Inklusi dan Eksklusi Aktor Sosial dalam Film Filosofi Kopi: 3 Ben & Jody Karya Angga Dwimas Sangsoko: Pendekatan Theo Van Leeuwen
DOI:
https://doi.org/10.22437/kalistra.v3i3.30729Keywords:
inklusi, eksklusi, konflik, agraria, analisis wacana kritis, aktor sosialAbstract
This research aims to describe the forms of inclusion and exclusion of social actors in the film Filosofi Kopi: 3 Ben & Jody by Angga Dwimas Sangsoko usingTheo van Leeuwen’s critical disourse analysis approach. This research uses a qualitative approach using descriptive methods. The author obtained the data sources in this research from several internet platforms such as Netflix which can be accessed online. The results of this research show that there are 36 inclusions in the form of differentiation, objectivation, abstraction, nomination, categorization, assimilation, individualization, association, dissociation and 1 form of exclusion in the form of using passive constructions and no form of using nominalization constructions. Through this analysis, it was found that in the story of the film “Filosofi Kopi 3: Ben & Jody”, it shows more about the identity of social actors and shows how marginalized groups such as farmers experience oppression that they should not have, while the actors who is the main actor is the company not shown. The producer favors actors helping farmers to fight for their customary land by showing unpleasant acts such as oppression and forced labor. This can be seen from the large amount of inclusion data obtained by showing actors playing the role of victim.
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripiskan bentuk-bentuk Inklusi dan Eksklusi aktor sosial dalam film Filosofi Kopi 3: Ben & Jody karya Angga Dwimas Sangsoko menggunakan Pendekatan analisis wacana kritis milik Theo van Leeuwen. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Sumber data yang ada di dalam penelitian ini penulis peroleh dari beberapa platform internet seperti Netflix yang dapat di akses secara online. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat sebanyak 36 inklusi dalam bentuk diferensiasi, objektivasi, abstraksi, nominasi, kategorisasi, asimilasi, individualisasi, asosiasi, disosiasi dan 1 bentuk eksklusi dalam bentuk penggunaan kontruksi pasif serta tidak ada bentuk penggunaan kontruksi nominalisasi. Melalui analisis tersebut, ditemukanlah pandangan bahwa dalam tuturan film “Filosofi Kopi3: Ben & Jody” ini, lebih banyak menampilkan bagaimana identitas aktor sosial dan memperlihatkan bagaimana kaum marginal seperti petani mendapatkan penindasan yang seharusnya tidak mereka dapatkan, sedangkan aktor yang menjadi pelaku utama yaitu perusahaan tidak diperlihatkan. Sang produser lebih memihak para aktor membantu para petani untuk memperjuangkan tanah ulayatnya dengan menampilkan perbuatan-perbuatan tidak menyenangkan seperti penindasan, dan kerja paksa, ini dapat dilihat dari banyaknya data inklusi yang diperoleh dengan menampilkan para aktor yang berperan sebagai korban.
Downloads
References
Bahari, S. (2004). Konflik Agraria Di Wilayah Perkebunan: Rantai Sejarah Yang Tak Berujung. Jurnal Analisis Sosial, 9 (1).
Darma, A. (2009). Analisis Wacana Kritis, Bandung: Yayasan Widya berkerjasama dengan Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra UPI.
Ernanda, E. (2023). Challenging the patriarchal culture; Feminist critical discourse analysis of the Indonesian environmental heroines," Wacana, Journal of the Humanities of Indonesia: 24(1). https://scholarhub.ui.ac.id/wacana/vol24/iss1/4
Ernanda, E. (2023). Positive Discourse Analysis of the Presidential Rhetoric at the G20 Summit 2022 in Bali, Indonesia. Eralingua: Jurnal Pendidikan Bahasa Asing dan Sastra 7(2). https://doi.org/10.26858/eralingua.v7i2.44119
Fairclough, N. (1989). Language and power. New York: Addison WesleyLongman.
Fairclough, N. (2003). Analysing discourse – textual analysis for social research. London: Routledge.
Fauzan, U. (2014). Analisis wacana kritis dari model Fairclough himgga Mills. Jurnal Pendidikan, 6(1), 1-15. https://media.neliti.com
Goziyah. (2019). Film sebagai media pembelajaran wacana bahasa indonesia (penelitian analisis wacana kritis pada film Rudy Habibie). Diksa: Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, 43–47. https://doi.org/10.33369/diksa.v5i2.9914
Hartley, J. (2010). Communication, Culture, and Media Studies: Konsep Kunci. Yogyakarta: Jalasutra.
