Pengaruh Jarak Emisi Terhadap Keanekaragaman Lichen Sebagai Bioindikator Kualitas Udara
Keywords:
lichen, bioindikator, jarak, emisiAbstract
Salah satu organisme yang dapat digunakan sebagai bioindikator pencemaran udara yaitu tumbuhan lichen. Penelitian ini berlokasi di Hutan Gerbang Universitas Jambi, Taman Rajo Mudo Kota Jambi dan Hutan Pinus Pall 10 Kota Jambi. Penelitian bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman serta pengaruh jarak emisi terhadap keanekaragaman lichen sebagai bioindikator kualitas udara. Populasi penelitian adalah pohon yang masuk dalam petak kuadrat, yaitu 10m x 10m setinggi 100cm dari permukaan tanah. Sampel dalam penelitian adalah lichen yang ada pada pohon diambil koloni lichen dengan membuat 3 plot berukuran 10cm x 10cm. Setiap lichen yang ditemukan pada petak kuadrat akan didata, difoto, diukur diameternya dan diukur faktor lingkungannya berupa suhu udara, kelembaban udara, dan kecepatan angin. Hasil penelitian menunjukkan nilai indeks keanekaragaman lichen yang didapatkan mengalami peningkatan dari Transek 1, Transek 2, hingga Transek 3. Pada lokasi Gerbang Universitas Jambi memiliki tingkat keanekaragaman jenis lichen pada H’ Transek 1 sebesar 1,450, pada H’ Transek 2 sebesar 1,647, dan H’ Transek 3 sebesar 1,797, lokasi Taman Rajo Mudo pada H’ Transek 1 sebesar 1,093, H’ Transek 2 sebesar 1,154, dan H’ Transek 3 sebesar 1,185, dan lokasi Hutan Pinus pada H’ Transek 1 sebesar 0,794, H’ Transek 2 sebesar 1,020, dan H’ Transek 3 sebesar 1,389.
Downloads
References
Andani, M. & Lisa Utami. 2019. Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Learning Cycle 7E terhadap Keterampilan Proses Sains Peserta didik pada Materi Koloid di SMA Negeri 10 Pekanbaru. Journal of Natural Science and Integration. 2(1) : 54-75.
Anis, M. (2018) „Faktor Budaya dan Alih Teknologi pada Industri Batik Dalam Kerangka Ergonomi Makro‟, Seminar Nasional IENACO, pp. 106–110. Available at: http://publikasiilmiah.ums.ac.id/handle/11617/9765.
Ambar T. Sulistiyani dan Rosidah. 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia. Cetakan. Pertama. Penerbit Graha Ilmu. Yogyakarta.
Asih, S. M., Jumari, and Murningsih. 2013. Keanekaragaman Jenis Lichenes Epifit Pada Hutan Kopi Dan Hutan Campuran Di Nglimut Gonoharjo Kendal. Jurnal Biologi, 2(2), 27–36.
Attanayaka, A.N.P.M. dan Wijeyaratne, S.C. 2013. Corticolous Lichen Diversity, A Potential Indicator For Monitoring Air Pollution In Tropics. Foundation Sri Lanka 41 (2): 131-140.
Badan Pusat Statistik Provinsi Jambi. 2020. Jumlah Kendaraan Bermotor Provinsi Jambi. Jambi. Badan Pusat Statistik.
Boccardi R., (2002), Biodiversity of Epiphytic Lichens and Air Pollution in the Town of Siena (Central Italy. Environmental Pollution).
Chandra, T., & Priyono, P. (2015). The Influence of Leadership Styles, Work Environment and Job Satisfaction of Employee Performance—Studies in the School of SMPN 10 Surabaya. International Education Studies, 9(1), 131– 140.
Conti ME, Cecchetti G., 2000. Biological monitoring: lichens as bioindicators of air pollution assessment – a review. Environmentall Pollution 114 : 47-492.
Fandani, Septian Theo. 2018. Tingkat Pencemaran Udara di Desa Silo dan Desa Pace, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember dengan Menggunakan Lichen sebagai Bioindikator. Jember: Universitas Jember.
Gauslaa, Y., and Solhaug, K. A. 1999. High-light damage in air-dry thalli of the old forest lichen Lobaria pulmonaria-interactions of irradiance, exposure duration and high temperature. Journal of Experimental Botany, 50(334), 697–705. https://doi.org/10.1093/jexbot/50.334.697.
Ihrom, A. 2015. Biomonitoring Pencemaran Udara Menggunakan Bioindikator Lichenes di Kota Madiun. Florea Volume 2 no. 2.
Jasimatika. 2019. Keanekaragaman Lichenes Di Kawasan Geothermal Kecamatan Wih Pesam Kabupaten Bener Meriah Sebagai Referensi Mata Kuliah Mikologi.
Laksono, Agung.2016. Identifikasi Jenis Lichen Sebagai Bioindikator Kualitas Udara di Kampus Institut Agama Islam Negeri Raden Intan Lampung. Skripsi. Lampung : Institut Raden Intan.
Mulyadi. 2017.Sistem Akuntansi. Edisi Keempat. Jakarta: Salemba Empat.
Pratiwi, D.A, (2006), Biologi SMA Kelas XI, Erlangga ; Jakarta.
Safiratul Fithri, 2017. Keanekaragaman Lichen Di Brayeun Kecamatan Leupung Aceh Besar Sebagai Referensi Mata Kuliah Mikologi. Banda Aceh. Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Darussalam.
Sastrawijaya. 1991. Pencemaran Lingkungan. Bandung : Rhineka Cipta. Jakarta.
Setiadi, 2005. Bertanam Anggur, Jakarta : Penebar Swadaya. Jakarta.
Sudrajat, Wendi., Tri Rima Setyawati., Mukarlina., (2013), Keanekaragaman Lichen Corticolous pada Tiga Jalur Hijau di Kabupaten Kubu Raya, Jurnal Protobiont 2 (2) : 75 -79.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2022 Copyright (c) 2022 Putra Fajar Erlangga, Febri Juita Anggraini, Zuli Rodhiyah
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).