Pengaruh Jarak Emisi Terhadap Keanekaragaman Lichen Sebagai Bioindikator Kualitas Udara

Authors

  • Putra Fajar Erlangga Teknik Lingkungan, Universitas Jambi, Jambi, Indonesia
  • Febri Juita Anggraini Teknik Lingkungan, Universitas Jambi, Jambi, Indonesia
  • Zuli Rodhiyah Teknik Lingkungan, Universitas Jambi, Jambi, Indonesia

Keywords:

lichen, bioindikator, jarak, emisi

Abstract

Salah satu organisme yang dapat digunakan sebagai bioindikator pencemaran udara yaitu tumbuhan lichen. Penelitian ini berlokasi di Hutan Gerbang Universitas Jambi, Taman Rajo Mudo Kota Jambi dan Hutan Pinus Pall 10 Kota Jambi. Penelitian bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman serta pengaruh jarak emisi terhadap keanekaragaman lichen sebagai bioindikator kualitas udara. Populasi penelitian adalah pohon yang masuk dalam petak kuadrat, yaitu 10m x 10m setinggi 100cm dari permukaan tanah. Sampel dalam penelitian adalah lichen yang ada pada pohon diambil koloni lichen dengan membuat 3 plot berukuran 10cm x 10cm. Setiap lichen yang ditemukan pada petak kuadrat akan didata, difoto, diukur diameternya dan diukur faktor lingkungannya berupa suhu udara, kelembaban udara, dan kecepatan angin. Hasil penelitian menunjukkan nilai indeks keanekaragaman lichen yang didapatkan mengalami peningkatan dari Transek 1, Transek 2, hingga Transek 3. Pada lokasi Gerbang Universitas Jambi memiliki tingkat keanekaragaman jenis lichen pada H’ Transek 1 sebesar 1,450, pada H’ Transek 2 sebesar 1,647, dan H’ Transek 3 sebesar 1,797, lokasi Taman Rajo Mudo pada H’ Transek 1 sebesar 1,093, H’ Transek 2 sebesar 1,154, dan H’ Transek 3 sebesar 1,185, dan lokasi Hutan Pinus pada H’ Transek 1 sebesar 0,794, H’ Transek 2 sebesar 1,020, dan H’ Transek 3 sebesar 1,389.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Andani, M. & Lisa Utami. 2019. Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Learning Cycle 7E terhadap Keterampilan Proses Sains Peserta didik pada Materi Koloid di SMA Negeri 10 Pekanbaru. Journal of Natural Science and Integration. 2(1) : 54-75.

Anis, M. (2018) „Faktor Budaya dan Alih Teknologi pada Industri Batik Dalam Kerangka Ergonomi Makro‟, Seminar Nasional IENACO, pp. 106–110. Available at: http://publikasiilmiah.ums.ac.id/handle/11617/9765.

Ambar T. Sulistiyani dan Rosidah. 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia. Cetakan. Pertama. Penerbit Graha Ilmu. Yogyakarta.

Asih, S. M., Jumari, and Murningsih. 2013. Keanekaragaman Jenis Lichenes Epifit Pada Hutan Kopi Dan Hutan Campuran Di Nglimut Gonoharjo Kendal. Jurnal Biologi, 2(2), 27–36.

Attanayaka, A.N.P.M. dan Wijeyaratne, S.C. 2013. Corticolous Lichen Diversity, A Potential Indicator For Monitoring Air Pollution In Tropics. Foundation Sri Lanka 41 (2): 131-140.

Badan Pusat Statistik Provinsi Jambi. 2020. Jumlah Kendaraan Bermotor Provinsi Jambi. Jambi. Badan Pusat Statistik.

Boccardi R., (2002), Biodiversity of Epiphytic Lichens and Air Pollution in the Town of Siena (Central Italy. Environmental Pollution).

Chandra, T., & Priyono, P. (2015). The Influence of Leadership Styles, Work Environment and Job Satisfaction of Employee Performance—Studies in the School of SMPN 10 Surabaya. International Education Studies, 9(1), 131– 140.

Conti ME, Cecchetti G., 2000. Biological monitoring: lichens as bioindicators of air pollution assessment – a review. Environmentall Pollution 114 : 47-492.

Fandani, Septian Theo. 2018. Tingkat Pencemaran Udara di Desa Silo dan Desa Pace, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember dengan Menggunakan Lichen sebagai Bioindikator. Jember: Universitas Jember.

Gauslaa, Y., and Solhaug, K. A. 1999. High-light damage in air-dry thalli of the old forest lichen Lobaria pulmonaria-interactions of irradiance, exposure duration and high temperature. Journal of Experimental Botany, 50(334), 697–705. https://doi.org/10.1093/jexbot/50.334.697.

Ihrom, A. 2015. Biomonitoring Pencemaran Udara Menggunakan Bioindikator Lichenes di Kota Madiun. Florea Volume 2 no. 2.

Jasimatika. 2019. Keanekaragaman Lichenes Di Kawasan Geothermal Kecamatan Wih Pesam Kabupaten Bener Meriah Sebagai Referensi Mata Kuliah Mikologi.

Laksono, Agung.2016. Identifikasi Jenis Lichen Sebagai Bioindikator Kualitas Udara di Kampus Institut Agama Islam Negeri Raden Intan Lampung. Skripsi. Lampung : Institut Raden Intan.

Mulyadi. 2017.Sistem Akuntansi. Edisi Keempat. Jakarta: Salemba Empat.

Pratiwi, D.A, (2006), Biologi SMA Kelas XI, Erlangga ; Jakarta.

Safiratul Fithri, 2017. Keanekaragaman Lichen Di Brayeun Kecamatan Leupung Aceh Besar Sebagai Referensi Mata Kuliah Mikologi. Banda Aceh. Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Darussalam.

Sastrawijaya. 1991. Pencemaran Lingkungan. Bandung : Rhineka Cipta. Jakarta.

Setiadi, 2005. Bertanam Anggur, Jakarta : Penebar Swadaya. Jakarta.

Sudrajat, Wendi., Tri Rima Setyawati., Mukarlina., (2013), Keanekaragaman Lichen Corticolous pada Tiga Jalur Hijau di Kabupaten Kubu Raya, Jurnal Protobiont 2 (2) : 75 -79.

Downloads

Published

2022-09-30

How to Cite

Erlangga, P. F. ., Anggraini, F. J. ., & Rodhiyah, Z. . (2022). Pengaruh Jarak Emisi Terhadap Keanekaragaman Lichen Sebagai Bioindikator Kualitas Udara. Jurnal Engineering, 4(2), 55-64. Retrieved from https://online-journal.unja.ac.id/JurnalEngineering/article/view/20851