About the Journal
ISSN: P-ISSN: 2621-1297 and E-ISSN: 2621-1300
Focus and Scope: Agricultural Economy, Agricultural Development and Policy, Agricultural Marketing, Rural Development, Entrepreneurship and Agribusiness Management, Sustainable Agriculture, Agricultural Extension, Communication, and Education, Information Technology in the Agribusiness Sector, Food Security Both in Indonesia and Global Contexts
Frequency Publish: Regularly two times a year in June and December
Language: Indonesia and English
Current Issue
Menteri Keuangan,Sri Mulyani Indrawati mengatakan negara-negara di dunia akan mengalami krisis pangan di tahun 2023. Untuk itu isu pangan global ini harus diselesaikan dengan duduk bersama antar negara. Lebih jauh disebutkan bahwa "Kita akan menghadapi 2023 yang mana akan jauh lebih berisiko dalam hal pangan,"(Merdeka.com Rabu, 12/10/2022).
Berkaitan dengan masalah pangan menarik disimak apa yang disampaikan oleh Presiden Soekarno pada waktu peletakan batu pertama pembangunan gedung Fakultas Pertanian-Universitas Indonesia, 27 April 1957. Bung Karno menyampaikan bahwa “urusan pangan adalah hidup matinya sebuah bangsa,â€.
Kesadaran tentang pentingnya pangan, sudah ada sejak awal kemerdekaan. Negara yang dari dulu disebut sebagai negara agraris dengan lahan pertanian luas, ditumbuhi oleh berbagai jenis pangan, dan jumlah petani nya banyak tapi masih menghadapi masalah dalam ketersediaan pangan.
Seorang petani yang tinggal di sebuah desa, memiliki sebidang sawah yang luasnya tidak begitu besar tapi cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Dia juga memiliki sedikit kebun untuk menanam tanaman lain yang diperlukan kelaurga. Di belakang rumah, dia juga memelihara beberapa ekor ayam kampung yang menghasilkan telur dan peranakan. Di depan rumahnya dia memiliki juga sebuah warung kecil yang menyediakan kebutuhan sehari-hari bagi penduduk desa.
Petani desa yang sudah membuka usaha sampingan dengan berdagang kecil-kecil itu, tidak mau menyia-nyiakan lahan sawah yang sedikit itu karena dia perlukan untuk ketahanan pangan keluarga. Begitu juga dengan kebun buah-buahan dan sayuran, ternak ayam yang ada di belakang rumah adalah untuk ketahanan pangan keluarga. Berdagang dia lakukan untuk bisa menyekolahkan anak-anak mereka. Beberapa orang anak mereka berhasil dia biayai sampai menjadi sarjana dan bekerja di kota. Sedangkan beberapa orang anak yang lain hanya sampai SLTP dan SLTA saja lalu bekerja meneruskan usaha bapaknya. Sebagian besar anak-anak petani tersebut bekerja di perkotaan. Hanya dua orang anak mereka yang bekerja di desa namun sudah menjadi pedagang sehari-hari tidak lagi petani. Tetapi pola hidup dengan sawah dan kebun untuk ketahanan pangan keluarga mereka lanjutkan. Sampai sekarang sawah tersebut masih mampu memberi makan dua keturunan mereka yang berada di desa tersebut.
Pelajaran apa yang dapat kita ambil dari keluarga petani tersebut, pertama adalah ketahanan pangan nya yang demikian kuat. Tidak pernah membeli beras, sayur, buah-buahan, daging, bahkan kebutuhan sehari-hari nya mereka ambil dari warungnya sendiri. Kedua, berdagang tanpa berhutang untuk menumbuhkan ekonomi keluarga.
Mungkin petani seperti ini lah yang disebut oleh Bung Karno dengan sebutan “Marchen†dalam buku Autobiografi nya yang ditulis oleh Cindy Adam “Penyambung Lidah Rakyatâ€. Seperti tebitan sebelumnya, Jalow memuat beberapa tulisan tentang social ekonomi komuditi pangan, yaitu padi, kedelai, sayuran, dan buah-buahan, serta komuditi lainnya. Semoga bermanfaat.
Editor in Chief
Articles
-
Cover Dewan Editor Daftar Isi
- cover, daftar isi, dewan redaksi Abstract views: 59 times | PDF downloaded: 54 times | Published: 2022-12-30
-
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keikutsertaan Petani Dalam Program Asuransi Usaha Tani Padi (Autp) Di Kecamatan Tungkal Ulu Kabupaten Tanjung Jabung Barat
-
Analisis Rantai Pasok (Supply Chain) Beras Payo Di Kecamatan Gunung Raya, Kabupaten Kerinci
-
Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Kedelai Di Kabupaten Tebo Provinsi Jambi Production Factors
-
Analisis Keuntungan Usahatani Jeruk Siam Pada Lahan Gambut Di Kecamatan Betara, Kabupaten Tanjung Jabung Barat
-
Analisis Pergerakan Harga Cabai Merah Di Provinsi Jambi
-
Analisis Peranan Sektor Pertanian, Kehutanan, Dan Perikanan Terhadap Pembangunan Kabupaten Lampung Tengah
-
Analisis Peranan Perkebunan Kopi Robusta Terhadap Perekonomian Kabupaten Kerinci (Dari Aspek Tenaga Kerja)
-
Analisis Kelayakan Usahatani Jamur Tiram Di Kota Jambi
-
Biaya Peremajaan Kelapa Sawit Rakyat Dari Berbagai Sumber Dana Di Kecamatan Sungai Bahar Kabupaten Muaro Jambi
-
Dampak Program Dana Desa Terhadap Pembangunan Pertanian Di Desa Seungai Arang Kecamatan Bungo Dani Kabupaten Bungo