ANALISIS RISIKO KESEHATAN MERKURI DALAM IKAN YANG DI PASARKAN DI KAWASAN TELUK KAO HALMAHERA UTARA
Health Risk Analysis of Mercury In Fish Marketed in the Kao Bay Area North Halmahera
DOI:
https://doi.org/10.22437/biospecies.v15i2.14468Kata Kunci:
Merkuri, Analisa Risiko Kesehatan, IkanAbstrak
Penelitian analisa risiko kesehatan merkuri dalam ikan yang dipasarkan di kawasan teluk Kao bertujuan untuk mengetahui tingkat konsentrasi merkuri pada ikan, pola konsumsi dan laju asupan merkuri pada masyarakat konsumen serta identifikasi potensi risiko kesehatan. Penelitian dilakukan pada bulan Maret sampai dengan bulan Juli tahun 2021 pada pasar-pasar tradisional dikawasan teluk Kao dan Kecamatan Tobelo Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara. Sampel ikan yang diambil pada setiap pasar meliputi 6 spesies ikan yaitu : Katsuwonus pelamis, Nemipterus sp, Caranx ciliarus, Leiognathidae, Upeneus moluccensis Blkr dan Lates calcarifer. Penelitian dilakukan terdiri dari tiga tahapan yaitu pengambilan sampel di lapangan, preparasi sampel dan analisis merkuri dan analisis data. Analisis sampel menggunakan Mercury Analyzer. Terdapat 90 responden dan masing-masing kecamatan diambil 30 responden dengan menggunakan instrumen kuesioner dilakukan interview untuk mengetahui pola konsumsi ikan masyarakat di lokasi penelitian. Data dianalisis secara diskpritf kualitatif dan kuantitatif dengan korelasi-regresi untuk mengetahui hubungan antara faktor risk agent dengan risiko kesehatan. Hasil penelitian menunjukan bahwa semua spesies ikan yang diambil dari pasar tradisional Teluk Kao dan Kecamatan Tobelo telah terkontaminasi merkuri dengan kisaran 0,1-5,4 mg/kg (rata-rata sebesar 1,49 mg/kg) dan telah melebihi dari standar baku mutu yang ditetapkan sebesar 1,0 mg/kg. konsentrasi merkuri dipengaruhi oleh lokasi pengambilan sampel dan spesies ikan. Berdasarkan lokasi pengambilan sampel konsentrasi tertinggi di temukan pada kecamatan Tobelo sebesar 1,5 mg/kg dalam, kecamatan Malifut 1,4 mg/kg dan kecamatan Kao 1,0 mg/kg. Berdasarkan dengan spesies ikan kosentrasi merkuri tertinggi ditemukan dalam spesies Caranx ciliarus 5,4 mg/kg, Katsuwonus pelamis sebesar 4,7 mg/kg, spesies Katsuwonus pelamis sebesar 4,0 mg/kg dan terendah ditemukan pada spesies Katsuwonus pelamis sebesar 2,7 mg/kg. Terdapat perbedaan pola konsumsi ikan pada kedua kecamatan dimana pada kecamatan Kao memiliki pola konsumsi lebih tinggi sebesar 780 g dibandingkan kecamatan Malifut 541 g, dan laju asupan pada kecamatan Kao lebih besar 0,0042 g/hari dan kecamatan Malifut 0,0026 g/hari. Pola konsumso olan terkontaminasi merkuri oleh masyarakat teluk Kao tidak aman dan berpotensi menimbulkan risiko kesehatan dengan nilai risk quotient (RQ) semuanya diatas batas aman yang ditetapkan oleh WHO yaitu RQ 1