EFEKTIVITAS FUNGI MIKORIZA ARBUSKULAR INDIGEN UNTUK PADI GOGO DI LAHAN KERING MARJINAL
DOI:
https://doi.org/10.22437/jiituj.v1i2.4281Keywords:
Efektivitas, FMA Indigen, Ultisol, PadiAbstract
Peningkatan produksi padi gogo pada lahan kering marjinal seperti Ultisol tidak optimal disebabkan kesuburan tanah yang rendah. Kandungan bahan organik, reaksi tanah dan ketersediaan hara makro sangat rendah, sedangkan unsur-unsur yang bersifat toksik seperti Al, Fe cukup tinggi. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produktivitas lahan kering marjinal adalah dengan memanfaatkan mikroba potensial seperti fungi mikoriza arbuskular (FMA). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pupuk hayati FMA indigen yang diisolasi langsung dari rizosfir padi gogo terhadap kemampuan kolonisasi FMA pada akar tanaman padi gogo dan hasil padi gogo di lahan kering marjinal Ultisol. Percobaan menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan 10 perlakuan dan 4 kelompok, yaitu: A = Tanpa inokulan FMA indigen; B = Inokulan FMA indigen Glomus sp-1; C = Inokulan FMA indigenous Glomus sp-2; D = Inokulan FMA indigen Glomus sp-5; E Inokulan FMA indigen Glomus sp-8; F = Inokulan FMA indigen Acaulospora sp-1; G = Inokulan FMA indigen Acaulospora sp-2; H = Gabungan inokulan FMA indigen Glomus sp 1, 2, 5, 8; I = Gabungan inokulan FMA indigen Acaulospora sp 1, 2; J = Gabungan perlakuan H dan I. Petak percobaan ukuran 2 m x 2 m dengan jarak tanam 25 cm x 25 cm. Inokulan FMA diberikan 15 g per lobang tanam dan bibit padi gogo di tanam sebanyak 3 bibit per lobang tanam. Pupuk yang diberikan adalah 250 kg ha-1 Urea, 75 kg ha-1 SP-36 dan 100 kg ha-1 KCl. Pengamatan meliputi kolonisasi FMA, tinggi tanaman, jumlah anakan maksimum, jumlah anakan produktif, hasil dan bobot 1000 butir. Data dianalisis secara sidik ragam dan untuk mengetahui perbedaan pengaruh antar perlakuan analisis data dilanjutkan dengan Uji Duncan (DMRT) taraf 5%. Hasil penelitian diperoleh inokulan FMA indigen yang efektif untuk padi gogo adalah pemberian FMA secara bersamaan antara genus Glomus dan Acaulospora dengan tingkat kolonisasi sebesar 57,5% - 65%. Untuk anakan produktif terjadi kenaikkan sebesar 15% dan 23,78% untuk hasil gabah dari pemberian pupuk hayati FMA untuk semua jenis Glomus (FMA Glomus sp-1, Glomus sp-2, Glomus sp-5 dan Glomus sp-8).
Downloads
Downloads
Published
Versions
- 2017-12-14 (1)
- 2017-12-14 (1)