PENGARUH PROGRAM UPAYA KHUSUS PADI TERHADAP EFIENSI TEKNIS USAHATANI PADI SAWAH DI KECAMATAN PEMAYUNG KABUPATEN BATANGHARI
DOI:
https://doi.org/10.22437/jalow.v1i1.5447Keywords:
Dampak Program, Upaya Khusus,Fungsi Produksi, Efisiensi TeknisAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Dampak program upsus terhadap peningkatan produksi usahatani padi sawah dan (2) Dampak program upsus terhadap efisiensi teknis usahatani padi sawah. Penelitian ini mengambil dua desa sampel yaitu Desa Lubuk Ruso dan Desa Selat yang ditentukan secara purposive dan menggunakan metode Simple Random Sampling dengan ukuran sampel upsus sebanyak 39 petani dan non-upsus sebanyak 36 petani. Metode pengumpulan data menggunakan metode survei dengan bantuan kuesioner. Metode analisis yang digunakan adalah metode fungsi produksi Cobb Douglas dan Uji Chow. Pengukuran efisiensi teknis penggungaan input produksi usahatani padi sawah digunakan model Fungsi Produktivitas Khumbakar.
Hasil penelitian menunjukkan penerapan teknologi usahatani tergolong tradisional. Produksi usahatani padi upsus 4.970 Kg/Ha dan non-upsus 2.147 Kg/Ha. Penggunaan input produksi secara bersama-sama berpengaruh sangat nyata terhadap produksi, baik program upsus maupun non-upsus. Secara parsial produksi usahatani padi sawah program upsus dipengaruhi secara sangat nyata oleh luas lahan, tenaga kerja, benih, pupuk KCL dan obat-obatan. Sedangkan pupuk organik berbeda nyata serta pupuk urea dan pupuk SP36 tidak berbeda nyata. Untuk usahatani non-upsus tingkat produksi dipengaruhi secara sangat nyata oleh benih dan pupuk SP36. Sedangkan luas lahan dan tenaga kerja berbeda nyata. Pupuk organik, pupuk urea, pupuk KCL dan obat-obatan tidak berpengaruh nyata. Hasil Uji Chow menunjukan bahwa model fungsi produksi usahatani upsus berbeda nyata dengan usahatani non-upsus. Hal ini berarti, program upsus berpengaruh nyata terhadap peningkatan produksi. Nilai rata-rata efisiensi teknis usahatani padi sawah program upsus sebesar 0,66 (66 %) dan besarnya inefisiensi teknis sebesar 0,34 (34 %) atau potensi peningkatan produksi masih tersedia sebanyak 34 %. Sedangkan nilai rata-rata efisiensi teknis usahatani padi sawah program non-upsus sebesar 0,32 (32 %) dan besarnya inefisiensi teknis sebesar 0,68 (68 %) atau potensi peningkatan produksi masih tersedia sebanyak 68 %.