KEMAMPUAN CLINICAL REASONING PADA UJIAN OSCE MAHASISWA KEDOKTERAN TAHUN KETIGA
DOI:
https://doi.org/10.22437/jmj.v5i2.4202Abstract
Abstract
Background: Clinical reasoning is one of the clinical skill competencies that must be owned by a doctor so it needs to be studied and tested. The OSCE is one method of assessment that can be used to assess the achievement of clinical reasoning. OSCE in the third year at Faculty of Medicine Islamic University of Indonesia (FM IUI) has been using clinical case OSCE so that can be used to assess clinical reasoning skill in addition to others clinical skills such as physical examination and clinical procedural skills. This study aimed to evaluate the clinical reasoning skills of students in the third year of the OSCE exam at FM IUI.
Method: The cross sectional study method was used in this study. OSCE test result semesters 5 and 6 of the academic year 2015/2016 collected. Clinical reasoning skills of students in OSCE obtained from the score of the diagnosis ability in clinical case OSCE station. The difference between clinical reasoning skill on each OSCE station and its correlation with the written test on the corresponding block were analyzed.
Result: There is differences between clinical reasoning skill in OSCE stations semester 5 and 6. There was no relationship between the score clinical reasoning skills at the OSCE with written test achievement on the corresponding block.
Conclusions: The clinical reasoning skills on the OSCE semesters 5 and 6 do not illustrate the clinical reasoning skills of third-year medical students in this study. This study supports the need for further development of the assessment of clinical reasoning skills on the OSCE for medical students.
Keywords : clinical reasoning, OSCE, medical student
Abstrak
Latar Belakang: Penalaran klinis atau clinical reasoning merupakan salah satu kompetensi keterampilan klinis yang harus dimiliki oleh seorang dokter sehingga perlu dipelajari dan diujikan. OSCE merupakan salah satu metode assessment yang dapat digunakan untuk menilai pencapaian clinical reasoning. OSCE pada tahun ketiga di FK UII telah menggunakan kasus klinis untuk dapat juga menilai clinical reasoning disamping keterampilan klinis yang lain seperti pemeriksaan fisik dan tindakan prosedural. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi kemampuan clinical reasoning mahasiswa kedokteran pada ujian OSCE tahun ketiga di FK UII.
Metode:Metode yang digunakan adalah cross sectional dari hasil ujian OSCE semester 5 dan 6 tahun akademik 2015/2016. Kemampuan clinical reasoning mahasiswa pada ujian OSCE didapatkan dari nilai kemampuan menegakkan diagnosis pada stasion OSCE yang berupa manajemen kasus klinis. Nilai OSCE direkap pada semua mahasiswa yang mengikuti ujian pada periode tersebut. Analisis dilakukan dengan melihat perbedaan kemampuan clinical reasoning antar station OSCE dan menilai korelasinya dengan ujian tulis pada blok yang bersesuain .
Hasil: Terdapat perbedaan kemampuan clinical reasoning antar stasion OSCE baik di semester ke 5 maupun ke 6. Tidak terdapat hubungan antara nilai kemampuan diagnosis pada ujian OSCE dengan pencapaian nilai ujian tulis blok yang berkaitan dengan konten OSCE yang diujikan.
Pembahasan: Kemampuan diagnosis pada ujian OSCE semester 5 dan 6 tidak menggambarkan kemampuan clinical reasoning mahasiswa tahun ketiga pada penelitian ini. Diperlukan evaluasi dan pengembangan lebih lanjut mengenai penilaian dan pencapaian kemampuan clinical reasoning pada ujian OSCE bagi mahasiswa kedokteran.
Kata kunci : clinical reasoning, OSCE, mahasiswa kedokteran