This is an outdated version published on 2019-03-12. Read the most recent version.

Pengembangan Usahatani Kopi Liberika Berbasis Indeks Keberlanjutan Di Kecamatan Betara Kabupaten Tanjung Jabung Barat

DOI:

https://doi.org/10.22437/jpb.v2i1.6441

Keywords:

Usahatani, Keberlanjutan, Perkebunan

Abstract

Kecamatan Betara merupakan sentral produksi kopi di Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Usahatani Kopi liberika menjadi mata pencaharian masyarakat dan telah memiliki sertifikat indikasi geografis (IG) yang harus dipertahankan. Perkembangan produksi dan harga kopi yang fluktuatif berdampak kepada keberlanjutan usahatani kopi liberika. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui status keberlanjutan usahatani kopi liberika di Kecamatan Betara, Kabupaten Tanjung Jabung Barat serta alternatif pengembangannya. Berdasarkan metode cluster sampling dan sensus, penelitian ini menggunakan kuesioner dan wawancara dengan pihak terkait dalam pengambilan data. Dimensi ekologi, ekonomi, sosial budaya, teknologi dan kelembagaan dianalisis menggunakan program Rap-Coffee yang merupakan modifikasi dari program Rapfish. Berdasarkan simulasi program Rap-Coffee untuk kelima dimensi keberlanjutan, indeks keberlanjutan usahatani kopi liberika Kecamatan Betara adalah 63,83 yang berarti cukup berkelanjutan. Indeks keberlanjutan ini dapat ditingkatkan dengan memperbaiki indikator sensitif. Sebaiknya untuk mengembangkan usahatani kopi liberika dalam perencanaan kebijakan lebih mengutamakan atau memprioritaskan pada peningkatan indikator/atribut yang memiliki sensitivitas tinggi pada masing-masing dimensi. Alternatif pengembangan untuk memperbaiki kondisi tersebut dapat dilakukan dengan e-klaster.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Abbas, R dan R. N. Suhaeti, 2016. Pemanfaatann Teknologi Pascapanen Untuk Pengembangan Agroindustri Perdesaan di Indonesia. Pusat Pengembangan Teknologi Tepat Guna LIPI. Vol.34 No. 1, hal 21-34.
Anantanyu, S, Sumarjo, Slamet, M, dan P. Tjitropranoto. 2009. Faktor-faktor Mempengaruhi Efektivitas Kelembagaan Petani (Kasus di Provinsi Jawa Tengah). Jurnal Penyuluh. Vol 5 No 1. Hal:81-91.
Andrianto, T.T. 2014. Pengantar Ilmu Pertanian. Penerbit: Global Pustaka Utama. Yogyakarta, hal:83-143.
Nurmalina, R. 2008. Analisis Indeks dan Status Keberlanjutan Sistem Ketersediaan Beras Di Beberapa Wilayah Indonesia. Jurnal Agro Ekonomi. Vol 26 No 1. hal:47-79
Sudjarmoko, B. 2013. Prospek Pengembangan Industrialisasi Kopi Indonesia, Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Aneka Tanaman Industri. SIRINOV, Vol 1 No 3, Desember 2013, hal:99-110.

Susilo, S.B. 2003. Keberlanjutan Pembangunan Pulau-pulau kecil: Studi Kasus Kelurahan Pulau Panggang dan Pulau Puri, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. Program Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor. Bogor, hal:96.

Wardhana, I.D. 2016. Strategi Pengembangan Agroindustri Kopi yang Berkelanjutan. Prosiding Seminar Nasional APTA, hal:395-400
Wibowo, A.B, Anggoro, S dan B, Yulianto. 2014. Status Keberlanjutan Dimensi Ekologi Dalam Pengembangan Kawasan Minapolitan Berkelanjutan Berbasis Perikanan Budidaya Air Tawar Di Kabupaten Magelang. Jrnal Saintek Perikanan. Vol 10. No 2. Hal:107-113.
Yoshida. 2006. Strategies And Tactic To win The Compatition In Business, Alex Media Kompotido : Jakarta, hal:4-6
Zianto, Suandi dan Rosyani. 2016. Studi Keberlanjutan Usaha Tani Karet Rakyat Di Kecamatan Tabir Kabupaten Merangin. Tesis. Universitas Jambi. hal:1-17

Downloads

Published

2019-03-12

Versions

How to Cite

Pengembangan Usahatani Kopi Liberika Berbasis Indeks Keberlanjutan Di Kecamatan Betara Kabupaten Tanjung Jabung Barat. (2019). Jurnal Pembangunan Berkelanjutan, 2(1), 89 - 101. https://doi.org/10.22437/jpb.v2i1.6441