Evaluasi Kesesuaian Lahan Untuk Pengembangan Kopi Liberika Di Kabupaten Tanjung Jabung Timur Jambi
DOI:
https://doi.org/10.22437/jiituj.v5i1.12884Abstract
Kopi merupakan komoditas perkebunan ketiga di Indonesia yang mempunyai andil cukup tinggi sebagai penghasil devisa setelah kayu dan karet. Di Indonesia selama ini lebih populer jenis kopi Robusta dan Arabika, namun sebenarnya ada satu jenis kopi lain yang tidak kalah memiliki cita rasanya yang khas, yaitu kopi Liberika. Di Provinsi Jambi, kopi Liberika telah berkembang di Kabupaten Tanjung Jabung Barat terutama pada lahan gambut. Tanjung Jabung Tumur merupakan wilayah pemekaran dari Tanjung Jabung, mempunyai kondisi biofisik dan iklim yang sama, namun kopi Liberika belum berkembang luas. Kopi liberika dikenal sebagai kopi khas gambut karena kemampuan untuk bisa beradaptasi dengan baik ditanah gambut sementara kopi jenis lain (arabica dan robusta) tidak bisa tumbuh. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui kesesuaian lahan untuk pengembangan kopi Liberika di Kabupaten Tanjung Jabung Timur Provinsi Jambi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Dari hasil penelitian diperoleh kelas kesesuaian lahan untuk tanaman kopi Liberika di Kabupaten Tanjung Jabung Timur umumnya sesuai marginal (S3). Seluas 267.342 ha (54,37%) wilayah dengan kelas kesesuaian lahan marginal (S3-rc1/nr3) dengan factor pembatas; drainase terhambat dan pH. Seluas 61.373 ha (12,43%) lahan sesuai marginal (rc1/nr3/rc5) dengan factor pembatas drainase terhambat, pH <5,3, ketebalan gambut 100-200 m, dan seluas 46.213 ha (9,36%) lahan sesuai marginal (rc1/nr3/xs1) merupakan wilayah dengan factor pembatas drainase terhambat, pH 5,3, kedalaman bahan sulfidic 75-125 cm. Untuk pengembangan kopi Liberika di Tanjung Jabung Timur, diperlukan teknologi seperti; ameliorasi lahan dengan pemberian kapur dan penambahan bahan organik untuk meningkatkan kemampuan retensi hara, pemupukan lengkap untuk meningkatkan ketersediaan hara, perbaikan sistem drainase, dan pengaturan sistem tata air tanah dan tinggi permukaan air tanah harus di atas lapisan bahan sulfidik. Dengan adanya Peta kesesuaian lahan skala 1:50.000 mempunyai peranan penting dalam memberikan informasi berbagai komoditas pertanian yang sesuai untuk dikembangkan, faktor pembatas pertumbuhan, luas dan penyebarannya di suatu wilayah.
Downloads
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2021 Busyra B. Saidi dan E. Suryani
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.