IDENTIFIKASI STRUKTUR PATAHAN DI KABUPATEN PANGANDARAN DAN SEKITARNYA BERDASARKAN DATA ANOMALI MAGNETIK
DOI:
https://doi.org/10.22437/jop.v9i3.34121Keywords:
Anomali magnetik, First Horizontal Derivative, Second Vertical Derivative, PatahanAbstract
Kabupaten Pangandaran dan sekitarnya berada di Provinsi Jawa Barat bagian selatan, dan merupakan daerah rawan gempa bumi. Hal ini disebabkan karena daerah tersebut terdapat banyak patahan (sesar) dan berada di atas formasi geologi yang relatif muda. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi struktur patahan di Kabupaten Pangandaran dan sekitarnya berdasarkan data anomali magnetik. Data yang digunakan dalam penelitian diperoleh dari hasil digitasi lembar anomali magnetik yang berasal dari Pusat Survei Geologi, Bandung. Keberadaan sesar diidentifikasi menggunakan dua filter analisis derivatif, yaitu First Horizontal Derivative (FHD) dan Second Vertical Derivative (SVD). Hasil penelitian menunjukkan bahwa anomali magnetik reduksi ke kutub sebesar -646,3 nT hingga 780,1 nT dan anomali magnetik residual sebesar -723,3 nT hingga 542,4 nT. Hasil interpretasi menunjukkan struktur geologi bawah permukaan pada sayatan A-A’ terdapat dua sesar normal dan struktur lipatan antiklin, pada sayatan B-B’ terdapat empat sesar normal dan satu sesar naik, pada sayatan C-C’ terdapat tiga sesar normal dan satu sesar naik, dan pada sayatan D-D’ terdapat dua sesar normal, tiga sesar naik, serta struktur lipatan berupa antiklin dan sinklin.
Downloads
References
Astuti, S., Usman, I., & Abdin. (2023). Studi Kajian Literatur: Struktur Bawah Permukaan Menggunakan Metode Magnetik di Beberapa Daerah Indonesia. Einstein’s: Research Journal of Applied Physics, 1(2), 48–58.
Hamilton, W., Lujan, M., & Peck, D. L. (1979). Tectonics of the Indonesian Region. US Govt. Printing Office.
Marjiyono, M., Soehaimi, A., & Kamawan. (2008). Identifikasi Sesar Aktif Daerah Cekungan Bandung Dengan Data Citra Landsat dan Kegempaan. Jurnal Sumber Daya Geologi, 18, 81–88.
Maulana, A. (2013). Pemodelan 3D Magnetik Menggunakan Mag3D untuk Identifikasi Sebaran Bijih Besi di Daerah “RAM-UNILA.” 1(1), 25-33.
Muzhaffar, D. S., Nurwidyanto, M. I., & Harmoko, U. (2016). Interpretasi Struktur Bawah Permukaan Menggunakan Metode Magnetik (Daerah Sekitar Sungai Oyo Yogyakarta). Youngster Physics Journal, 5(4), 245–250.
Nurhidayah, A., Wahyono, S. C., & Siregar, S. S. (2019). Interpretasi Bawah Permukaan Daerah Penambangan Batuan Andesit Awang Bangkal Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan Menggunakan Metode Magnetik. Jurnal Fisika Flux, 16(2), 117.
Saputra, S. R., Putra, Y. S., Suteja, A., & Muhardi, M. (2020). Pemodelan Inversi 3D Daerah Panas Bumi Berbasis Data Anomali Magnetik di Kota Agung dan Sekitarnya, Provinsi Lampung. Prisma Fisika, 8(1), 71–78.
Sehah, S., Raharjo, S. A., & Prasetyo, C. A. (2015). Interpertasi Model Anomali Magnetik Bawah Permukaan Di Area Pertambangan Emas Rakyat Desa Cihonje, Kecamatan Gumelar, Kabupaten Banyumas. Berkala Fisika, 18(2), 51–58.
Simandjuntak, T. O., & Surono. (1992). Peta Geologi Lembar Pangandaran, Jawa. Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi.
Solihin, C., Taufik, A., Muhamad, F. H., & Denya, R. (2017). Studi Geofisika Untuk Menentukan Batas Formasi Jampang dan Formasi Ciletuh di Kawasan Geopark Ciletuh. Wahana Fisika, 2(2), 31–41.
Suteja, A., Hadibroto, H., ulandari, B., & Garniwa, A. (2020). Peta Anomali Magnet Lembar Pangandaran. Pusat Survei Geologi.
Syaripudin, S., Arman, Y., & Muhardi. (2021). Sebaran Mineral Logam Bijih Besi Berdasarkan Anomali Magnetik Daerah Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut. Prisma Fisika, 9(3), 276–283.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Fatina Adiltha, Muhardi Muhardi, Radhitya Perdhana
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
