PENGARUH PENYEBARAN ACAK PARTIKEL TERHADAP PERFORMANSI SISTEM PENGUKURAN PM 2.5 BERBASIS SENSOR GP2Y1010AU0F: EKSPERIMEN DENGAN SIRKULASI UDARA BUATAN

Authors

  • Andito Frayoga Universitas Jambi
  • Jesi Pebralia
  • Muhammad Ficky Afrianto
  • Yoza Fendriani

DOI:

https://doi.org/10.22437/jop.v11i1.48688

Keywords:

Kualitas udara, Particulate matter (PM) 2.5, Sharp GP2Y1010AU0F, Akurasi, Sirkulasi

Abstract

Telah dilakukan penelitian mengenai perancangan dan pengujian sistem pengukuran kualitas udara menggunakan sensor Sharp GP2Y1010AU0F untuk mendeteksi konsentrasi partikel debu PM 2.5 dalam ruangan tertutup. Penelitian ini bertujuan untuk merancang sistem monitoring, melakukan kalibrasi sensor terhadap alat referensi standar, serta mengevaluasi akurasi dan presisi pengukuran sensor dalam dua kondisi berbeda, yaitu dengan kipas dan tanpa kipas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode research and development (R&D) dengan jenis penelitian eksperimen. Kalibrasi sensor dilakukan dengan membandingkan data sensor terhadap alat referensi standar, dan diperoleh persamaan regresi linier y = 88.082x – 0.1859. Persamaan ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang kuat antara tegangan output sensor dan konsentrasi partikel debu, yang meningkatkan akurasi hasil pembacaan. Evaluasi akurasi dan presisi menunjukkan hasil berbeda antara kondisi ruangan dengan kipas dan tanpa kipas. Pada kondisi dengan kipas, sensor mengukur nilai rata-rata pembacaan PM 2.5 sebesar 31,4 µg/m³, error absolut rata-rata sebesar 0,6 µg/m³, akurasi sebesar 98,13% dan presisi sebesar 97,56%. Sementara itu, pada kondisi tanpa kipas, nilai rata-rata sebesar 30,2 µg/m³ diperoleh, dengan error absolut rata-rata sebesar 0,2 µg/m³, akurasi sebesar 99,3% dan presisi sebesar 93,85%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberadaan kipas berperan penting dalam mendistribusikan partikel debu secara merata, sehingga sensor bekerja lebih akurat dan stabil. Pada pengujian menggunakkan debu diperoleh rata-rata pengukuran sensor sebesar 92,15 µg/m³ dengan standar deviasi 8,9 µg/m³ dan rata-rata hasil pengukuran instrumen referensi yang sebesar 94,53 µg/m³. Selisih antara keduanya adalah 2,38 µg/m³, nilai akurasi sensor mencapai 97,48%, yang berarti sensor mampu memberikan hasil pengukuran yang sangat dekat dengan nilai sebenarnya. Sementara itu, nilai presisi yang diperoleh adalah 90,35%

Downloads

Download data is not yet available.

References

A’yun, I. Q., & Umaroh, R. (2022). Polusi Udara dalam Ruangan dan Kondisi Kesehatan: Analisis Rumah Tangga Indonesia. Jurnal Ekonomi Dan Pembangunan Indonesia, 22(1),

Anjelicha, D., Riviwanto, M., & Wijayantono, W. (2022).

Analisis Risiko Penyakit Paru Obstruksi Kronis Akibat Paparan Debu Pm2. 5 pada Pekerja Mebel Kayu CV Mekar Baru Kota Padang. Jurnal Sehat Mandiri, 17(1), 115-125.

Arba, S. (2019). Kosentrasi Respirable Debu Particulate Matter (Pm2, 5) Dan Gangguan Kesehatan Pada Masyarakat Di Pemukiman Sekitar PLTU. Promotif: Jurnal Kesehatan Masyarakat, 9(2), 178-184.

Astuti, N. D., Hastutiningrum, S., & Sudarsono, S. (2022). Analisis Kualitas Udara Pada Rumah Warga Terhadap Parameter Bakteri dan Jamur. Jurnal Teknologi, 15(2), 166-170.

