Sekuestrasi Karbon Beberapa Jenis Vegetasi Sebagai Basis Pengembangan Hutan Kota Jambi
DOI:
https://doi.org/10.22437/jiituj.v3i2.8194Abstract
Ketersediaan ruang terbuka hijau (RTH) di perkotaan sangat penting untuk menanggulangi dampak pemanasan global yang menjadi isu penting saat ini, terutama dalam menurunkan kadar gas CO2 sebagai hasil pembakaran bahan bakar fosil dari kenderaan bermotor dan asap pabrik.Tujuan penelitian untukmengevaluasi sekuestrasi karbon beberapa jenis vegetasi di hutan kota berbasis vegetasi; dan menyeleksi jenis pohon lokal Indonesia ekosistem dataran rendah kering yang berpotensi tinggi dalam sekuestrasi karbon dan memproduksi O2.Penelitian lapangan dilaksanakan pada Hutan Kota Muhammad Sabki Jambi, sedangkan analisis tanah dilakukan di Laboratorium Fisika dan Mineralogi Tanah dan Laboratorium Kimia dan Kesuburan Tanah Fakultas Pertania UNJA. Penelitian dilaksanakan selama enam bulan, dari Mei hingga Oktober 2019. Penelitian dilaksanakan dengan metode Survay, dan penempatan plot percobaan dilakukan dengan metode Purposive Sampling. Pengambilan data vegetasi dan biomassa, serta tanah pada masing-masing lokasi dibuat plot berukuran 10 x 10 m sebanyak 3 plot untuk pohon dan 5x5 m untuk sapling sebanyak 20 plot, sehingga terdapat 60 plot pada semua lokasi penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Hutan Kota M Sabki memiliki sifat fisik tanah bervariasi menurut areapemanfaatan lahan, di antaranya terdapat variasi terhadap bobot volume tanah, dan porositas tanah. Area pemanfaatan rendah memiliki kerapatan pohon lebih tinggi dibandingkan zona pemanfaatan sedang dan pemanfaatan intensif. Hutan kota M Sabki pada area pemanfaatan rendah memiliki biomassa atas permukaan sebesar350,60 ton/ha, stok karbon 164,78 ton/ha, sekuestrasi CO2 sebesar 604,20 ton/ha dan mampu memproduksi O2 sebesar 441,06 ton/ha. Biomassa pada area pemanfaatan sedang sebesar 305,72 ton/ha, stok karbon sebesar 143,69, sekuestrasi CO2 sebesar 526,86, serta mampu memproduksi O2 sebesar 384,561 ton/ha. Biomasapada area pemanfaatan intensif sebesar 225,66 ton/ha, stok karbon sebesar 106,06, sekuestrasi CO2 sebesar 389.24, serta mampu memproduksi O2 sebesar 284,15 ton/ha.
Downloads
Downloads
Published
Versions
- 2019-12-06 (1)
- 2019-12-06 (1)