https://online-journal.unja.ac.id/JPB/issue/feedJurnal Pembangunan Berkelanjutan2024-11-24T11:17:08+07:00Dr. Ir. Hutwan Syarifuddin., MPhutwan_syarifuddin@unja.ac.idOpen Journal Systems<p style="text-align: justify;">Journal of Sustainable Development is a scientific journal published by the Masters Program in Environmental Studies, Postgraduate University of Jambi and is used as a media for dissemination of research results in the form of full research articles, short communication and literature review on aspects of the Environmental Sciences.</p> <p style="text-align: justify;">The Journal of Sustainable Development receives articles in Indonesian and English covering several topics of environmental studies including Environmental Management, Environmental Engineering, Environmental Planning, Environmental Psychology, Clean Production, Life Cycle Analysis, Climat Changes, Environmental Impact Analysis, Environmental Planning and Administration, Environmental Health, Engineering Environment, and Environmental Information Systems.</p> <p> </p> <p><a href="http://issn.pdii.lipi.go.id/issn.cgi?daftar&1532395541&1&&" target="_blank" rel="noopener">pISSN : 2622-2302</a> <a href="http://issn.pdii.lipi.go.id/issn.cgi?daftar&1532396279&1&&" target="_blank" rel="noopener">eISSN : 2622-2310</a> </p>https://online-journal.unja.ac.id/JPB/article/view/37443Analisis Pengelolaan Air Limbah Industri Kecil Menengah (IKM) Batik Kabupaten Bojonegoro2024-10-05T12:42:37+07:00intan Ayu Pebiolaintanpebioa1922@gmail.comHeri Mulyantiherimulyanti@unja.ac.id<p><em>One of the water sources used for drinking water in Bojonegoro Regency is water from the Bengawan Solo River. The water quality of the Bengawan Solo downstream area is categorized as quality II – III based on the provisions of East Java Governor Regulation No. 61 of 2010 concerning Determination of Water Class in River Water. This research aims to analyze the water quality at the Bojonegoro Water Treatment Plant (IPA) which originates from Bengawan Solo water. This research uses field survey methods, laboratory data collection and observation. Water quality sampling is carried out every month from July to December at three WTPs: Padangan WTP, Ngringinrejo WTP, and Banjarsari WTP. Parameters tested include TDS, turbidity, pH, chlorine, color, hardness, chloride, organic substances, iron, manganese, nitrate, nitrite, sulfate, chromium and ammonia. Observation results show that the processing process includes: intake pond, coagulation and flocculation, filtration, disinfectant, and reservoir before distribution to the public. Coagulants and flocculants use aluminum sulfate (Al2SO4)3. Disinfectant uses Ca(ClO)2. The filtration process uses quartz sand media (sand filter) and fiberglass. The research results show that the water quality in the three IPAs after processing has met drinking water quality standards based on PERMENKES No. 492 of 2010. </em></p>2024-11-24T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Jurnal Pembangunan Berkelanjutanhttps://online-journal.unja.ac.id/JPB/article/view/37417Analisis Kualitas Buangan Air Limbah Unit Pengolahan Migas (Kilang) PPSDM Migas Cepu2024-10-03T14:12:21+07:00Evi Cici Kumalakumalaevi786@gmail.comMarshada fjasminemashada@gmail.comSalwa A. P. Rimansasalwaaprimansa@gmail.comFaza AmaliaFazaamalia@gmail.comHeri Mulyantiherimulyanti@gmail.comRieza Mahendra Kusumariezamahendrakusuma@gmail.com<p><em>Pencemaran lingkungan di sekitar sungai Bengawan Solo terjadi akibat adanya buangan limbah yang tidak dikelola dengan baik sehingga mengakibatkan pencemaran lingkungan terutama dibadan air. Untuk itu PPSDM Migas Cepu sebagai penghasil limbah cair dari proses pengolahan minyak melakuan proses pengolahan limbah cair sebelum dibuang ke badan air ke badan air, sehingga limbah yang dibuang tidak melebihi baku mutu yang ditetapkan oleh pemerintah. