APLIKASI METODE VLF (VERY LOW FREQUENCY) DAN METODE RESISTIVITAS UNTUK ESTIMASI SEBARAN LAVA BASALT BERSTRUKTUR BANTAL DI DAERAH WATUADEG KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA
DOI:
https://doi.org/10.22437/jop.v7i2.18211Keywords:
lava basalt berstruktur bantal, very low frequency, NA-MEMD, resistivitasAbstract
Penelitian tentang estimasi sebaran lava basalt berstruktur bantal telah di lakukan di daerah Watuadeg Kecamatan Berbah Kabupaten Sleman D.I. Yogyakarta dengan menggunakan metode VLF (Very Low Frequency) dan metode resistivitas untuk mengetahui variasi nilai rapat arus ekuivalen dan resistivitas bawah permukaan, serta arah penyebaran lava bantal. Pengukuran metode VLF sebanyak 5 lintasan yang berarah Barat – Timur dan 3 lintasan berarah Utara – Selatan. Pengukuran metode resistivitas sebanyak 9 titik dengan setengah panjang bentangan (AB/2) adalah 200 meter dalam area pengukuran 2 km2. Hasil pengolahan data resistivitas menunjukkan nilai variasi resistivitas bawah permukaan adalah 10,9 Ωm– 109  Wm yang diidentifikasi sebagai resistivitas soil, 32,3 Ωm – 122 Ωm diindikasikan sebagai resistivitas tuf, 286 Ωm – 888 Ωm diidentifikasi sebagai resistivitas lava bantal, 112 Ωm – 167 Ωm diidentifikasi sebagai resistivitas aglomerat dan 2,72 Ωm – 36,2 Ωm diindikasikan sebagai resistivitas lempung. Nilai rapat arus ekuivalen (RAE) di daerah Watuadeg bervariasi antara 60 % - 240 %. Berdasarkan hasil korelasi antar penampang RAE dengan penampang korelasi resistivitas diperkirakan bahwa sebaran lava basalt berstruktur bantal di daerah Watuadeg bersumber dari bukit yang terletak di sebelah Barat kali Opak dengan arah sebarannya menerus ke arah Selatan.
Downloads
References
Astuti, B.S., Rahardjo, W., Listyani, R.A., dan Husein, S.. 2009. Morfogenesa Bukit - bukit inlier antara Watuadeg hingga Pengklik, Daerah Berbah, Sleman Yogyakarta, Prosiding Workshop Geologi Pegunungan Selatan 2007, Badan Geologi, Pusat Survei Geologi, Bandung.
Bisri, Mohammad, 1991, Aliran Air Tanah Malang, Fakultas Teknik Universitas Brawijaya, Malang.
Bronto, S., Misdiyanta, P., dan Hartono, H.G., 1994. Penyelidikan awal lava bantal Watuadeg, Bayat dan Karangsambung, Jawa Tengah. Prosiding Seminar Geologi dan Geotektonik Pulau Jawa, sejak akhir Mesozoik hingga Kuarter, Jur. Teknik Geologi, FT-UGM, Februari, Yogyakarta, 123-30.
Hartono, G., dan Bronto, S., 2009, Lapangan Gunung Api Tersier Daerah Berbah Sleman - Imogiri Bantul, Yogyakarta, Proceedings International Conference on Earth Science and Technology, 1, UGM, Yogyakarta
Huang, N.E., Shen, Z., Long, S. R., Wu, M.C., Shih, H.H., Zheng, Q., Yen, N.C., Tung, C.C., and Liu, H. H., 1998. The Empirical Mode Decomposition and The Hilbert Spectrum for Non Linear and Non-stationary Time Series Analysis. Proceeding. R.Soc.A: Math.Phys.Eng.Sci. 454, 903–995.
Karous, M. and Hjelt, S.E., 1983. Linear Filtering of Dip-Angle Measurements, Geophysical Prospecting 31, 782-794.
Rehman, N., and Mandic, D.P., 2010, Multivariate Empirical Mode Decomposition. Proc. R. Soc. A: Math. Phys. Eng. Sci. 446,1291–1302.
Telford, W.M., Geldart, L.P. and Sheriff, R.E., 1990, Applied Geophysics, 2nd edition, Cambridge University Press, UK.
Van Bemmelen, R.W., 1949, The Geology of Indonesia. Govt. Printing Office, Nijhoff, The Hague, Nederland.
Winarti dan Hartono, G.H,. 2015. Identifikasi Batuan Gunung Api Purba di Pegunungan Selatan Yogyakarta Bagian Barat Berdasarkan Pengukuran Geolistrik. Eksplorium. Volume 36 No. 1, Mei 2015: 57–70, ISSN 0854 – 1418.