Karakterisasi Karbon Organik (KO-EK) PM2,5 dari Kebakaran Lahan Gambut di Desa Arang-arang, Jambi

Authors

  • Febri Juita Unja
  • Hari Saputra 3Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Jambi, Indonesia
  • Zuli Rodhiyah 3Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Jambi, Indonesia

Abstract

Kegiatan pemanfaatan lahan gambut dengan cara membakar dan membuat kanal tanpa penerapan sekat kanal menyebabkan muncul banyaknya titik kebakaran, khususnya ketika musim kemarau tiba. Hal ini dapat menyebabkan turunnya kualitas udara ambien yang disebabkan oleh partikulat pencemar udara salah satunya adalah PM2,5, yang dapat berdampak pada kesehatan dan pemanasan global yang disebabkan oleh Karbon Organik (KO) dan Elemen Karbon (EK) yang terdapat di dalam PM2.5. Penelitian dilakukan untuk mengetahui konsentrasi PM2,5 serta karakteristik Karbon Organik (KO) dan Elemen Karbon (EK) di kawasan kebakaran lahan gambut yang sedang terjadi. Pengukuran PM2,5 menggunakan metode Gravimetri dan Karbon Organik (KO) serta Elemen Karbon (EK) dianalisis menggunakan alat DRI Model 2015 Multiwavelength Thermal/ Optical Carbon Analyzer Protokol IMPROVE_A. Konsentrasi PM2,5 yang diukur dengan 2 alat nano sampler (NS) sekaligus selama 5 jam dari pukul 12.39 – 17.39 WIB yaitu NS1 sebesar 146,75 µg/m3 dan NS2 583,33 µg/m3. Konsentrasi Karbon Organik (KO) dan Elemen Karbon (EK) di dalam PM2,5 dengan karakteristik KO1, KO2, KO3, KO4, Pirol K, EK1, EK2, EK3 pada NS1 secara berturut-turut yaitu 0,31; 19,48; 11,79; 3,30; 4,24; 2,95; 0,99; dan 0,33 µg/m3 sedangkan pada NS2 secara berturut-turut yaitu 1,00; 52,72; 29,4; 8,89; 8,38; 5,61; 2,02; dan 0,74 µg/m3

Downloads

Download data is not yet available.

References

Adinugroho, W. C., Suryadiputra INN. (2020). Strategi Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan Gambut. Seri Pengelolaan Hutan dan Lahan Gambut.

Almunanda, Ferdi. (2018). Kebakaran Lahan Gambut di Jambi Meluas, Tim Gabungan Dikerahkan. Diakses tanggal 12 Maret 2019 dari https://news.detik.com/berita/d-4135759/kebakaran-lahan-gambut-di-jambi-meluas-tim-gabungan-dikerahkan.

Agus, F., Kurniatun H., dan Anny M. (2011). Pengukuran Cadangan Karbon Tanah Gambut. Malang: World Agroforestry Centre dan Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian.

Environmental Protection Agency. (2014). Air Quality Index: A Guide to Air Quality and Your Health. New York: U.S. Environmental Protection Agency.

Fujii, Y., Iriana, W., Oda, M., Puriwigati, A., Huboyo, H.S. (2016). A Key Indicator of Transbondary Particulate Matter Pollution Derived from Indonesian Peatland Fires in Malaysia. Japan: Kyoto University.

Rahman, I. A., Haryono S. H., Mochtar H. (2014). Karakteristik Karbon Organik dan Elemen Karbon (OC dan EC) dalam PM 2,5 Ambien di Sekitar Lahan Gambut (Studi Kasus: Kabupaten Siak Provinsi Riau). Semarang: Universitas Diponegoro.

Kelvin, P. E. Y., Sri R. (2015). Pemetaan Lokasi Kebakaran Berdasarkan Prinsip Segitiga Api pada Industri Textile. Surabaya: Sekolah Tinggi Teknik Surabaya.

Kusmartini, I., Natalia A., Dyah K. S., Syukria K., Diah D. L., Muhayatun S.. (2019). Karakterisasi Unsur PM 2,5 pada Periode Kebakaran Hutan di Pekanbaru dengan Teknik Analisis Aktivasi Neutron. Bandung: Pusat Sains dan Teknologi Nuklir Terapan, Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN).

Mahdi, C. F., Haryono S. H., dan Syafrudin. (2016). Analisa Karakteristik Karbon Aerosol (OC dan EC) dari Emisi PM2,5 dan Rekomendasi Perlindungan Lingkungan dari Emisi PM2,5 Kebakaran Lahan Gambut Secara Pembaraan ( Smouldering) (Studi Kasus: Kabupaten Siak dan Kabupaten Kampar Provinsi Riau). Semarang: Universitas Diponegoro.

Muchtar, H. K., Hasbi I., dan Siti R. (2016). Analisis Efisiensi dan Efektivitas Penerapan Fire Safety Management dalam Upaya Pencegahan Kebakaran di PT. Consolidaetd Electic Power Asia (CEPA) Kabupaten Wajo. Higiene: Volume 2, No. 2, Mei - Agustus 2016.

Nasrullah, Ramli R., Baharudin, Rosady M., Nurul J., Asniawaty K. (2015). Temperatur dan Kelembaban Relatif Udara Outdoor. Makasar: Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin.

Nugraha, indra. (2019). Kebakaran Hutan dan Lahan sampai September 2019 Hampir 900 Ribu Hektar. Diakses tanggal 06 September 2020 dari https://www.mongabay.co.id/2019/10/22/kebakaran-hutan-dan-lahan-sampai-september-2019-hampir-900-ribu-hektar.

Nurida, Neneng L. dan Jubaedah. Tanpa Tahun. Teknologi Peningkatan Cadangan Karbon Lahan Kering dan Potensinya pada Skala Nasional. Peneliti Balitbangtan di Balai Penelitian Tanah.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara.

Suyanto, Unna C., dan Prianto W. (2003). Kebakaran di Lahan Rawa / Gambut di Sumatera: Masalah dan Solusi. Palembang: Center for International Forestry Research.

Wicaksono, R. R. dan Meirina E. (2013). Evaluasi Sarana Evakuasi Kebakaran di Industri Karung Sidoarjo. Ponorogo: Universitas Darrusssalam Gontor.

Wyaharnal, Elmeindriani. (2017). Analisis Konsentrasi Particulate Matter 10 (PM10) di Dalam Rumah Tinggal (Indoor Air Pollution) dan Analisis Risiko Kesehatan Masyarakat di Perumahan UNAND Ulu Gadut Akibat Pabrik PT Semen Padang. Padang: Universtas Andalas.

Downloads

Published

2022-01-31

How to Cite

Juita, F., Saputra , H. ., & Rodhiyah, Z. (2022). Karakterisasi Karbon Organik (KO-EK) PM2,5 dari Kebakaran Lahan Gambut di Desa Arang-arang, Jambi. Jurnal Engineering, 4(1), 18-24. Retrieved from https://online-journal.unja.ac.id/JurnalEngineering/article/view/16581