STATUS HARA LAHAN SAWAH DAN REKOMENDASI PEMUPUKAN PADI SAWAH PASANG SURUT DI KECAMATAN RANTAU RASAU KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR JAMBI
DOI:
https://doi.org/10.22437/jiituj.v1i2.4274Keywords:
Status Hara, Lahan Pasang Surut, Padi, Rekomendasi Pupuk, JambiAbstract
Kementerian Pertanian mentargetkan produksi padi Nasional 70,6 juta ton dan surplus beras 10 juta ton tahun 2015. Untuk itu maka diperlukan inovasi teknologi yang dapat meningkatkan produktivitas dan produksi padi khususnya. Peningkatan produktivitas sangat ditentukan oleh penggunaan varietas unggul dan penggunaan pupuk anorganik terutama N, P dan K. Upaya peningkatan produktivitas padi dengan menggunakan varietas unggul dengan potensi hasil tinggi serta respon terhadap pemupukan mengakibatkan meningkatnya takaran pupuk N, P dan K. Pengkajian bertujuan untuk menentukan rekomendasi pemupukan padi sawah berdasarkan status hara tanah pada lahan pasang surut di Kecamatan Rantau Rasau Kabupaten Tanjung Jabung Timur Provinsi Jambi. Pengkajian berlangsung dari bulan Januari sampai Desember 2012. Dari hasil pengkajian disimpulkan bahwa dari 2.246,36 ha lahan sawah di kecamatan Rantau Rasau terdapat 1.323,56 ha (58,92%) berstatus hara P rendah, 446,50 ha (19,88%) berstatus P sedang, dan 476,30 ha (21,20%) P tinggi. Sedangkan status hara K tanah seluas 441,75 ha (19,67 %) rendah, 726,10 ha (32,32%) sedang, dan 1.078,51 ha (48,01 %) tinggi. Berdasarkan status hara P dan K lahan sawah maka kebutuhan pupuk untuk satu musim tanam yaitu SP 36 sebanyak 189,66 ton (tanpa penambahan 5 ton/ha jerami maupun tidak) dan 84,33 ton (pemupukan P dengan penambahan pupuk kandang 2 t/ha), maka terjadi penghematan pupuk SP-36 sebanyak 105 ton per musim. Kebutuhan pupuk KCl dengan rekomendasi pemupukan K akan menghemat pupuk sebanyak 5,99 ton/musim. Pemupukan K (dengan pupuk kandang 2 ton/ha) dapat mengurangi pemakaian pupuk KCl sebanyak 50,92 ton/musim. Sedangkan pemupukan K (dengan pengembalian jerami ke lahan sawah) dapat menghemat pupuk sebanyak 118,31 ton/musim. Implikasi kebijakan dari hasil pengkajian ini sebagai pedoman untuk pendistribusian atau penyaluran pupuk ditingkat kecamatan maupun kelompok tani.
Downloads
Downloads
Published
Versions
- 2017-12-14 (1)
- 2017-12-14 (1)