](http://i.creativecommons.org/l/by-sa/4.0/88x31.png)
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.