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas pengolahan air limbah di PPSDM Migas Cepu dalam memenuhi standar baku mutu yang ditetapkan oleh Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 19 Tahun 2010. Penelitian ini dilakukan dengan metode survei lapangan dan eksperimental di laboratorium, dengan pengambilan sampel air limbah dari Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) PPSDM Migas Cepu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 7 parameter air limbah yang diuji telah memenuhi baku mutu, yaitu pH, temperatur, BOD<sub>5</sub>, COD, amonia, minyak dan lemak, dan fenol. Hal ini menunjukkan bahwa pengolahan air limbah di PPSDM Migas Cepu cukup efektif dalam menghilangkan pencemar air limbah, namun perlu dilakukan perbaikan untuk mencapai kepatuhan terhadap standar baku mutu sulfida. Penelitian ini memberikan informasi penting tentang efektivitas pengolahan air limbah di PPSDM Migas Cepu dan membantu dalam pengambilan keputusan untuk meningkatkan kualitas air limbah dan melindungi lingkungan.</em></p> <p><em> </em></p>2024-11-24T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Jurnal Pembangunan Berkelanjutanhttps://online-journal.unja.ac.id/JPB/article/view/37655Pengukuran tingkat kebisingan di ruang rawat inap kelas tiga2024-10-14T15:10:21+07:00Ratu jihad islamy Agus maftukharatujihad6926@gmail.comHery Mulyantiherymulyanti@gmail.com<p>Fasilitas kesehatan masyarakat, salah satunya rumah sakit merupakan tempat yang dihuni oleh orang-orang yang terganggu kesehatannya dan yang membutuhkan konsentrasi tinggi, sehingga membutuhkan suasana yang tenang dan jauh dari kebisingan. Pengaruh kebisingan terhadap manusia secara fisik tidak saja menganggu organ pendengaran, tetapi juga dapat menimbulkan gangguan pada organ-organ tubuh yang lain.. Dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif digunakan dalam penelitian awal untuk menghimpun data tentang kondisi eksisiting. Metode evaluatif digunakan untuk mengevaluasi proses pengembangan dan sampel yang dihasilkan. Lokasi penelitian di ruang rawat inap kelas III di salah satu rumah sakit Bojonegoro Jawa Timur, dengan jumlah sampel 5 sampel pada 5 ruang yang berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat kebisingan di ruang rawat inap kelas 3 rumah sakit kemudian dievaluasi dengan standar baku mutu kebisingan yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Kesehatan Mutu Republik Indonesia (Permenkes) Nomor 2 Tahun 2023. Berdasarkan analisis yang dilakukan, maka Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebisingan di semua ruang rawat inap kelas 3, baik itu ruang Anak A, Bersalin A, Bersalin B, dan ruang Anak B,lantai atas semuanya menunjukkan hasil yang memenuhi standar baku mutu. Meskipun telah memenuhi standar permenkes rumah sakit harus terus melakukan evaluasi dan perbaikan agar tercipta lingkungan yang kondusif untuk pemulihan pasien dan mendukung tenaga medis dalam memberikan pelayanan yang optimal.</p> <p> </p>2024-11-24T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Jurnal Pembangunan Berkelanjutanhttps://online-journal.unja.ac.id/JPB/article/view/37959Pengelolaan Limbah Cair Di CPA (Central Processing Area) PT Pertamina EP Asset 4 Sukowati Field2024-10-24T13:22:07+07:00Bagus Saputrazagoest27082002@gmail.comSolikhati Indah PurwaningrumsolikhatiIndahPurwaningrum@gmail.com<p><em>Kegiatan eksploitasi minyak dan gas menghasilkan limbah cair yang memerlukan pengolahan sebelum dibuang ke lingkungan. Penelitian ini mengkaji pengelolaan limbah cair di Central Processing Area (CPA) PT Pertamina EP Asset 4 Sukowati Field menggunakan metode fitoremidiasi dengan tumbuhan enceng gondok. Pengamatan lapangan dan analisis kuantitatif dilakukan untuk mengevaluasi efektivitas metode ini. Sumber-sumber limbah cair di CPA diproses di kolam CPA 2 dan CPA 3, dengan debit yang diukur setiap hari menggunakan flow meter. Hasil analisis kualitas air menunjukkan bahwa parameter seperti pH, TSS, minyak dan lemak, BOD, COD, amoniak, dan coliform dalam limbah cair telah memenuhi baku mutu kualitas air setelah melalui proses fitoremidiasi. Dengan demikian, air limbah yang diolah di kolam CPA 2 dan CPA 3 dapat dialirkan ke lingkungan tanpa merusak ekosistem. Metode fitoremidiasi efektif dalam meminimalisasi dampak negatif limbah cair dari kegiatan eksplorasi dan produksi minyak dan gas bumi.