Illahi, P. W., Ernanda, E., & Triandana, A. (2023). Nominalisasi pada Film Dokumenter The Bird Dancer Karya Elemental Production: Kajian Analisis Wacana Kritis Theo Van Leeuwen. Kajian Linguistik Dan Sastra, 2(2), 106-113. https://doi.org/10.22437/kalistra.v2i2.23183
Imron, A. (2015). Agrarian disputes resolution through antinomy of values methodology in law enforcement. Jurnal Komisi Yudisial. 229–249. https://jurnal.komisiyudisial.go.id
Johnstone, B. (2002). Discourse analysis. Oxford: Blackwell Publishers.
Julieta, P. (2015). Analisis Penyelesaian Konflik Agraria Di Kabupaten Tanjung Jabung Timur Provinsi Jambi. http://eprints.ipdn.ac.id/9057/1/Putri_Julieta_29.0365_Analisis_Penyelesaian_Konflik_Agraria_di_Kabupaten_Tanjung_Jabung_Timur_Provinsi_Jambi
Kamiyatein. (2021). Wacana Konflik Agraria dalam Film Dokumenter The Mahusez: Kajian Analisis Wacana Kritis Norman Fairclough. Skripsi. Universitas Jambi.
Kridalaksana, H. (2008). Kamus linguistik. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Leeuwen, T. V. (2008). Discourse and practice: New tools for critical disource analysis. New York: Oxford University Press.
Leeuwen, T. V. (2008). Wacana dan praktek: Alat Baru untuk Analisis Wacana Kritis. Pers Universitas Oxford.
Maingueneau, D. (1998). Analyser Les Textes de Communication. Paris: Dunod.
Melinda, S., Fathurohman, I., & Ristiyani. (2020). Analisis Wacana Kritis pada podcast “Kita Yang Bodoh Atau Sekolah Yang Bodoh”. Jurnal Universitas Muria Kudus, 7(2), 175-184. http://e-journalis.unmul.ac.id/index.php/CALLS/article/view/6183/3954
Noviantika, T. (2023). Hak Atas Pembangunan: Refleksi dan Konflik Agraria Rempang dan Proyek Strategis Nasional (PSN). Fakultas Hukum-Universitas Gajah Mada.
Raja, N.Z. (2019). Analisis Peran Pemerintah Daerah dalam Penyelesaian Konflik Agraria (Studi Kasus Konflik PT.PP. London Sumatra dengan Masyarakat di Kabupten Bulukumba. Jurnal Ilmu Pemerintahan. 12(1):53-66
Renkema. (1993). Discourse Studies An Introductory Tekxbook. Amsterdam: John Benjamin Publishing.
Sahid, A. A. (2020). Politik representasi islam dalam film 212 the power of love. JWP (Jurnal Wacana Politik), 5(1), 26. https://doi.org/10.24198/jwp.v5i1.26475
Soetandyo, W. (2001). Fenomena cq Realitas Sosial sebagai Objek Kajian Ilmu (Sains) Sosial. Dalam Burhan Bungin (ed). Metode Penelitian Kualitatif. Aktualisasi Metodologi ke arah Ragam Varian Kontemporer. Divisi Buku Perguruan Tinggi. PT Raja Grafindo Persada. H. 18.
Sriyana, D & Al Jumroh, S.F. (2020). Rekontruksi Realita Dalam Film Miracle In The Cell Number 7 (Pendekatan Mimetik). Jurnal Frasa: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol. 1 No.2.
Widiatmoko, W. (2015). Analisis Kohesi dan Koherensi Wacana Berita Rubrik Nasional di Majalah Online Detik. Jurnal Sastra Indonesia, 4(1), 23-33.
Yanti, N. D., Putrayasa, I. B., & Artika, I. (2019). Analisis Wacana Kritis Teun A. Van Dijk pada teks pidato kalim kemenangan pilpres 2019. Jurnal ilmiah pendidikan dan pembelajaran, 3(3), 356-362. https://ejournal.undiksha.ac.id
Zakie & Mukmin. (2016). Konflik agraria yang tak pernah reda. Jurnal legality. 24(1). https://ejournal.umm.ac.id
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Hesti Juliana Wati, Ernanda Ernanda, Yoga Mestika Putra
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Kalistra: Kajian Linguistik dan Sastra is licensed under Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish their manuscripts in Kajian Linguistik dan Sastra agree to the following terms:
1. The copyright in each article belongs to the author.
2. The author acknowledges that Kajian Linguistik dan Sastra reserves the right to be the first to publish under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License (Attribution 4.0 International CC BY-SA 4.0).
3. Authors may submit articles separately, arranging for non-exclusive distribution of manuscripts that have been published in this journal to other versions (e.g., delivery to the author's institutional repository, publication into a book, etc.), acknowledging that the manuscript has been first published in Kajian Linguistik dan Sastra.