Bučar, K., Malet, J., Stabile, L., Pražnikar, J., Seeger, S., & Žitnik, M. (2020). Statistics of a sharp GP2Y low-cost aerosol PM sensor output signals. Sensors, 20(23), 6707.

Eteruddin, H., Setiawan, D., & Sitepu, H. P. (2020). Modifikasi Sistem ATS-AMF Diesel Emergency Generator Pada PLTU dengan Metode Warming Up. Jurnal Teknik, 14(1), 129-136.

Fakari, A. M. H., Darajat, A. U., Purwiyanti, S., & Yudamson, A. (2023). Sistem Informasi Mobile untuk Pelacakan Posisi Tikus dan Debu pada Ruangan Storage Museum Lampung. ELECTRON Jurnal Ilmiah Teknik Elektro, 4(2), 104-113.

Gunaprawira, K. M., Sumeru, S., & Sutandi, T. (2021, September). Analisis Konsentrasi PM10 dan PM2. 5 pada Moda Transportasi Kereta Api, Bus, Angkutan Kota, Mobil Baru, dan Mobil Lama. In Prosiding Industrial Research Workshop and National Seminar (Vol. 12, pp. 840-845).

Hutauruk, R. C. H., Rahmanto, E., & Pancawati, M. C. (2020). Variasi Musiman dan Harian PM2. 5 di Jakarta Periode 2016–2019. Buletin GAW Bariri, 1(1), 20-28.

Pebralia, J., Akhsan, H., & Amri, I. (2024). Implementasi Internet of Things (Iot) Dalam Monitoring Kualitas Udara Pada Ruang Terbuka. Jurnal Kumparan Fisika, 7(1), 1-8.

Pebralia, J., Fendriani, Y., Afrianto, M. F., & Syaqila, C. N. (2024). Rancang bangun sistem pengukuran intensitas cahaya, suhu, dan kelembaban ruangan berbasis sensor dht11 dan bh1750. JOURNAL ONLINE OF PHYSICS, 10(1), 37-42.

Kencasari, R. V., Surahman, U., Permana, A. Y., & Nugraha, H. D. (2020). Kondisi Kualitas Udara di Dalam Ruangan Pemukiman Non Kumuh Kota Bandung. Jurnal Arsitektur ZONASI, 3(3), 335-345.

Lasmana, D. S., & Fitriani, E. (2020, October). Rancang Bangun Prototype Robot Penghisap Debu Menggunakan Optical Dust Sensor GP2Y1010AU0F. In Bina Darma Conference on Engineering Science (BDCES) (Vol. 2, No. 1, pp. 20-29).

Nuryanto, N., & Melinda, S. (2023). Identifikasi Sumber Particulate Matter (PM) 2.5 di Sorong Berdasarkan READY Hysplit Backward Trajectory. Buletin GAW Bariri (BGB), 4(1), 11-20.

Rahim, F., & Camin, Y. R. (2018). Kondisi kualitas udara (So2, No2, Pm10 Dan Pm2, 5) di dalam Rumah di sekitar Cilegon dan gangguan pernapasan yang diakibatkannya. Al-Kauniyah: Jurnal Biologi, 11(2), 82-90.

Sembiring, E. T. J. (2020). Risiko Kesehatan Pajanan Pm2, 5 Di Udara Ambien Pada Pedagang Kaki Lima Di Bawah Flyover Pasar Pagi Asemka Jakarta. Jurnal Teknik Lingkungan, 26(1), 101-120.

Ulaan, G. C., Poekoel, V. C., & Ontowirjo, A. H. (2022). Pembuatan Aplikasi Sistem Monitoring Kualitas Udara Dalam Ruangan. Jurnal Teknik Informatika, 17(1), 93-104.

Downloads

Published

2025-11-02

How to Cite

Frayoga, A., Pebralia, J., Afrianto, M. F., & Fendriani, Y. (2025). PENGARUH PENYEBARAN ACAK PARTIKEL TERHADAP PERFORMANSI SISTEM PENGUKURAN PM 2.5 BERBASIS SENSOR GP2Y1010AU0F: EKSPERIMEN DENGAN SIRKULASI UDARA BUATAN. JOURNAL ONLINE OF PHYSICS, 11(1), 63–71. https://doi.org/10.22437/jop.v11i1.48688