</em></p>2024-11-24T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Jurnal Pembangunan Berkelanjutanhttps://online-journal.unja.ac.id/JPB/article/view/38203Analisis Pengelolaan Air Limbah Batik Sebagai Upaya Penerapan Produksi Bersih Kota Jambi2024-11-03T12:24:10+07:00Solikhati Indah Purwaningrumsindahpurwaningrum@gmail.com<p><em>Kerajinan tekstil salah satunya batik merupakan warisan kebudayaan Indonesia. Industri batik sering menggunakan air dan zat pewarna organik yang non-biodegradable. Air limbah batik rentan menyebabkan penyakit dan sumber pencemaran lingkungan. Hal tersebut disebabkan air limbah batik mengandung mikroorganisme pathogen, senyawa organik dan bahan kimia yang berbahaya bagi kesehatan. Penelitian ini dilakukan di Kota Jambi menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi fenomenologi. Selanjutnya, dianalisis secara deskriptif. Pendekatan produksi bersih sebagai upaya pencegahan dan penguarangan air limbah dapat dengan menerapkan strategi pengurangan sumber pencemar (reduce), dan daur ulang (recycle).Upaya lainnya yang dapat dilakukan meliputi menetapkan kebijakan pemerintah, bantuan dan fasilitasi dari pemerintah daerah, bantuan dari program kemitraan/CSR, sosialisasi dan pendampingan program produksi bersih untuk industri kecil dan menengah (IKM) batik. Untuk mewujudkan produk IKM batik yang ramah lingkungan, semua pihak terkait harus bekerja sama untuk merumuskan dan mengimplementasikan upaya strategis terkait penyediaan unit instalasi pengelolaan air limbah (IPAL) batik yang sesuai dengan kondisi sosial, ekonomi dan demografi IKM batik.</em></p>2024-11-24T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Jurnal Pembangunan Berkelanjutanhttps://online-journal.unja.ac.id/JPB/article/view/38622Pengaruh Faktor Lingkungan Terhadap Kejadian Tuberkulosis Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Tanah Tumbuh 2024-11-24T02:47:11+07:00Ferdiansyahferdiansyahskm2502@gmail.comGuspianto DwiDwiguspianto@gmail.comNoerjoediantoNoerjoedianto@gmail.com<p style="text-align: justify;"><em>Tuberkulosis paru merupakan salah satu penyakit menular yang masih menjadi permasalahan kesehatan di Indonesia dengan insiden 354 per 100.000 penduduk. Kasus tuberkulosis di Puskesmas Tanah Tumbuh di Kabupaten Muaro Bungo pada tahun 2023 sebanyak 38 kasus. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis pengaruh faktor lingkungan terhadap kejadian penyakit tuberkulosis di wilayah kerja Puskesmas Tanah Tumbuh Kabupaten Bungo. Penelitian menggunakan desain case control. Penelitian dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Tanah Tumbuh Kabupaten Muaro Bungo bulan Desember 2023. Sampel penelitian terdiri dari sampel kasus dan sampel kontrol. Sampel kasus pada penelitian ini adalah pasien yang didiagnosa tuberkulosis periode Januari s/d Desember 2023. Sedangkan sampel kontrol adalah warga yang tidak didiagnosa tuberkulosis. Perbandingan jumlah sampel antara sampel kasus dan sampel kontrol adalah 1:1 sehingga jumlah sampel adalah 38:38. Instrumen penelitian adalah kuesioner. Hasil penelitian menemukan bahwa faktor yang berhubungan dengan kejadian tuberkulosis adalah pencahayaan (OR=4,167; 95% CI=1,599-10,86; p-value= 0,0006), kepadatan hunian rumah (OR=3,322; 95% CI=1,293-8,538; p-value= 0,021) dan jenis lantai rumah (OR=5,926; 95% CI=2,013-17,445; p-value= 0,002). Faktor yang tidak berhubungan dengan kejadian tuberkulosis adalah luas ventilasi rumah (p-value= 0,251), kelembaban (p-value= 0,814). Faktor yang beruhungan dengan tuberkulosis paru di wilayah kerja Puskesmas Tanah Tumbuh adalah pencahayaan, kepadatan hunian dan jenis lantai.