UJI AKTIVITAS ANTITUKAK RESIN JERNANG (Daemonoroph Draco) PADA TIKUS YANG DIINDUKSI ETANOL
Abstract
ABSTRACTBackground: Peptic ulcer is one of the health problems in the digestive tract which is characterized by burning and discomfort in the abdominal area. Dragon’s blood has been used by the Suku Anak Dalam (SAD) traditionally to treat wounds. This study aims to evaluate the bioactivity of dragon’s blood on the healing of peptic ulcers in white rats induced using absolute ethanol.
Methods: This study used 42 rats divided into six groups (7 rats per group), the normal control group, the positive control, the comparison was given omeprazole at a dose of 20 mg/kgBW, the treatment groups P1, P2 and P3 were given dragon’s blood at doses of 125, 250 and 500 mg/kgBW.
Result: Animals were induced using absolute ethanol 1 mL/200 gBW. The parameters determined were the ulcer index and the percentage of ulcer inhibition. Administration of dragon’s blood at a dose of 125-500 mg/kgBW in rats could significantly inhibit the formation of gastric ulcers induced by absolute ethanol (P<0.05). The ulcer index from normal control, positive control, comparison, P1, P2 and P3 were 2; 20.4; 10.4; 14.6; 13.2 and 11.6. While the percentage of ulcer inhibition, respectively, from the comparison, P1, P2 and P3 was 49.02 % 28.43 % 35.29 % and 43.13%.
Conclusion: The dose of dragon’s blood that gave the best activity was a dose of 500 mg/kgBW.
Key words: dragon’s blood, Daemonoroph draco, peptic ulcer, omeprazoleABSTRAK
Pendahuluan: Tukak lambung merupakan salah satu masalah kesehatan pada saluran pencernaan yang ditandai dengan rasa perih dan tidak nyaman pada daerah abdomenResin jernang telah dimanfaatkan oleh Suku Anak Dalam (SAD) secara tradisional untuk mengobati luka. Resin jernang diketahui juga mempunyai aktivitas sebagai antiinflamasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi bioaktivitas resin jernang terhadap penyembuhan tukak lambung pada tikus putih yang diinduksi menggunakan etanol absolut
Metode: Penelitian ini menggunakan 42 ekor tikus yang dibagi dalam enam kelompok (7 ekor tikus per kelompok), kelompok kontrol normal, kontrol positif , pembanding diberi omeprazole dosis 20 mg/kgBB, kelompok perlakuan P1, P2 dan P3 diberikan resin jernang dosis 125, 250 dan 500 mg/kgBB.
Hasil: Hewan diinduksi dengan menggunakan etanol absolut 1 mL/200 gBB. Parameter yang ditentukan adalah indeks tukak dan persentase inhibisi tukak Pemberian resin jernang dosis 125-500 mg/kgBB pada tikus dapat menghambat pembentukan tukak lambung yang diinduksi oleh etanol absolut dengan signifikan (P<0,05). Indeks tukak berturut turut dari kontrol normal, kontrol positif, pembanding, P1, P2 dan P3 adalah 2; 20,4; 10,4; 14,6;13,2 dan 11,6. Sedangkan persentase penghambatan tukak berturut turut dari pembanding, P1, P2 dan P3 adalah 49,02 % 28,43 % 35,29 % dan 43,13 %.
Kesimpulan: Dosis resin jernang yang memberikan aktivitas paling baik adalah dosis 500 mg/kgBB.
Kata kunci: resin jernang, Daemonoroph draco, tukak lambung, omeprazol