Gambaran Sitologi Apusan Serviks di Wilayah Kerja Puskemas PIR II Bajubang, Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi
DOI:
https://doi.org/10.22437/medicaldedication.v6i1.25181Keywords:
Cytology, Swab, Cervix, Puskemas PIR II BajubangAbstract
ABSTRACT
Cervical cancer or cervix is a type of malignancy that develops in the cervical transformation zone and is the second most common cancer and the highest cause of death in women in Indonesia. A smear on the cervix or known as a pap smear is one of the screening that can be applied which is effective, simple, and cost-effective. By applying this technique in developed countries, the incidence of invasive cervical cancer has been reduced by 46-76% and mortality has decreased by 50-60%. The purpose of carrying out this activity is to identify the characteristics and description of cytological abnormalities of cervical smears in women who have had Pap smears in the working area of the PIR II Bajubang Health Center, namely Muara Sebo Village in 2022. The data for this activity is descriptive data using a cross sectional approach. The data used is primary data collected in August 2022, with a total sample of 27 patients. Then it will be analyzed univariately. The most clinical characteristics of patients in the age group of 25-35 years were 11 patients (40.7%), patients with multiparas were 20 patients (74.0%), patients who did not use any contraception were 9 patients (33.4%) , non menopausal as many as 21 patients (77.8%), 15 patients (55.5%) without complaints, 15 patients (55.5%) without findings, 1 (3.7%) patients with gynecological diseases, 27 (100 %) patients without at-risk relationships, 2 patients (7.4%) smoked, menarche age was the most in the age group over 12 years, 15 patients (55.5%) and based on cytopathological results, 9 patients (33.4%) ) with NILM, 2 patients (7.4%) NILM-AS, 4 patients (14.8%) ASCUS-CKNS, 11 patients (40.7%) with CKNS-NILM, and 1 patient (3.7%) with NILM- Acute Cervicitis. CKNS-NILM was the most common cytopathology result, followed by NILM, ASCUS-CKNS, NILM-AS, and NILM-Acute Cervicitis..
Keywords: Cytology, Swab, Cervix, Puskemas PIR II Bajubang
Â
ABSTRAK
Kanker leher rahim atau serviks merupakan jenis keganasan yang berkembang di daerah zona transformasi serviks dan merupakan kanker terbanyak kedua serta penyebab kematian tertinggi pada wanita di Indonesia. Apusan pada serviks tau yang disebut dengan pap smear merupakan salah satu skrining yang dapat diterapkan yang efektif, sederhana, dan hemat biaya. Dengan menerapkan teknik ini di negara maju, kejadian keganasan leher rahum yang invasif telah berkurang sekitar 46-76% dan kematian telah menurun sekitar 50-60%. Tujuan pelaksanaan kegiatan ini adalah untuk mengidentifikasi karakteristik dan gambaran kelainan sitologi apusan serviks pada wanita yang pernah melakukan pap smear di wilayah kerja Puskesmas PIR II Bajubang, yaitu Desa Muara Sebo tahun 2022. Data kegiatan ini merupakan data deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Data yang digunakan adalah data primer yang dikumpulkan pada Agustus 2022, dengan jumlah sampel sebanyak 27 pasien. Kemudian akan dianalisis secara univariat. Karakter klinis pasien terbanyak pada kelompok umur 25-35 tahun yaitu sebanyak 11 pasien (40,7%), pasien dengan multipara sebanyak 20 pasien (74,0%), pasien yang tidak menggunakan kontrasepsi apapun sebanyak 9 pasien (33,4%), non menopause sebanyak 21 pasien (77,8%), 15 pasien (55,5%) tanpa keluhan, 15 pasien (55,5%) tanpa temuan, 1 (3,7%) pasien dengan penyakit ginekologi, 27 (100%) pasien tanpa hubungan berisiko, 2 pasien (7,4%) yang merokok, usia menarche terbanyak pada kelompok usia lebih dari 12 tahun, sebanyak 15 pasien (55,5%) dan berdasarkan hasil sitopatologi didapatkan 9 pasien (33,4%) dengan NILM, 2 pasien (7,4%) NILM-AS, 4 pasien (14,8%) ASCUS-CKNS, 11 pasien (40,7%) dengan CKNS-NILM, dan 1 pasien (3,7%) dengan NILM- Servisitis Akut. CKNS-NILM adalah hasil sitopatologi yang paling umum, diikuti oleh NILM, ASCUS-CKNS, NILM-AS, dan NILM-Acute Cervicitis.
Kata Kunci: Â Sitologi, Apusan, Serviks, Puskesmas PIR II Bajubang