</em></p>2024-11-24T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Jurnal Pembangunan Berkelanjutanhttps://online-journal.unja.ac.id/JPB/article/view/38623Penentu Urutan Prioritas Strategi Pengelolaan Sampah di Kota Jambi Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP)2024-11-24T03:03:51+07:00Atresha Oktadio Hilsiahilsiatresa1@gmail.comM Naswirmnaswir@unja.ac.idHarmesharmes@unja.ac.id<p style="text-align: justify;"><em>Pengelolaan persampahan di Kota Jambi menjadi tantangan signifikan seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk dan aktivitas ekonomi. Masalah persampahan yang tidak tertangani dengan baik dapat menyebabkan dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, diperlukan strategi pengelolaan persampahan yang efektif dan efisien untuk mengatasi permasalahan ini. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan urutan prioritas strategi pengelolaan persampahan di Kota Jambi dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Tujuan utamanya adalah mengidentifikasi strategi-strategi yang paling penting dan menentukan aspek-aspek yang perlu diutamakan dalam pengelolaan persampahan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan AHP. Data primer diperoleh melalui wawancara mendalam dan kuesioner yang disebarkan kepada para ahli dan pemangku kepentingan terkait. Data sekunder diambil dari berbagai dokumen resmi dan literatur terkait. Analisis data dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak AHP untuk menentukan prioritas strategi berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. Hasil analisis menunjukkan bahwa aspek Peran Serta Masyarakat merupakan prioritas utama dalam pengelolaan persampahan di Kota Jambi, diikuti oleh aspek Kelembagaan, Regulasi, Teknologi/Teknis Operasional, dan Pembiayaan. Strategi-strategi yang direkomendasikan meliputi peningkatan partisipasi masyarakat, penguatan kelembagaan, penegakan regulasi, adopsi teknologi modern, dan pengembangan sumber pembiayaan yang berkelanjutan.</em></p>2024-11-24T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Jurnal Pembangunan Berkelanjutanhttps://online-journal.unja.ac.id/JPB/article/view/38624Faktor yang Berhubungan dengan Keluhan Subjektif Dermatitis Kontak Iritan Pada Pekerja di TPA Talang Gulo Kota Jambi2024-11-24T03:15:03+07:00Rakhmi Aisyah El Mawaddahrakhmiaisyahelma@gmail.comFairuzFairuz@unja.ac.idUmmi KalsumKalsum@unja.ac.id<p style="text-align: justify;"><em>Penyakit kulit merupakan salah satu penyakit yang paling sering dijumpai pada negara beriklim tropis, termasuk indonesia. Prevalensinya pada negara berkembang dapat berkisar 20-80%. Kejadian penyakit kulit di Indonesia masih tergolong tinggi dan menjadi permasalahan kesehatan yang cukup berarti. Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Talang Gulo di Kota Jambi adalah salah satu Tempat Pembuangan Akhir sampah yang berperan penting dalam manajemen limbah di kota tersebut. Pekerja di TPA Talang Gulo memiliki risiko yang tinggi untuk mengalami dermatitis kontak iritan, terutama disebabkan oleh proses kerjanya yang melibatkan kontak langsung dengan sampah dan bahan-bahan kimia berbahaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan keluhan subjektif dermatitis kontak iritan yang terjadi di lokasi penelitian. Metode penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian analitik observasional. Penelitian dilakukan selama 12 bulan yaitu Juni 2023 hingga Juni 2024. Hasil penelitian yang dilakukan terdapat hubungan faktor personal hygiene, penggunaan APD, pengetahuan, dan paparan kimia dari sampah terhadap keluhan subjektif dermatitis kontak iritan pada pekerja dan tidak terdapat hubungan faktor masa kerja terhadap keluhan subjektif dermatitis kontak iritan pada pekerja di TPA Talang Gulo Kota Jambi.