Variasi Leksikal Isolek Kecamatan Air Hitam Kabupaten Sarolangun

Authors

  • Rengki Afria Universitas Jambi
  • Julisah Izar Universitas Jambi
  • Mangatur Sinaga Universitas Riau
  • Fardinal Fardinal IAIN Kerinci
  • Yelnim Yelnim STIE Sakti Alam Kerinci
  • Lerisa Ramadhea Universitas Jambi

DOI:

https://doi.org/10.22437/kalistra.v3i1.30993

Keywords:

leksikal, variasi, dialektometri, dialek

Abstract

Topik penelitian ini adalah variasi leksikal di Kecamatan Air Hitam, Kabupaten Sarolangun. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan, menentukan perhitungan persentase menggunakan suatu metode yaitu metode dialektometri dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Pendektan kuantitatif melihat persentase variasi kebahasaan, sedangkan pendekatan kualitatif mendeskripsikan variasi leksikonnya. Dari penghitungan dialektometri jarak kosakata isolek tiga desa menunjukkan bahwa (1) antar isolek desa Lubuk kapayang dan isolek desa Baru dianggap tidak ada perbedaan, (2) antar isolek desa Baru dan isolek desa Semurung dianggap tidak ada perbedaan, dan (3) antar isolek desa Semurung dan isolek desa Lubukkapayang dianggap tidak ada perbedaan. Sementara itu, variasi leksikon dalam isolek tiga desa di Kecamatan Air Hitam tersebut dari 200 glos terdapat 38 glos yang bervariasi. Sedangkan jarak kosakata dari tiga TP tersebut adalah ILK – IB 13%, IB – IS 12,5%, dan IS – ILK 12% dengan keterangan tidak ada perbedaan.

Abstract

The topic of this research is lexical variation from three villages in Air Hitam District, Sarolangun Regency. This study aims to describe, determine the percentage calculation using a method that is the dialectometric method with quantitative and qualitative approaches. The quantitative approach looks at the percentage of linguistic variation, while the qualitative approach describes the variation of the lexicon. The dialectometry calculation of the vocabulary distance of the three villages isolates shows that (1) between the isolates of the Lubuk kapayang village and the isolates of the Baru village there is no difference, (2) between the isolates of the Baru village and the isolation of the Semurung village there is no difference, and (3) between the isolates of the village Semurung and isolek of Lubuk Kapayang village were considered as no difference. Meanwhile, the variation of the lexicon in the isolates of the three villages in the Air Hitam Subdistrict, out of 200 glosses, there were 38 variations. While the vocabulary distance of the three TPs is ILK-IB 13%, IB-IS 12.5%, and IS-ILK 12% with the description there is no difference.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Afria, R. (2017). Variasi dan Rekontruksi Fonologis Isolek Kerinci: Studi Dialektologi Diakronis di Kecamatan Bukitkerman. Genta Bahtera: Jurnal Ilmiah Kebahasaan, 3(1). 107 – 120. https://doi.org/10.47269/gb.v3i1.9

Afria, R. (2019). Variasi Leksikal Isolek Tiga Desa di Kecamatan Bukitkerman Kabupaten Kerinci: Kajian Dialektologi. Genta Bahtera: Jurnal Ilmiah Kebahasaan, 5(2), 88 – 108. https://doi.org/10.47269/gb.v5i2.73

Afria, R., & Lijawahirinisa, M.M. (2020). Variasi Fonologi dan Leksikal Dialek Merangin di Desa Bungotanjung, Kampunglimo dan Sungaijering Kecamatan Pangkalanjambu. Sirok Bastra: Jurnal Kebahasaan dan Kesastraan, 8(1), 77-88. https://doi.org/10.37671/sb.v8i1.197

Afria, R., Cintya, B., & Anggelina, F. (2022). Variasi Leksikal Isolek Gurun Tuo (IGT), Rangkiling (IR), dan Mandiangin (IM) di Kecamatan Mandiangin, Kabupaten Sarolangun. Mlangun: Jurnal Ilmiah Kebahasaan Dan Kesastraan, 19(2), 95–106. Retrieved from https://jurnalmlangun.kemdikbud.go.id/ojs2022/index.php/mlangun/article/view/16

Ayatrohaedi. (2002). Pedoman Praktis: Penelitian Dialektologi. Jakarta: Pusat Bahasa Departement Pendidikan Nasional.

Chaer, A., & Agustin, L. (2010). Sociolinguistic Introduction Early. Jakarta: Rineka Cipta.

Creswell, J. W. (2014). Research Design: Qualitatif, quantitative, and mixed method Approaches. Los Angeles: Sage Publications.

Harmedianti, H., Ernanda, E., & Afria, R. (2023). Variasi Leksikal Bahasa Kerinci Isolek Desa-desa di Kecamatan Depati Tujuh Kabupaten Kerinci: Kajian Dialektologi. Kalistra: Kajian Linguistik Dan Sastra, 1(3), 257-270. https://doi.org/10.22437/kalistra.v1i3.20307

Imansari, T., Ernanda, E., & Afria, R. (2023). Variasi Leksikal Bahasa Melayu Jambi di Kecamatan Taman Rajo dan Kecamatan Sekernan Kabupaten Muaro Jambi. Kalistra: Kajian Linguistik Dan Sastra, 1(3), 313-327. https://doi.org/10.22437/kalistra.v1i3.23278

Indrariani,E,A., & Ningrum,F,Y. (2017). Kajian Kontrastif: Dialek Bahasa Jawa Pesisir Dan Pegunungan Di Kabupaten Pemalang. Jurnal Bahasa Lingua Scientia 9(2):348-354

Mahsun. (1995). Dialektologi Diakronis: Sebuah Pengantar. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Mahsun. (2012). Metode Penelitian Bahasa. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Nadra., & Reniwati. (2009). Dialektologi Teori dan Metode. Yogyakarta:Elmatera Publishing.

Sapantri,R,I. (2013). Review buku dialektologi sebuah pengantar oleh Ayat Rohaedi. Yogyakarta

Syahrir, E. (2017). variasi leksikal tiga isolek dalam keluarga bahasa melayu riau. jurnal madah, 8(2):195-210.

Downloads

Published

2024-01-06

How to Cite

Afria, R., Izar, J., Sinaga, M., Fardinal, F., Yelnim, Y., & Ramadhea, L. (2024). Variasi Leksikal Isolek Kecamatan Air Hitam Kabupaten Sarolangun. Kajian Linguistik Dan Sastra, 3(1), 89-98. https://doi.org/10.22437/kalistra.v3i1.30993

Most read articles by the same author(s)

<< < 1 2 3 > >>