THE USE OF DEXAMETHASONE IN WOMEN WITH PRETERM PREMATURE RUPTURE OF MEMBRANES : AN EVIDENCE-BASED CASE REPORT
DOI:
https://doi.org/10.22437/jmj.v9i3.12230Abstract
Pendahuluan: Ketuban pecah dini (KPD) merupakan suatu kondisi pecahnya selaput ketuban sebelum adanya tanda awal persalinan. Kortikosteroid diberikan pada kehamilan dengan risiko tinggi kelahiran prematur untuk mempercepat pematangan paru. Ketuban pecah dini dapat meningkatkan risiko terjadinya infeksi, sehingga penggunaan deksametason pada kehamilan preterm dengan KPD untuk memberikan luaran kondisi bayi yang lebih baik masih diragukan.
Metode: Pencarian artikel sumber dilakukan melalui 4 database (Pubmed, EbscoHost, Cochrane dan Scopus), menggunakan kata kunci spesifik “Premature rupture of membranesâ€, “Preterm†dan “Dexamethasone†dengan menggunakan sinonim MeSH term dan digabungkan dengan metode Boolean. Kemudian, dilanjutkan dengan seleksi artikel dan telaah kritis.
Hasil: Didapatkan 3 studi yang terdiri dari (2 randomized controlled trial/RCT dan 1 quasi-randomized trial) yang memenuhi kriteria eligibilitas. Berdasarkan ketiga studi tersebut, ditemukan pemberian deksametason pada kehamilan preterm dengan KPD dapat menurunkan kejadian kematian janin/bayi pada 1 studi, menurunkan kejadian respiratory distress syndrome (RDS) pada 2 studi dan menurunkan kejadian perdarahan intracranial (IVH) pada 1 studi. Sementara itu, tidak ditemukan adanya perbedaan yang signifikan pada kejadian infeksi seperti NEC, sepsis neonatus, korioamnionitis dan sepsis antara kelompok deksametason dan kontrol pada 3 studi.
Kesimpulan: Pemberian deksametason dapat menurunkan risiko kejadian kematian janin/bayi, RDS, dan IVH, serta pemberian deksametason tidak terbukti meningkatkan risiko kejadian infeksi pada janin/bayi dan ibu.
Kata kunci: deksametason; kehamilan prematur; ketuban pecah dini; kortikosteroid