</em></p>2024-11-24T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Jurnal Pembangunan Berkelanjutanhttps://online-journal.unja.ac.id/JPB/article/view/38625Pengaruh Waktu Aerasi terhadap peningkatan efisiensi penghilangan amonia di air lindi pada sistem ammonia stripper2024-11-24T03:25:02+07:00Teguh Fahriantotfahrianto@gmail.comTeguh FahriantoFahrianto@unja.ac.idMuhammad NaswirNaswir@unja.ac.id<p style="text-align: justify;"><em>Penggunaan sistem ammonia stripper sebagai pretreatment memberikan alternatif pengolahan air lindi untuk menurunkan konsentrasi amonia (NH<sub>3</sub>). Ammonia Stripper adalah suatu menara/kolom yang umum digunakan untuk mengolah air lindi dengan konsentrasi amonia tinggi dengan mekanisme perpindahan massa yang melibatkan perpindahan zat terlarut melalui aksi fisik ketika air cair bersentuhan dengan udara bebas amonia. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi efisiensi pengupasan udara termasuk konsentrasi amonia, suhu, pH, waktu kontak/waktu aerasi, karakteristik bahan yang mudah menguap, turbulensi dalam gas dan fase cair, Jenis bahan pengemas dan rasio luas permukaan terhadap volume (Haslina et al. 2021). Proses aerasi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi nilai amonia, karena dapat meningkatkan kadar oksigen terlarut dalam air lindi selain itu berguna bagi mikroorganisme dalam pertumbuhannya serta meningkatkan kerja bakteri aerob dalam mendegradasi senyawa organik, dengan begitu aerasi menjadi salah satu penyebab menurunnya konsentrasi amonia (F. R. Sari et al., 2013).</em> <em>Dari hasil analisis, dapat diketahui bahwa lama waktu aerasi pada ammonia stripper selama 3 jam, 6 jam dan 12 jam sama-sama memberikan nilai tertinggi pada variabel persentase efisiensi Ammonia Stripper. Akan tetapi perlakuan dengan efisiensi penghilangan amonia paling tinggi adalah lama waktu aerasi selama 12 jam. Aerasi selama 12 jam memberikan pemenuhan suplai udara yang optimal pada ammonia stripper, sehingga transisi amonia fase cair menjadi ion amonium fase gas akan semakin cepat dan memberikan pengaruh pada penghilangan amonia di dalam air lindi. Namun apabila ditinjau dari efisiensi operasi ammonia stripper, penghilangan amonia dengan pelakuan waktu aerasi 12 jam tidak memberikan peningkatan yang signifikan jika dibandingkan perlakuan waktu aerasi 6 jam. Dengan waktu operasi lebih cepat 6 jam, variasi waktu 6 jam mampu memberikan efisiensi penghilangan amonia hingga lebih dari 90%.</em></p>2024-11-24T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Jurnal Pembangunan Berkelanjutanhttps://online-journal.unja.ac.id/JPB/article/view/38626Analisis Kebijakan Dan Kepentingan Stakeholder Dalam Pengembangan Ekosistem Kendaraan Listrik Di Kota Jambi2024-11-24T03:44:05+07:00Mhd Arham Gintingarhamginting@gmail.comHutwan Syarifuddinhutwansyarifuddin@unja.ac.idFuad Muchlisfuadmuchlis@unja.ac.id<p style="text-align: justify;"><em>Penelitian ini menganalisis kebijakan dan kepentingan stakeholder dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Kota Jambi. Melalui pendekatan kualitatif dengan metode studi kepustakaan, penelitian ini mengidentifikasi tantangan dan peluang dalam implementasi kebijakan kendaraan listrik, serta memetakan pengaruh dan kepentingan berbagai pemangku kepentingan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun terdapat inisiatif awal yang positif, masih terdapat kesenjangan signifikan dalam infrastruktur, regulasi, dan kesiapan masyarakat. Analisis mengungkapkan pentingnya penguatan kerangka kebijakan, pengembangan infrastruktur strategis, dan implementasi skema insentif inovatif. Penelitian ini merumuskan strategi optimalisasi yang mencakup kolaborasi multi-stakeholder, integrasi dengan sistem transportasi publik, dan pemanfaatan teknologi smart city. Kesimpulannya, pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Kota Jambi memerlukan pendekatan holistik dan adaptif, dengan potensi menjadi model bagi kota-kota menengah lainnya di Indonesia.</em></p>2024-11-24T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Jurnal Pembangunan Berkelanjutan